0.0. Prolog

83 2 0
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum

Selamat datang di cerita pertama aku yang ada di Wattpad ini. Dengan judul Imamku Dokter Tampan....

Sebelum baca kalian di wajibkan untuk follow akun Wattpad aku dulu, dan sosmed aku yang ada di bawah ini. *Btw aku juga ada up versi AU untuk cerita ini tepatnya di Instagram yang dibawah ini👇🏻

Instagram author

@intan.zahara.9847


Instagram versi AU

@imamkudokter_tampan

Dan untuk TIKTOK aku:

@intanzahara602

Follow dan like jangan lupa!!!

••••••••••••••••••


"Seseorang yang belum selesai dengan masa lalunya, bakal nyakitin orang yang bersamanya saat ini."
~Ilona Jolie Kiara~

"Walaupun saya belum mencintai kamu, tapi ada kewajiban bagi saya untuk membimbing kamu menuju Jannah-Nya."
~Muhammad Akmal Ferdiansyah~

"Saat gue dengar lagu Lyodra yang judulnya 'tak dianggap' gue pikir itu hanya sebuah lagu. Melainkan kisah gue sendiri yang ada namun tidak dianggap."
~Ilona Jolie Kiara~

"Dari perempuan seperti mu, saya belajar banyak hal. Terutama tentang penyesalan dan kekecewaan."
~Muhammad Akmal Ferdiansyah~

......

Surabaya lumayan agak cerah pagi ini, hal itu membuat gadis nan imut lagi cantik kembali menarik selimut nya. Jujur kondisi panas seperti ini tidak sanggup sengkira nanti keluar rumah, padahal hari ini ada jadwal kampus dengan mata pelajaran dosen yang paling terkenal killer di kampus.

"Ilona ayo bangun sudah pagi ini, kenapa kamu masih tidur sih. Hari ini jadwal kamu kuliah loh!" Perempuan setengah baya itu, yang diketahui dia adalah sang Mama. Langsung membangunkan Ilona yang sedang tertidur pulas itu.

"S-sudahlah Ma! Lona pusing banget! Libur sesekali nggak papa," dengkur Ilona.

Sang Mama, yang bernama Juliet itu sedikit geram kemudian langsung menarik paksa Ilona hingga tubuh Ilona terjatuh ke lantai.

"Owh sakit!" Lirih Ilona yang belum sepenuhnya sadar dari tidurnya.

"Bangun kamu! Jangan beralasan lagi. Ingat sudah berapa kali kamu bersikap seperti ini."

"Sudah berapa kali mama bilang jangan mabuk! Jangan mabuk. Jadi anak kenapa pembangkang banget sih!"

Juliet, sang Mama. Terus mengomel Ilona dengan omelan maut nya. Hal itu mampu membuat Ilona perlahan mulai membuka matanya, dengan sedikit mengucek mata menatap ke arah Mama.

"Iya! Bawel banget. Ini pun mau mandi tau!" Cetus Ilona dan langsung berjalan menuju ke arah kamar mandi. Dikarenakan Ilona malas berdebat dengan Mamanya sendiri, bisa di pastikan tidak ada ujungnya.

Juliet hanya bisa mendengus sebel, dan mengepalkan tangannya.
"Anak sama Papa sama aja! Sama-sama bikin aku darah tinggi!" Gerutu Juliet sebelum pergi dari kamar itu.

***

"Papa tebak semalam kamu balapan lagi 'kan?" Lontar sang Papa, Nugroho. Ketika langkah kaki Ilona melangkah menuju meja makan.

"Udah tau pakai nanya! Lagian bukan urusan Papa 'kan?" Dengan santai Ilona menjawab demikian.

Brak!!

Suara keras itu berasa dari Nugroho yang sengaja memukul meja makan itu, sambil menatap tajam ke arah Ilona.

"Ini Papa kamu bukan teman kamu. Jadi jaga bicara kamu, ingat ya! Kamu itu anak perempuan jangan suka keluyuran nggak baik! Sekali lagi kamu bersikap seperti ini. Tidak segan-segan Papa carikan calon suami!" Ancam Nugroho dengan penuh penekanan di sana.

"Siapa peduli mending Ilona ke kampus," pukas Ilona dan langsung berjalan santai keluar dari rumah mewahnya itu.

Nugroho hanya bisa menghela nafas berat, dan mengepalkan tangannya.

"Sebaik cara ini bakal aku lakukan, agar Ilona bisa berubah." Gumam Nugroho dengan sendirinya.

•••

Bagaimana prolog ini suka nggak?

Vote banyak-banyak jangan lupa ya besti?

Biar aku semangat up❤️

Spam banyak-banyak komen biar aku semangat up.

Fi Amanillah orang baik-baik..

Jangan lupa main di sosmed aku juga ya. Biar tau seputaran novel ini😻✨


Imamku Dokter TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang