Prolog

137 47 13
                                    


~

AMERTA DALAM SEBUAH PROSA YANG TIDAK PARIPURNA


~

Kita menginginkan untuk tetap bersama, namun nyatanya kita terlalu berharap jauh untuk itu semua"

Geovaro Gerald Kalzero

~

"Tembok yang menghalangi di tengah-tengah kita terlalu tinggi dan sulit untuk di gapai"

Razyel Grasella

~

"Lo adalah sosok pemilik nayaka, di bawah bentangan bumantara, namun sayangnya tetap menjadi fatamorgana yang hanya, membuat ku lara"

Geovaro Gerald Kalzero

~

"Kapanpun dan di maupun lo, semisal mungkin cerita sama gua, jangan di pendam sendirian. Sekali-kali lo keluarin keluh kesah lo, ceritain ke gua biar hati lo lega"

Geovaro Gerald Kalzero

~

"Terus apa kabar sama diri lo sendiri? Jangan hanya menjadi seorang pendengar setia yang di jadikan rumah, tapi diri lo sendiri? Gimana kabarnya hah?"

Razyel Grasella

~

"Masih banyak alesan buat lo tetap hidup dan bertahan, tunggu sampe gua bisa teriak di depan lo, TNI ANGKATAN UDARA ITU ADALAH SEORANG YANG SANGAT BERARTI DALAM HIDUP GUA"

Razyel Grasella

~

"Gua adalah aksara tampa makna, dan lo adalah metafora yang fana. Layaknya bagaskara dan bentala, kita adalah dua atma yang tak di izinkan semesta"

Geovaro Gerald Kalzero

~





Btw segitu dulu ya! Gua memulai cerita ini dengan 184 kata, yang kedepannya bakal gua patahkan menjadi beribu-ribu patah kata. Bahkan sampai berjuta-juta patah kata

Bukan penulis hebat tapi, jadi salah satu dari penulis itu orang hebat

Sampe ketemu di chap berikutnya!!

VAROZYELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang