BAB 08

9 0 0
                                    

Tandain kalo ada typo!

~Happy reading~

~o0o~

   Geo menaikkan pandangannya saat Azyel tiba dan duduk di sapu tangan berwarna hijau muda dari dalam saku jas almaternya.

   Geo mengelap dengan perlahan keringat di pelipis Azyel, entah habis dari mana dan di kejar apa perempuan itu sampai-sampai keringat dingin seperti ini. Degup jantung Azyel makin tidak beraturan saja, dengan jarak yang seperti ini malah membuat dirinya semakin berkeringat dingin saja.

   Wajah Geo memanglah tidak terlalu dekat dengannya tapi padangan dan sedikit sunggingan senyum yang di lemparkan laki-laki itu, sungguh membuat dirinya bisa-bisa diabetes dan sangat tidak ramah untuk kesehatan jantungnya. Ah, tidak-tidak ralat, bukan tidak ramah justru sangat ramah namun saking ramahnya, senyuman dan pembawaan tenang itu malah membuat Azyel jatuh, sejatuh-jatuhnya.

   "Ee-umm ..."

   "Lo abis dari mana si, Zy?" Kenapa sampe keringetan gini? Abis di kejar maling ya lo? Atau di kejar apaan?" tanya Geo, sedikit menautkan kedua alisnya. "Apaan anjir, lo kenapa keringetan mulu." decak Geo.

   "Ya lo bego! Ngapain masih ngelapin jidat gua bangsat! Gua keringetan kek gini gara-gara lo anjengggg!!" maki Azyel dalam hatinya, "Ah udah biar gua aja, thanks ya Geo" Azyel mengambil alih sapu tangan itu dan mengelapnya sendiri.

   Geo menutup bukunya, kemudian melipat tangannya di atas meja, ia memperhatikan Azyel. Satu kata yang dapat mendeskripsikan paras Azyel yaitu, cantik. Geo mengakui jika Azyel memanglah cantik, dari saat kejadian di pantai waktu itu Geo telah jatuh pada Azyel, maybe?

   Entahlah Geo juga tidak tau, "Apaan si njir, tumben itu buku malah di anggurin" ujar Azyel yang merasa tidak enak karna di pandangi oleh cowok monst watted sekolah. "Gua kelapain aja" celetuk Geo tampa mengalihkan pandangannya.

   "Biar jadi kelapa rasa cinta."

   "Hah? Maksudnya apaan?" beo Azyel tidak mengerti, "Kelapa rasa cinta? Emangnya ada ya?" ulang Azyel seperti yang di ucapkan Geo barusan.

   "Ah ya eng-- Ya ada lah, makanya gua bilang berarti pastinya bakalan ada!"

   "Masa? Kelapanya ikutan cinta-cintaan juga ya?" Azyel juga ikutan menyingkirkan buku tebalnya kesamping, dan sedikit mencondongkan badannya ke arah Geo. Sepertinya Azyel mulai tertarik dengan obrolan aneh dari Geo.

   "Terus lo pikir yang bisa cinta-cintaan tuh manusia doang? Buah juga bisa cinta-cintaan kali, contohnya apa ya, eumm ... kelapa!" Azyel membuka sedikit mulutnya seperti hendak mengeluarkan suara namun ia kembali membungkam mulutnya sendiri.

   "Kenapa Zy? mau ngomong apaan?" namun Azyel hanya menggenglengkan kepalanya dengan sesekali tertawa tertahan. Geo memutar tubuhnya ke belakang melihat kesemua arah, namun sama sekali tidak ada hal yang aneh.

   "Hahahahahahh!" Azyel sudah tidak kuat, akhirnya dirinya menyemburkan tawa yang sudah ia tahan mati-matian. Geo menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dan dengan bodohnya laki-laki itu malah ikutan tertawa seperti Azyel.

   "Hahahahahahahhhhh!" bahkan tawanya saja lebih keras dari Azyel. "Woy berisik lo!" celetuk Shaka yang ternyata berada tidak jauh dari mereka duduk, hanya terhalang oleh dua rak buku. Geo dan Azyel sontak langsung memelankan tawanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

VAROZYELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang