1

1.3K 100 9
                                    

Lee Aera, gadis yang sedang tertidur itu tiba-tiba terbangun karena suara beberapa orang yang berteriak di kursi bagian belakang.

Dengan wajah cemberut Aera mengintip ke bagian belakang, ternyata mereka sedang bermain permainan mafia, pantas saja begitu berisik, bahkan sampai ke kursi bagian depan.

Saat akan kembali duduk dengan benar menghadap ke depan, pandangan Aera tiba-tiba berhenti pada Kim Junhee yang masih bisa tertidur padahal kondisi bus sangat berisik.

“YAK!”

Mendengar itu, Aera langsung tersentak kaget dan segera melihat ke barisan belakang, ada seorang siswa yang berdiri sambil menghadap ke kursi bagian belakang.

“Kalian berisik sekali, Kyungjun sedang tidur.” katanya.

Teguran itu berhasil, mereka langsung diam. Walaupun beberapa orang terlihat saling berbisik, setidaknya itu tidak terlalu mengganggu.

Aera menghela nafasnya, merasa lega. Kemudian membenarkan posisi duduknya.

Tapi, karena tidak merasa mengantuk lagi, Aera pindah ke dekat jendela, ia duduk sendirian ngomong-ngomong.

Aera menyandarkan kepalanya ke jendela dan memperhatikan kaca spion bus yang tidak terlihat bus lain di belakang bus yang ditumpanginya begitu pula di depan sana, tidak ada bus yang seharusnya ada memimpin jalan.

Entah kenapa Aera merasa semuanya menjadi semakin aneh, dimulai dengan ia yang tiba-tiba disuruh naik ke bus ini, padahal bus untuk kelasnya pun masih kosong.

Makanya ia duduk sendirian, sebenarnya ia kenal beberapa tapi mereka sudah punya rencana sendiri ingin duduk dengan siapa, mengingat tadi Aera memang datang terakhir.

Karena sejauh mata memandang, Aera tidak menemukan tanda-tanda bus mereka akan sampai, akhirnya ia memutuskan untuk tidur kembali.

Beberapa jam kemudian, Aera terbangun karena ada yang mengguncang bahu nya.

“Kita sudah sampai, Bapak akan menelepon wali kelasmu, kamu bergabung dengan kelas ini dulu ya.” 

Aera dengan nyawa yang masih terkumpul sepenuhnya hanya menganggukkan kepalanya.

Setelah wali kelas dari kelas 2-3 pergi keluar bus yang langsung diikuti oleh Kim Junhee dan Kim Somi beserta siswa-siswi yang lain.

Sedangkan Aera masih duduk, ia sengaja ingin keluar paling akhir.

Sambil menuggu, Aera mengambil ponselnya dari saku jaket yang ia kenakan. Aera ingin menanyakan posisi teman sekelasnya karena ia tidak melihat bus lain yang terparkir di sekitar sini. Harusnya bus kelas Aera sudah sampai mengingat Aera dari kelas 2-1 dan bus kelasnya berangkat paling awal.

Tapi, saat menyalakan ponselnya, jaringannya tidak ada.

“Hah? Kenapa tidak ada jaringan internet? Apa harus pakai wifi?” gumam Aera sambil berdiri dan meraih tas ranselnya yang berisi laptop dan beberapa makanan ringan.

Kemudian Aera berjalanan untuk turun dari bus, ia menjadi yang paling terakhir di belakang Baek Eunha.

Setelah turun ia bergegas mengambil kopernya bersamaan dengan Somi yang terlihat kesal. Aera yang penasaran melihat apa yang sedari tadi Somi lihat dan Aera menyesal, di depan sana Aera melihat Junhee dan Yoonseo yang sedang berjalan bersama sambil mengobrol.

“Ayo masuk.” ajak Aera pada Somi sambil menarik kopernya.

Somi berdecak kemudian berjalan sambil menghentakkan kaki nya mendahului Aera bahkan Junhee dan Yoonseo pun Somi lewati.

Night Has ComeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang