Ash Alkaid adalah seorang penyihir muda yang berbakat. Sebelumnya, Ash hidup di sebuah desa kecil di pinggiran Kerajaan Hilden. Meskipun hanya memiliki sedikit pengetahuan tentang sihir, Ash memiliki bakat alami yang membuatnya mampu merasakan energi di sekitarnya.
Ash tumbuh menjadi seorang pria yang cerdas dan pekerja keras. Ia selalu memiliki hasrat terhadap sihir dan kekuatan magis. Sihir adalah suatu hal yang sering tertanam di benaknya sejak ia masih kecil. Ia sering membaca buku tentang sihir dan pelajaran esoteris lainnya untuk menambahkan pengetahuannya.
Suatu hari, Ash menerima panggilan dari Kerajaan Hilden, yang sedang mencari penyihir untuk membantu mengendalikan kekuatan kabut aneh yang membahayakan kerajaan mereka. Ash sangat senang mendapat kesempatan ini. Ia merasa bahwa ini adalah kesempatan untuk membuktikan kepada dunia bahwa bakatnya lebih dari sekedar apa yang mereka ketahui.
Setelah tiba di kerajaan, Ash bertemu dengan Kaisar Hilden dan Seorang Duke muda bernama Johan Amarilys. Kaisar Hilden menjelaskan bahwa dalam beberapa waktu terakhir, kabut yang muncul dari Pulau Utara telah menjadi semakin besar dan lebih kuat, hingga ancaman tersebut menyebabkan rakyatnya mengalami masalah-masalah yang serius. Duke Johan Amarilys memuji Ash dan bertanya kepada Ash bagaimana dia dapat membantu.
Duke Johan Amarilys adalah seorang panglima perang yang menguasai ilmu pedang, beladiri dan sihir. Ia di sebut sebagai jenius dalam abad ini. Ash bangga dapat kenal dan bertempur bersama dengan Duke Amarilys. Ash sangat menghormati sosoknya itu dan berteman baik dengan sang Duke.
Ash merasa gembira dengan perintah tersebut, ia hanya ingin membuktikan bahwa ia memiliki kemampuan untuk mengendalikan sihir hebat yang mengendap dalam tubuhnya. Setelah beberapa waktu ia dan Duke Amarilys menjalankan tugasnya, Ash merasa dirinya masih memerlukan banyak bimbingan dan menyadari bahwa pekerjaannya sangat rumit.
Mereka melakukan perjalanan ke Pulau Utara, sesampainya di sana, mereka terkejut karena kabut yang menyelimuti pulau utara adalah portal masuknya para makhluk terkutuk dan monster. Dengan segala upaya dan pengorbanan tenaga serta waktu, pertempuran gabungan Ash dan Johan serta pasukannya yang gagah berani membuahkan hasil. Ash mengunci portal tersebut dan kabut pun menghilang.
Mereka kemudian mengunjungi Raja Hilden untuk memberikan laporan tentang apa yang mereka lakukan. Mereka juga menyerahkan batu-batu sihir yang ditemukan di pulau utara kerajaan Hilden tersebut. Bahaya ancaman Iblis dan makhluk terkutuk tidak sepenuhnya hilang, hal ini bisa terjadi kembali di masa depan. Seharusnya hal tersebut tidak mungkin terjadi, tetapi Ash dan Duke Amarilys dapat mengendalikan kondisi yang ada dengan baik dan juga membawa keuntungan bagi kerajaan Hilden. Kaisar Hilden sangat terkesan dengan kemampuan Ash dan Duke Amarilys, ia lalu mempromosikan Ash sebagai kepala menara sihir dan Duke Amarilys sebagai tangan kanannya.
Sejak saat itu, Ash hidup sebagai pemimpin penjaga ilmu sihir yang berada di lingkungan kerajaan. Ia belajar banyak hal tentang sihir dan terus berkembang dalam kemampuannya. Ia juga banyak menciptakan kemudahan-kemudahan dengan alat sihir. Seperti lingkaran teleportasi yang mampu memindahkan lima sampai sepuluh orang ke tempat yang sudah ditentukan dalam jarak yang sangat jauh.
***
Silencia menyentuh dagunya ketika mendengarkan cerita Tessa tentang masa lalu Ash Alkaid. Ia tidak menyangka seorang karakter sampingan memiliki latar belakang yang begitu kuat dan penting. Jam menunjukkan pukul sebelas pagi.
Kepala pelayan, James mengetuk pintu kamar Silencia dengan pelan, "Nona, surat dari Duke Sergey tiba," lapor James dari balik daun pintu.
Tessa membuka pintu, mengambil suratnya dan menyerahkannya kepada Silencia.
"Kepada Silencia Amarilys,
Pertama-tama aku telah mengirimkan obat-obatan untuk membantu kesembuhanmu dan meningkatkan afinitas mana mu. Yang kedua, kau berhak menunda pertunangan kita sampai kapanpun yang kau mau. Jadi jangan berpikir berlebihan tentang itu dan fokuslah pada kesembuhanmu terlebih dahulu. Aku sangat ingin berjumpa denganmu dan melihat wajahmu sekarang, tapi aku tahu itu hanya akan menyebabkan masalah nanti. Baiklah, kirimi aku surat lagi agar kerinduan ini tidak terlalu menggebu.
Dari yang menantimu, Duke Aresio Sergey."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Duke's Adopted Daughter (REVISI)
RomanceSuatu hari Hasegawa Aya, seorang wanita berusia 30 tahun mengalami kecelakaan sepulang kerja, dan ketika bangun, ia mendapati dirinya berada di dalam sebuah novel online yang terakhir dibacanya sebelum tewas. Berawal dari rasa simpatinya semasa hidu...