ASTER [ChanJiLix] ✔

0005

"menurut kamu gimana, aku cantik engga?"

"Cantik"

Iliyas engga merhatiin jalan, suara itu tentu membuatnya terkejut.

Sepasang mata, tidak. dua pasang mata.

Ya, sepasang mata iliyas bertemu dengan sepasang mata lain yang berada dekat di depannya.

Satu menit...

Dua menit...

Tak ada satupun dari keempat mata itu yang berkedip.

"Iyas!"

Seakan nyawa tak ada dalam raga, panggilan Piter pun tak masuk dalam gendang telinga si kembar muda.

"Nanti kamu ilang, ayo" segera, piter meraih lengan iliyas dimana kaki sang empu pun berjalan mengikuti tanpa sadar.

Iya, tanpa sadar. karena walau dirinya berjalan menjauh, matanya masih tetap menatap ke belakang.

"Iyas! Iliyas?!!!"

Deg!!

Berjengit, "i-iya"

"Weire???"

Linglung dan bingung iliyas pun tak mengerti. "Mo-mwoga??"

"tadi siapa??"

"Si-siapa??" Iliyas balik bertanya.

"Yang barusan sama kamu"

Yang muda menggaruk tengkuk sembari menggeleng. kalau di pikir-pikir, iliyas memang ga mungkin kenal seseorang disana.

tapi....

Ah sudahlah, Piter gamau ambil pusing. kembali menggenggam lengan iliyas yang sebenarnya agak aneh di mata piter.

Sebenernya engga aneh. Cuma iliyas sedang sibuk dengan pikirannya sendiri.

Iya, yang bertemu mata dengannya tadi, sepertinya tidak asing bagi iliyas. Anak itu sedang mencoba untuk mengingat.

"Iyas, kamu baik-baik aja kan??" Lamunan iliyas pun terpecah. mata kosongnya segera terisi pantulan piter.

si kembar tua menyentuh kening adiknya. "Aku gapapa" Yang muda menyingkirkan.

"Ayo, katanya kamu mau beli sepatu" Seakan tau dimana tempatnya, iliyas berjalan lebih dulu.

"Iyas!!"

sang pemilik nama menoleh. "Apa??" hanya mulut yang bergerak tanpa suara.

"Kesini" tunjuk Piter ke arah sebaliknya.

Iliyas menepuk jidat. berlari kecil kembali pada Piter "hehe maaf" cengir nya gemes.

"Ctk, dasar"

masih cengar cengir iliyas memberi alasan."ya, aku kan engga tau"