Awalan

42 1 2
                                    

"mama?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"mama?"

"Iya sayang, kenapa?"

"ojan enda mau jadi abang ma.."

Riana mengernyit heran mendengar perkataan putra keduanya itu. ia menatap wajah sang anak dengan seksama kemudian tersenyum.

"Kenapa Ojan tidak mau jadi abang? Ojan tidak suka punya adik?"

"Ojan suka kok..tapi emm Ojan takut."

Riana kembali di buat bingung,"ojan takut kenapa sayang?"

"o-ojan takut mama, ayah dan Abang, nanti tidak sayang Ojan lagi soal na lebih sayang adik."

Riana tertegun mendengar perkataan putra keduanya itu, apakah ini alasan kenapa anaknya menangis saat suaminya memberitahu bahwa dia akan mempunyai adik?

"Mama?"

"Kenapa Ojan bicara seperti itu?"

Fauzan menunduk sejenak kemudian menatap sang mama.

"Soalna kata temen ojan, jadi Abang tidak enak, mama dan ayah nanti ga sayang Ojan lagi." Jelas Fauzan

Ah sudah Riana duga, pasti karena perkataan teman-teman nya, Riana menarik lengan Fauzan perlahan agar mendekat padanya, kemudian mendekap sang anak dengan erat.

"Fauzan tau? Dulu mas Fahri juga tidak mau punya adik, tapi kamu ingat kan? Kamu juga seorang adik. Apa mama pernah tidak sayang lagi pada mas Fahri? Tidak kan? Tidak perlu khawatir, kamu, mas Fahri dan adik kamu nanti, akan selalu jadi kesayangan mama. Tidak ada yang namanya tidak mama sayang, karena kalian anak mama, kesayangan mama, Kamu mau kan? Menerima adik kamu nanti? Dan sayang dia seperti mas Fahri sayang kamu, jaga dia seperti mas Fahri jaga kamu.."

Bukan nya menjawab, anaknya itu malah menangis di dalam pelukan sang mama.

"Maaf, Fauzan bikin mama sedih ya?" tanya Fauzan yang masih terisak.

"Tidak apa-apa sayang, janji sama mama ya? Kamu harus janji jadi abang yang baik dan bisa sayang sama adik kamu?"

"Iya, janji ojan akan sayang adik ojan."

••••

[6 tahun kemudian]

"AYAAAHH!!! ABANG BERANTEM SAMA TONO DI DEKET LAPANGAN!!"

Pria yang sedang menegak secangkir kopi itu, menyemburkan minumannya dan berlari ke arah anak perempuannya yang berdiri di depan pintu sembari memegangi layangan.

Tanpa memakai alas kaki, dia berlari menuju lapangan di mana sang anak keduanya sedang bertengkar dengan anak laki-laki lain.

"FAUZAN!!!"

AVINASH [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang