(3) Get to know each other.

3 1 0
                                    

Jaeh Kyung menatap Eun Jin, dan menjawab pertanyaannya sambil menunjuk kearah Eun Jin.
"Kau kan tidak bisa, jadi lihat saja punyaku dan duduklah dengan tenang"
"Kau menganggu sekali, tahu" ucap Jaeh Kyung.

Eun Jin mengangguk cepat sebelum pria disebelahnya itu berubah pikiran dan tidak mau memberinya jawaban. Gadis itu mulai fokus untuk mengerjakan tugasnya, sementara pria disebelahnya melamun seperti orang yang tak punya kerjaan.

Sesekali Kim Jaeh Kyung juga melihat kearah Eun Jin, sedangkan Eun Jin tak bergeming dan terus fokus mengerjakan karena tak tersisa banyak waktu untuk menyelesaikan tugas ini.

Akhirnya 15 menit pun berlalu dan tugas dikumpulkan. Eun Jin merasa lega karena tak seperti biasanya, hari ini tidak ada satupun jawaban yang kosong karena sebelum-sebelumnya ia tak bisa mencontek dengan leluasa seperti ini, jadi tentu saja ada beberapa jawaban yang tidak Eun Jin isi karena waktunya tak mencukupi.

Tentu saja semua ini bisa dilalui Eun Jin dengan mudah karena bantuan dari teman sebangkunya itu, Kim Jaeh Kyung.
"Kim Jaeh Kyung" panggil Eun Jin, Jaeh Kyung yang mendengar namanya dipanggil memberikan respon kepada Eun Jin.

Ia menoleh dan menatap Eun Jin,
"Apa?" Jawabnya dingin.

"Terimakasih ya, karena bantuan darimu aku jadi bisa menyelesaikan tugas matematika hari ini!"

"Omong-omong kau pintar sekali, ya"

"Eh, maafkan aku, aku terlalu banyak bicara" ucap Eun Jin yang sedikit salah tingkah.

Tak selang lama dari itu bel istirahat kemudian berbunyi, Eun Jin yang tak ingin makan hanya diam saja di kelasnya. Begitu juga dengan pria disebelahnya.

"Eun Jin" tiba-tiba saja nama Eun Jin terdegar, ketua kelasnya yang bernama Do Eun Woo yang memanggilnya.

Dengan cepat Eun Jin mendekat kearah Eun Woo, karena ini bukan yang pertamakali Eun Woo memanggilnya. Sudah pasti ini tentang beasiswa, karena selalu saja hal ini yang mereka berdua bicarakan. Sama seperti Eun Jin, Do Eun Woo adalah siswa yang menerima beasiswa. Namun bedanya ia tak pernah sekalipun menerima rundungan seperti Eun Jin, tentu saja karena parasnya yang amat mempesona. Jika sampai ia dirundung maka para gadis-gadis dari keluarga kaya itu takkan tinggal diam.

"Iya, ada apa? Apakah ini soal beasiswaku?" Tanya Eun Jin, walaupun ia sudah mengerti apa yang akan ia bicarakan.

Eun Woo mengangguk, namun tanpa mereka berdua sadari ternyata sedari tadi Kim Jaeh Kyung memperhatikannya dari tempat duduknya.

"Kau diminta untuk menemui wali kelas sekarang, ada yang ingin beliau sampaikan kepadamu secara langsung." Ucap Eun Woo

Eun Jin mengerti dan pergi meninggalkan kelas untuk menuju ke ruang guru dimana wali kelasnya itu berada. Jaeh Kyung yang menyaksikan kepergian Eun Jin dengan mendadak itu tiba-tiba mengeryitkan dahinya.

Sesampainya Eun Jin di ruang guru, ia segera menemui wali kelasnya.

"Ada apa pak Kim? Saya dengar dari Eun Woo ada hal yang ingin anda bicarakan langsung kepada saya" ucap Eun Jin, debgan napas yang sedikit terengah-engah.

Pak Kim menatapnya dengan serius lalu ia memulai pembicaraan diantara mereka.

"Sebenarnya kau dan Eun Woo mendapatkan sponsor beasiswa dari sebuah perusahaan, tetapi mereka ingin kau juga bekerja paruh waktu disana. Karena hanya kalian berdua yang memenuhi standar mereka, jadi kusarankan kau mau mengambilnya. Jumlah yang mereka berikan juga tidak sedikit, bahkan disana mereka juga akan membayarmu" ujar wali kelas Eun Jin.

Eun Jin belum menjawabnya, ia masih bingung.

"Bolehkah aku mmemikirkannya?"

Pak Kim menganggukkan kepalanya,

"Kutunggu keputusanmu besok pagi, ya"

Vote, tbc.

One Day We Fall In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang