Part 3

60 8 2
                                    

Tiga tahun kemudian,

Suasana di sebuah restoran yang terletak di tengah kota terlihat nampak begitu ramai. Sehun menatap dingin menu yang terdapat di depannya. Tangannya hanya memainkan pinggiran gelas yang masih kosong. Menu yang tersaji di depannya itu adalah menu kesukaan Rosé. Tiba-tiba tatapan Sehun berubah penuh luka. Min Yoongi. Assistant pribadi sekaligus sahabatnya, memecahkan keheningan yang baru saja tercipta itu.

"Jangan dilihat saja. Ini menu andalan disini. Dan memang menurutku sangat lezat. Kau harus mencicipinya Hun".

Sehun menghentikan gerakan jari tangannya di pinggiran gelas.

"Hyung, tolong berikan aku menu yang lain, terserah apa saja asal jangan yang satu ini" ujar Sehun dengan tatapan yang masih sama.

Yoongi menatap Sehun dengan tatapan bingung. Sekarang kenapa lagi dengan sahabatnya ini. Tidak mau berdebat, akhirnya Yoongi memanggil salah satu waitress untuk mengganti menunya. Tidak seperti dulu. Sehun telah berubah. Dia menjadi laki-laki yang jauh lebih pendiam dan dingin. Perubahan itu dimulai sejak tiga tahun yang lalu dan semakin diperparah dengan kejadian beberapa bulan setelahnya. Yoongi mencoba berbagai cara agar Sehun yang dulu dapat kembali lagi. Namun usahanya masih belum berhasil. Sehun tetap menjadi sosok laki-laki yang dingin.

Suara lonceng yang ada di depan pintu restoran berbunyi, menandakan adanya tamu yang memasuki restoran tersebut. Terlihat seorang laki-laki muda seumuran Sehun memasuki restoran tersebut. Dia nampak menyeringai mengetahui ada Sehun di meja pojok dekat jendela. Dia berjalan ke arah meja Sehun, berniat sedikit menyapa.

"Rupanya ada tuan muda Oh Sehun juga. Tertarik juga makan disini ya?" ucap pria tersebut.

Chanyeol, nama pria yang menyapa Sehun. Dia memandang kedua manusia di depannya dengan tatapan sinis. Sehun juga tak kalah sinis ketika memandangnya.

"Meja kosong yang tersedia di restoran ini masih sangat banyak. Kenapa kau harus repot-repot ke sini" jawab Sehun dengan nada yang cukup sinis.

"Hahaha aku kesini hanya ingin menyapa laki-laki payah seperti dirimu Sehun".

Tangan Sehun yang berada di bawah meja mengepal. Dia mencoba menahan emosinya sebaik mungkin. Dalam hati kecilnya, ingin rasanya ia memukul wajah angkuh pria didepannya ini.

"Mau marah? Silakan. Karena apa yang aku ucapkan itu adalah kenyataan Sehun" ucap Chanyeol ketika melihat tatapan kesal dimata Sehun.

Sehun tak menjawab. Dia enggan menanggapi omong kosong Chanyeol tersebut.

"See, tidak ada seorang pun gadis di sampingmu Hun. Tidak sepertiku. Aku digilai oleh banyak gadis diluaran sana. Berani taruhan? Aku sangat yakin kau tidak akan bisa menaklukkan hati gadis, bahkan seorang pelayan restoran sekalipun" terdengar suara tawa kecil dari Chanyeol.

"Ayo Hun, kita bisa pergi dari sini. Tidak baik meladeni orang gila seperti dia. Yang ada kita nanti juga ikutan gila" ajak Yoongi pada Sehun.

Sehun berdiri dari posisinya, sebelum benar-benar beranjak dari kursi. Suara Chanyeol menginterupsinya.

"Takut dengan taruhan yang ku tawarkan? Takut kalah dan dipermalukan?" tantang Chanyeol.

"Aku tidak pernah tertarik dengan taruhan konyol seperti itu". Ucap Sehun dengan sinis.

"Hahahaha bilang saja kalau kau seorang pengecut, Sehun".

Sehun sudah malas meladeni sikap arogan pria di depannya itu. Dia menatap sekilas wajah Chanyeol sebelum pergi dari tempat duduknya. Chanyeol menunjuk ke salah satu arah dan memanggil seorang waitress. Sehun melirik sekilas ke arah yang ditunjuk Chanyeol.

Deg...

Sehun terkesiap. Hatinya seketika membeku. Gadis itu. Gadis yang selama ini dia cari. Gadis yang dengan sukarela telah mendonorkan darahnya untuk sang Ibu. Sehun berusaha untuk kembali tenang, tidak ingin terlihat gugup di depan Chanyeol. Seketika Sehun mengurungkan niatnya untuk pergi dari restoran itu. Dia kembali duduk di kursinya. Melihat hal itu membuat hati Chanyeol merasa tertantang.

"Bagus Sehun. Ku akui aku suka nyali mu itu. Besar, meskipun tak sebesar peruntunganmu pada perempuan. Dia. Dapatkan gadis itu di depan mataku, Tuan Muda Oh Sehun" tantang Chanyeol dengan penuh semangat.

"Jangan gadis itu" ujar Sehun sembari menatap sekilas waitress yang di panggil oleh Chanyeol.

Terlihat tawa mengejek dari Chanyeol. "Jangan bilang kau tidak memiliki kepercayaan diri untuk mendekatinya. Ahh atau bagaimana jika aku mengajarimu?"

"Aku yakin seyakin yakinnya, kamu akan gagal Tuan Muda Park. Silakan saja kalau kau tidak percaya" ujar Sehun dengan suara yang sedikit meremehkan Chanyeol.

Mendengar penuturan yang baru saja Sehun ucapkan, membuat Chanyeol sedikit naik pitam. Dia melihat pelayan yang tadi di panggilnya sudah mulai mendekat ke arahnya.

"Ada yang bisa saya bantu, Tuan?" tawar Suzy pada Chanyeol.

"Jadilah kekasihku" tanpa basa-basi Chanyeol mengucapkan kata tersebut sembari memengang tangan Suzy dengan cukup kencang.

Suzy nampak kaget dengan apa yang diucapkan oleh pengunjung restoran tempatnya bekerja itu. Dengan wajah yang masih syok Suzy segera menarik tangannya dari genggaman Chanyeol.

"A..apa maksud Tuan?" ucap Suzy dengan takut.

"Aku punya semua yang di sukai oleh para gadis diluaran sana. Tampan dan tentu saja kaya raya. Kamu tidak dengan semua itu?" ucap Chanyeol.

"Maaf, tapi saya harus ke belakang terlebih dahulu. Tidak ada menu seperti itu di restoran kami. Permisi" ucap Suzy berlalu dari sana.

-To Be Continued-

Tolong tekan tombol bintang yang ada dibawah yaa😊

Dan jika berkenan, please tinggalkan komen dan follow author juga

WKWK nggak maksa kok, bagi yang mau dan berkenan saja 🤗

Thank You 💙 💕

Min Yoongi (Assistant pribadi dan sahabat Sehun)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Min Yoongi (Assistant pribadi dan sahabat Sehun)

Because You're the Love Of My Life [HUNZY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang