"juju curhat apa aja ke kamu, yang?" Jeongwoo kini sedang makan kantin fakultas bisnis. Dikarenakan junghwan yang tiba-tiba semangat langsung pulang, alhasil jeongwoo memilih untuk menghampiri sang kekasih ke fakultasnya, daripada sendirian, belum punya temen juga dikampus
"Banyak sih" jeongwoo memakan nasigoreng yang ia pesan
"Emm,, kamwu tawuuu jujuu uwda-"
"Telen dulu makanannya, yang" haruto menusap pipi jeongwoo yang masih penuh makanan bahkan ada nasi menempel diujung bibirnya
"Uhukk..."
"Tuh kan apa aku bilang" haruto menyodorkan esjeruk nya pada sang kekasih
"Dadaku sakit, huhuu" jeongwoo menepuk-nepuk dadanya yang terasa sesak karena tersedak nasigoreng yang masih panas dan pedas, bahkan matanya pun merah berair
"Jangan ditepuk-tepuk gitu yang, minum dulu yang banyak" haruto mengusap punggung jeongwoo lembut
"Juju punya pacar" ucap jeongwoo setelah meneguk habis es jeruk milik haruto
"Ya bag-"
"Tapi istri orang" lanjut jeongwoo
"HAH?"
"Ish telinga aku pengang" jeongwoo mengusap-usap telonganya yang mendengung karena haruto berteriak
"Lagian kamu, masa juju pacaran sama istri orang. Kek gaada cewek atau uke lain aja. Yang ngejar dia kan banyak"
"Sebenernya aku juga belum mastiin sih" ucap jeongwoo agak ragu
"Maksudnya"
"Jadi tadi tuh gini......."
*Beberapa jam sebelumnya"
"Ju beneran ih lo masa tega sih maen rahasia-rahasiaan sama gue" jeongwoo dan junghwan sedang duduk dikelas kosong, kelas pertama mereka baru selesai meski belum kondusif namun kelas tadi dosennya memutuskan untuk langsung memberi tugas sebagai perkenalan
"Sebenernya gue gamau rahasiain ini, cuman ini agak rumit. Dan belum tentu juga kalian bakal paham sama jalan yang gue ambil" jelas junghwan yang asik memainkan ponselnya
"Rumit apa sih anj, emang pacar lo istri orang apa? Kenapa harus dirahasiain segala"
Junghwan menghentikan gamenya, ia menatap jeongwoo datar. Mencoba menelisik apakah jeongwoo sebenarnya sudah tau atau sekedar menebak-nebak
"L-lo ko gitu sih ngeliatnya, serem anjir. Becanda gue" jeongwoo gelagapan ditatap seperti itu, menepuk bibirnya yang sudah asal bicara
Junghwan memutuskan tatapan datarnya pada jeongwoo karena ponselnya berdering, ternyata sang kakak yang menelpon
"Bentar" ucap junghwan pada jeongwoo
"Haahhh, anjir bisa nafas juga gue"
"Ya kak"
"......"
*Siang udah dirumah sih, kenapa?"
"....."
"Kan ada lo.kak"
"....."
"Oke, sekarang?"
"....."
"Okay"
Tut
"Woo, lo ke fakultas ruto aja gapapa kan. Gue ada urusan" junghwan meraih tasnya
"M-mau kemana lo, gue belum tau area univ ju. Kalo gue nyasar gmana"
KAMU SEDANG MEMBACA
Another way - Brother in Law
FanfictionHanya satu yang membuatku tidak setuju dengan garis takdir dunia. Jika ini adalah sebuah kesalahan, lantas mengapa hanya kesalahan ini lah yang membuat hidupku bahagia? -SoJunghwan