10

41 2 0
                                    

Jaemin & Renjun's
.
.
_________________________________________

.
.
.
suasana di kediaman keluarga autama cukup nyaman hari ini.

hari ini adalah hari weekend, dimana keluarga autama berada di rumah semua.

saat ini mereka sedang melaksanakan sarapan pagi bersama.

ayah yang sedang meminum kopi sambil membaca buku, bunda yang sibuk mengoleskan selai untuk kedua anaknya, dan kedua kakak beradik ini yang sibuk bermain handphone nya.

"malam ini kita jadi kerumah teman mu yah?." ucap bunda.

bunda menaruh dua potong roti di piring kedua anaknya.

"jadi bun, ayah udah kabarin mereka tadi." ucap sang ayah sambil melirik sang istri sekilas.

"ayah sama bunda mau kemana?." suara hazel bertanya.

aslan masih fokus dengan handphone nya, sesekali menggigit roti buatan bunda.

"kerumah om arya, teman ayah di kantor." ucap bunda, kemudian duduk di kursinya.

hazela hanya mengangguk anggukkan kepalanya.

bunda melihat aslan yang masih fokus dengan handphone nya pun mengambil sepotong roti yang berada di piring aslan, menyodorkannya ke depan mulut aslan.

aslan melihat roti yang bunda sodorkan untuknya, mengigitnya sepotong.

"taruh handphone nya dan makan dulu roti nya, kebiasaan banget ya kalo lagi makan malah fokus ke handphone." oceh sang bunda.

aslan menaruh handphone nya, mengambil sepotong roti yang sudah di gigit nya tadi.

"sekolah kamu aman aslan?." ayah berucap kepada aslan.

"aman yah." ucap aslan sambil mengunyah makanannya.

"bagus, pinter pinter kamu di sekolah, jangan nakal, jangan suka bolos, jangan suka nyari ribut." ucap sang ayah sambil menyeruput sedikit kopinya.

"aslan kapan pernah nakal yah." ucap aslan tak mau kalah.

okee mari kita tinggalkan keluarga cerama yang sedang bercengkrama ini.
.
.
di sebuah cafe kecil, sosok pemuda berambut hitam lekat yang sedang duduk sendirian sambil sesekali meminum minuman yang ia pesan.

memandang sebuah foto kecil di dalam dompetnya, sesekali tersenyum saat memandang foto itu.

"aslan putra autama." kekeh pemuda tersebut.

"selamat datang di dunia permainan gua, gua harap lo bisa bersenang senang nanti." terlihat senyum kecil dari sosok pemuda itu.
.
.
saat ini aslan dan haidar sedang berada di rumah leo.

leo mengabari nya bahwa kedua orang tuanya baru saja pergi ke luar kota.

mereka sudah berada di rumah leo dari beberapa jam yang lalu, menghabiskan nya dengan bermain ps bersama.

"aing mau nginep yo disini." haidar bersuara.

"sia ikut nginep juga ya lan." kini haidar menatap aslan yang sedang fokus ke layar komputernya.

"gabisa." ucap aslan.

"lah ngapa." itu leo yang berucap.

"lu jarang nginep disini lan, gua bosen bocah sunda abal abalan mulu yang nginep disini." sambung leo sambil memandang haidar malas.

tentu saja haidar yang mendengar itu pun tidak terima, buru buru dia bertingkah seakan akan ingin memukul leo.

aslan yang melihat itu hanya bisa menghela nafas nya pelan, dia sudah terbiasa dengan kedua sahabat nya ini.

"ayah sama bunda mau keluar sekarang, gua suruh diem di rumah." ucap aslan yang bersiap untuk pergi.

"ini udah malem bego, lu juga gabawa mobil, mau gua anter balik ga." leo kini menatap aslan yang sedang siap siap.

"tau nih bocah, udah balik nya di anter leo aja." haidar bersuara.

"ga usah pada lebay kalian, gua bukan anak kecil lagi yang kalo pulang di anter." aslan mengambil handphone dan charger nya.

"gua duluan." kini aslan pergi meninggalkan leo dan haidar.

"batu banget tuh anak." haidar menggelengkan kepala nya pelan.
.
.
saat ini jam sudah menunjukkan pukul 23.15 pm.

seorang pemuda berambut coklat senantiasa berdiri di sebuah halte.

ya itu aslan.

dirinya masih belum menemukan taxi atau bus yang lewat.

salahkan aslan yang tidak mau di antar leo pulang, dirinya lebih memilih berdiri berjam jam di sebuah halte sendirian.

handphone nya mati, aslan lupa mencharger handphone nya saat di rumah leo tadi.

"sialan." gumam aslan sambil melihat ke arah langit.

terdengar suara gemuruh dari langit menandakan hujan akan tiba sebentar lagi.

angin yang berhembus pelan, petir yang sesekali muncul membuat hawa di sana cukup dingin.

aslan menengok kanan dan kiri, namun tetap saja nihil, tidak ada satupun kendaraan yang lewat.

rumah leo bisa di bilang jauh dari jalan raya kota.

"jalanin rencana gue dengan sempurna, ini kesempatan buat kita, dan kalo kalian sampai ga berhasil, gue yang bakal habisin kalian, paham!." tekan seseorang pada segerombolan orang yang dia perintah.

aslan sesekali kali mengusap kedua lengannya, sungguh hawa malam ini benar benar dingin.

di lihatnya arloji hitam yang di pakai di tangan kirinya, 23.50 pm.

sudah hampir tengah malam.

BUGHH...

tubuh aslan terjatuh ke depan, memegang belakang lehernya dan mencoba untuk melihat siapa orang yang sudah menghajarnya itu.

"shit." gumam aslan pelan.

saat dirinya hendak bangkit, namun satu orang dari mereka menarik tubuh aslan dan menyandra tangan aslan di belakang tubuhnya.

aslan di keroyok oleh delapan orang pria asing, dirinya sulit untuk melawan pria pria ini karna mereka banyak.

aslan hanya menerima pukulan serta tendangan pada tubuhnya.

pipi nya yang banyak lebam, bibir nya yang sobek, mungkin saja di bagian perutnya terdapat luka lumayan parah.

aslan tidak bisa menahan dirinya nya, tubuhnya seperti mati rasa.

di rasa aslan sudah hampir kehilangan nyawa, pria tersebut mendorong aslan sampai dirinya terjatuh ke tanah.

aslan melihat samar samar dari beberapa orang tersebut, ada satu sosok wanita yang mungkin sedikit aslan bisa kenalin.

"kerja bagus, tinggalin dia disini." ucap wanita tersebut sebelum mereka pergi meninggalkan aslan sendiri.

"t-tolongg, eughh." aslan berucap lirih, memegangi perutnya dengan kuat.

"ssiapa-pun t-tolongg." ucap aslan sebelum kesadarannya hilang total.

hujan turun rintik demi rintik, membasahi seluruh kota jakarta malam ini, angin berhembus lumayan kencang saat ini.

nasib malang pemuda berusia 18 tahun yang tergeletak di pinggir halte sendirian.

"ASLANNNN!!!."
.
.
gimana sama chapter ini sayang, jujur aku kurang bisa bikin adegan berantem, jadi maaf aja ya kalo adegan berantem nya ga ngefeel banget sama ekspektasi kalian but,
happy reading yorobunn🪐🪐

Anti romantic [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang