11

35 2 0
                                    

Jaemin & Renjun's
.
.
_________________________________________

.
.
.
Ruangan bernuansa putih, suara monitor yang terus terdengar, bau obat obatan yang cukup menyengat indra penciuman.

"maaf." seseorang berucap lirih.

"maaf saya telat datang untuk kamu aslan." mengusap pelan tangan pria yang sedang memejamkan mata nya itu.

"andai saya datang lebih cepat, kamu pasti tidak akan sampai seperti ini." semakin pelan ucapan pria tersebut, bahkan hampir tidak terdengar sama sekali.

terdengar suara pintu terbuka, menampilkan sosok wanita yang tak lagi muda dan bersama dua orang lainnya.

itu keluarga aslan.

"hasbi." bunda berucap lirih menatap seorang pemuda yang sedang berdiri di depannya.

hasbi tersenyum, berjalan ke arah bunda aslan lalu menyalami tangan ibunda aslan dan ayahnya.

ayah dan kakak perempuan aslan menatap sosok pria yang sedang berbaring lemah di atas kasur rumah sakit.

bunda berjalan ke arah tempat dimana aslan berbaring, bunda menatap aslan sendu, mengusap pelan kepalanya yang terdapat perban.

"kenapaa." ucap bunda lirih.

"kenapa ini bisa terjadi sama kamu." bunda menangis.

sungguh orang tua mana yang tidak terluka saat melihat anaknya berbaring lemah tidak berdaya seperti ini.

ayah dan hazel mengusap pelan punggung bunda, berusaha untuk menenangkan sang bunda.

"maaf." itu hasbi yang berucap.

bunda melihat ke arah hasbi yang sedang menundukan kepalanya.

berjalan ke arah hasbi, di bawa nya pemuda berambut hitam itu kedalam pelukan bunda.

"tidak perlu minta maaf hasbi, inii bukan salah kamu, justru saya yang harus berterima kasih karna kamu sudah menolong aslan malam itu." bunda berucap, sesekali mengusap pelan punggung pemuda yang ada di pelukannya.

"maaf karna saya telat bantu aslan bunda, saya gagal jaga aslan untuk malam itu." runtuhlah pertahanan hasbi, dia berniat untuk tidak meneteskan air matanya sedikitpun di depan keluarga aslan.

di lepas nya pelukan itu, menangkup kedua pipi hasbi lalu di tatapnya kedua mata hasbi lekat.

bunda tersenyum "dengar bunda, ini bukan salah kamu hasbi, berhenti menyalahkan diri kamu sendiri, aslan seperti ini mungkin memang takdir yang tuhan kasih, jadii bunda minta tolong berhenti nyalahin diri kamu sendiri oke? bunda ga marah sama kamu." bunda kembali tersenyum.

ayah dan hazel yang melihat perbincangan itu pun tersenyum hangat, jujur mereka menyukai sosok hasbi ini, dia tangguh dan bertanggung jawab.

flashback on..

malam itu, di kediaman rumah keluarga autama terlihat sepi, hanya terparkir 2 kendaraan mobil di garasinya dan biasanya garasi tersebut bisa berisi 5 sampai 6 mobil, yaa kalian jangan heran sama keluarga kaya raya ini.

sebuah mobil putih terlihat berhenti di depan sebuah gerbang rumah tersebut, satpam yang berjaga di situ pun langsung menghampiri pemilik mobil tersebut.

hasbi, keluar dari dalam mobil tersebut dan sedikit membukuk sopan kepada satpam penjaga rumah keluarga autama.

"selamat malam ada yang bisa saya bantu?." ucap satpam tersebut.

"selamat malam kembali pak, saya hasbi ingin berkunjung untuk menemui aslan." ucap hasbi tersenyum.

satpam mengangguk paham, "tuan aslan belum pulang sejak berangkat sekolah dek, sedangkan nyonya hana dan tuan autama sedang pergi keluar kota untuk urusan pribadinya." ucap satpam serius.

"di dalam hanya ada nyonya hazel saja." sambung satpam tersebut.

mendengar ucapan satpam di depannya, hasbi mengernyit kan sedikit dahinya, bertanya tanya kemana sosok yang di carinya pergi.

"maaf pak, apa saya boleh tau tempat biasa aslan berkunjung?." tanya hasbi.

"tuan aslan biasa pergi di kediaman tuan leo dek, dia biasa main disana."

mendengar itu hasbi langsung tersenyum kecil, mengangguk paham atas ucapan satpam.

"bisakah bapa memberi tau saya dimana alamatnya." ucap hasbi

satpam langsung menjelaskan dimana lokasi rumah leo, teman biasa aslan bermain.
.
.
sesekali melihat arloji di tangan kirinya, hasbi terus memfokuskan pandangannya pada beberapa jalan menuju tempat tujuannya.

hujan mengguyur kota malam ini, hasbi khawatir pada aslan.

saat sedang fokus pada pikirannya, hasbi tidak sengaja menangkap pemandangan seseorang yang sudah tergeletak di sebuah halte.

hasbi yang melihat itu langsung mengarahkan mobilnya ke sisi jalan.

mengambil payung dan keluar dengan tergesa gesa, namun alangkah terkejutnya saat hasbi melihat siapa seseorang yang sudah tergeletak lemas tak jauh dari pandanganya.

"ASLANNNN!!!."

payung yang semula di genggam nya di biarkan jatuh begitu saja, berlari menghampiri sosok yang sedang ia cari.

hujan mengguyur mereka malam ini, aslan terkapar lemas dengan beberapa luka di kepalanya.

memampah kepala aslan lalu mengusap pelan wajahnya.

aslan nya terluka..

dia telah gagal melindungi aslan malam ini.

hasbi mengepalkan tangannya erat, dia bersumpah akan menghabisi siapapun yang telah melukai aslannya.

flashback of..
.
.
.
jam sudah menunjukkan pukul 08.00, tapi belum ada tanda tanda sosok yang berbaring di atas kasur rumah sakit membuka kedua matanya.

hasbi, senantiasa menemani aslan, menggenggam tangan yang lebih kecil darinya dan sesekali berucap lirih agar sosok yang sedang memejamkan matanya segera bangun.

pintu ruangan tempat aslan di rawat terbuka dan menampilkan perempuan yang lebih tua dari nya 2 tahun.

masuk ke dalam dan menyimpan buah buahan serta satu box makanan di atas meja yang sudah tersedia disana.

"makan dulu bi, gue tau lo dari semalem belum makan." ucap perempuan tersebut.

"nanti saja." ucap hasbi yang masih memfokuskan pandangannya pada aslan yang tertidur.

menghela nafas pelan, hazel berjalan ke sisi sebelah ranjang aslan, memandang adiknya yang masih memejamkan matanya.

"gue tau lo khawatir bi sama aslan, tapi dengan cara lo begini yang ada nanti lo malah sakit." ucap hazel.

"lo udah dari semalem jagain aslan dan lo juga butuh istirahat, sekarang lo sarapan dulu setelah itu istirahat, aslan biar gue yang jaga." sambung hazel.

menghela nafas, hasbi menganggukan kepalanya.

bangun dari duduknya dan segera mengambil kunci mobilnya, dan sebelum pergi hasbi berucap, "kabarin saya kapanpun aslan bangun ka, saya permisi." ucap hasbi pergi meninggalkan ruangan tersebut.

hazel memandang sosok adiknya yang masih senang memejamkan matanya, mengusap pelan tangan aslan dengan lembut.

"sebenernya dia siapa dek." ucap hazel lirih.
.
.
.
.
YOROBUNNN!!!
gimana sama bab ini? seru gasihhh...
maaf ya kalo ga menarik banget cerita, jujur mimin lagi kehabisan pikiran buat lanjut cerita ini.
mimin update nya ga nentu banget nihh, sorry yaa
intinya HAPPY READING!!!!!

Anti romantic [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang