hanan dan kehidupannya

67 10 0
                                    

" halo... camat pagi gemeshnya mama"

bayi 14 bulan itu membuka matanya menyambut seruan sang mama dengan senyuman yang cerah.

"mammma... mam... a..."

" iya sayang, ini mama sayang "

" aakkkk ksjsjshdksks" si bayi tertawa bahagia.

" ayo bangun ya lele sayang, kita ke dapur masak untuk sarapan pagi ini"

hanan menggendong si bayi yang masih mengerjapkan matanya itu sembari mendusal di bahu hanan dengan nyaman.

" jaa... kamu duduk di baby chair dulu okay, mama masak sebentar ya"

hanan mendudukan bayinya dengan menaruh berbagai mainan kricikan agar bayinya tenang.

Lele yang mengerti mamanya sibuk, duduk dengan tenang sambil mengayunkan mainannya yang berbunyi.

" gemes banget lelenya mama"

hanan tersenyum lembut menatap bayinya dan melanjutkan kegiatan memasak sarapan pagi. hanan tadi sudah selesai memotong dan membersihkan bahan masakan sejak pukul kurang dari lima pagi dan sejenak melihat bayinya takut terbangun dan ternyata si bayi masih menggeliat nyaman dan baru mengerjapkan mata.

hanan mulai memasak dengan sangat terampil. memasak memang keahlian hanan sejak sekolah dasar akhir, dulu hanan membeli banyak sekali buku resep dan mencobanya satu -persatu dengan sangat baik, hingga kini membuahkan hasil dirinya diterima menjadi pembantu keluarga Adhiwijaya.

iya.

hanan seorang pambantu dari salah satu keluarga konglomerat di Indonesia

kisahnya singkat namun cukup membuat sakit di relung, karena sebuah kesalahan putra sulung keluarga Adhiwijaya yang membuatnya mengandung malaikat kecil hingga berakhir dirinya menjadi babu keluarga Adhiwijaya.

kalian tidak salah dengar, kata pembantu bahkan masih jauh lebih baik. hanan diperlakukan layaknya babu oleh keluarga Adhiwijaya kecuali oleh menantu keduanya yang menerima hanan.

"mana masakannya! ini sudah pukul setengah tujuh pagi dan kamu masih belum selesai membuat sarapan?!"

suara ini yang selalu menghiasi setiap paginya hanan.

" iya nyonya besar, sudah selesai tinggal aku hidangkan " ucap hanan sambil sedikit menunduk.

" cepatlah dasar lelet! suami, anak dan menantuku akan kelaparan dasar pembantu sialan" cerca Tiya nyonya besar keluarga Adhiwijaya ke 11, tiya merupakan pemuda keraton yang sangat anggun hingga dirinya dipersunting oleh keluarga Adhiwijaya untuk dijadikan menantu.

Tiya mulai duduk di kursi meja makan dan melihat bayi 14 bulan itu dengan tatapan jengkel.

" Akkkkkshshjsjsjs mam... a"

" iya sayang, sebentar yaa... mama lagi masak" saut hanan lembut sambil tersenyum membalas panggilan bayinya.

derap langkah kaki mulai menyahuti dari atas tangga, kepala keluarga Adhiwijaya beserta putra sulung dan putra bungsunya mulai memasuki ruang makan.

" pagi Bubu" cup. ucap si sulung

" pagi Bubu ku sayang" sahut si bungsu.

" pagi Esa, pagi Janu " Tiya tersenyum dengan perlakuan kedua anak lelakinya.

kepala keluarga, Mahameru Adhiwijaya mulai menduduki kursi makan tepat berada di tengah hendak memulai doa pagi.

Tiya merasa ada yang kurang melirik kanan dan kiri mencari keberadaan seseorang.

Semesta [Markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang