" selamat siang tuan Mahesa"
" selamat datang juga tuan Delangga"
kolega bisnis Mahesa datang dengan sambutan yang hangat oleh Mahesa serta Hanan.
Hanan telah menyiapkan semuanya. pesta kecil minum teh dengan dessert lembut buatan Hanan yang sangat menggugah selera.
Mahesa menjamu rekan bisnisnya dengan baik. ia membawa keluarga kecil tamunya ke halaman samping yang siap untuk dijadikan piknik.
Hanan juga menyambut istri dari tamu Mahesa itu. perlu diketahui Hanan tidaklah bodoh atau katro, ia faham mengenai dunia bisnis sekurangnya dalam mengelola suatu bisnis dan juga Hanan termasuk orang yang update terkait fashion terkini sebelum masuk menjadi pembantu keluarga Adhiwijaya.
" jadi berama usia bayimu?" tanya Rena istri dari tuan Delangga.
" 16 Bulan, kalau bayimu berusia betapa?" tanya hanan dengan senyum yang menawan
" jalan sekitar 8 bulan, astaga kau sangat manis sekali. Demi Tuhan aku berharap jika anak kedua ku perempuan akan manis seperti mu"
Hanan hanya terkekeh menanggapi teman barunya ini. Mereka asyik berbincang selagi para suami membahas beberapa saham yang Hanan tidak ingin tahu.
kedua bayi mereka juga sibuk dengan mainan dan interaksi keduanya.
tak!
" awhcch... hua... mammmaaaa huaaa"
semuanya terjadi begitu cepat. Lele yang tidak sengaja memukul kepala bayi 8 bulan itu membuat bayi itu menangis tidak karuan.
Mahesa dan tuan Delangga otomatis melihat keadaan istri dan anak mereka.
" apakah ia baik-baik saja? ku mohon maafkan bayiku" Hanan khawatir takut jika terjadi sesuatu yang parah.
"Lele sayang, jangan yaa... minta maaf kepada adik"
"mammaa..."
" iya sayang minta maaf"
" maaf hiks hiks..."
" ahh anak pintar, tidak apa- apa. Gavin hanya sedikit terkejut" ucap Rena lembut.
" ha ha ha ha, terkadang hal seperti ini sering terjadi. bayi kecil memang kerap bertingkah laku spontan" ucap tuan Delangga
Mahesa yang menafsirkan kalimat orang dihadapannya ini menjadi sangat marah, menganggap kalimat tadi adalah ia tidak mampu mendidik bayi sialan itu.
padahal tuan Delangga tidak mempermasalahkan sama sekali.
" mungkin itu saja tuan Mahesa, saya harap kita dapat melakukan piknik kecil lagi seperti ini ketika membahas bisnis. senang bertamu ke kediaman anda"
" tentu, senang menjamu anda juga tian dan terimakasih kembali"
Mahesa berjabat tangan dengan matanya yang setajam elang menatap Hanan.
.....
plak!
hanan sudah mengira ia akan habis dimaki Mahesa, namun tidak sampai ditampar seperti ini.
" jika kamu tidak mampu mendidik anak sialan itu, ku pastikan akan mengirimnya ke rumah utama dan membuatnya belajar tata krama!" Mahesa sangat marah, hal tadi adalah suatu penghinaan baginya dan ia tidak bisa menerimanya.
" Lele tidak sengaja mas, tolong jangan kirim anak kita kerumah utama"
hanan dengan wajah yang sendu berusaha menenangkan Mahesa, ia tidak rela jika bayinya akan di didik oleh keluarga utama dengan sangat keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta [Markhyuck]
FanfictionHanan mencoba sebisanya... sebuah kecelakaan menimpa dirinya hingga terlahir seorang malaikat dari rahimnya, membuat Hanan mencoba untuk bertahan sebagai pembantu keluarga Suaminya. bolehkah Hanan menyerah? " ini pertama dan terakhir kalinya kamu me...