iya sayang

48 9 3
                                    

" yayah... yayah..."

" sst... namanya Tuan yayah sayang"

lele yang nampak bingung mencoba memanggil ayahnya yang sedang bersiap di sofa.

" wan yayah? wan yayah? Akkkk bruuullsjjsjdjs"

lele si bayi menggemaskan itu seperti sangat bahagia ketika memanggil ayahnya sambil bertepuk tangan riang membuat hati hanan tersulur riak air yang bergemuruh.

bahkan untuk memanggil ayahnya harus ada embel-embel tuan. semua karena Tiya sang mertua yang tidak ikhlas Lele memanggil Mahesa dengan hanya sebutan yayah.

"lihatlah bahkan umurnya hampir satu setengah tahun tapi bayi haram itu tidak bisa berbicara dengan normal dan masih merangkak" Tiya berbicara dengan nada sarkas merendahkan bayi yang masih tersenyum itu.

hanan hanya menghela nafas lalu berusaha tersenyum.

" maaf nyonya, lele hanya mengalami keterlambatan tumbuh kembang karena kurang nutrisi saat aku hamil. dokter bilang lele akan tumbuh normal diusianya yang menginjak dua tahun" hanan menjawab ujaran Tiya sambil menyemir sepatu suaminya.

Mahesa terlihat tidak tertarik dengan percakapan ibunya dengan hanan, Mahesa definisi orang yang tidak peduli tentang hidup hanan dan seisinya. Mahesa bersantai menyesap kopi paginya ditemani ipadnya untuk melihat schedule harian sembari menunggu hanan menyemir sepatu yang ia kenakan.

" sudah tuan" hanan meletakkan kaki suaminya dari pahanya lalu membereskan perlengkapan menyemir sepatu suaminya sambil menatap bayinya yang sedang bermain diatas karpet

" yayah... wan yayah..."

lele mencoba merangkak menghampiri Mahesa yang sedang membenarkan penampilannya.

hanan yang melihat raut wajah Mahesa menatap tak suka anaknya segera membawa anaknya pergi ke dapur untuk sarapan.

hanan tidak suka lelenya disudutkan oleh ibu mertuanya, kenapa ibu mertuanya sangat membenci lele si bayi menggemaskan ini. jika memang ibu mertuanya tidak menyukai bayinya setidaknya jangan mengatakan hal yang mengerikan.

hanan tidak akan sanggup.

Mahesa dengan sikap tidak peduli tentang kehidupannya dan lele sudah membuat hanan kerap kali selalu tersenyum getir menahan sakit dalam hati, lantas kepada siapa hanan bisa menadahkan raganya untuk meminta perlindungan selain dirinya sendiri.

" mam....a.... mam mam mamaa..."

bayi 14 bulan itu berceloteh riang dengan kedua tanganya yang mencoba menggapai hanan.

" iya sayang, mama disini"

cup....
Hanan mencium dahi sang anak dengan lembut dan membawanya ke pelukan hangat.

" baiklah ayo kita makan"

" mari kita lihat, masih ada lauk apa pagi ini" hanan membuka lemari makan dan melihat sup tofu sisa.

" kita mamam tofu ya sayang" hanan mengambil tofu itu dan memasaknya kembali untuk makan bayinya.

setelahnya, hanan langsung menyuapi bayinya perlahan-lahan.

" aaa... jangan di keluarkan lagi makanannya sayang"

"Lele sayang.... jangan di sembur makananya"

" hey hey, jangan di mainkan! "

hanan mendengus sebal, selalu seperti ini. bayinya memang memiliki kesulitan dalam mengecap makanan selain susu.

hanan sangat sabar, jika boleh hanan hanya ingin memberi Lele susu formula saja sampai besar. tapi itu tidak mungkin atau nanti lele akan menderita kekurangan nutrisi lagi bahkan gizi buruk.

Semesta [Markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang