19

694 72 5
                                    

typo bertebaran

《☆☆☆☆☆》


Sunghoon menunggu Jake sadar  dengan terus menggenggam dan mengecup tangan Istrinya

"maafkan aku..." Gumam sunghoon dengan menundukkan dirinya dan menyimpan tautan tangan mereka dikeningnya

Jake membuka matanya dan mencoba mentralkan penglihatannya, Dapat ia rasakan tangannya yang bebas dari slang inpus basah akibat air mata, Jake pun melihat ke arah samping dan dapat ia Lihat sang suami yang sedang menunduk

Sunghoon yang dapat merasakan seseorang yang menatapnya langsung mendongakkan kepalanya

"sayang......"  kaget Sunghoon lalu langsung menekan tombol agar dokter cepat datang

Sunghoon mengusap kepala Jake "Terimakasih kau sudah bangun"  lalu mengecup kening Jake

Dokter pun datang dan langsung memeriksa Jake

"apakah ada yang sakit?" tanya Dokter namun sang empu hanya diam dengan pandangan kosong

"Tuan Park boleh kita berbicara" 

Sunghoon pun mengangguk lalu mengikuti dokter keluar

"Istri anda sepertinya merasakan bahwa anaknya sudah tidak ada, Dia memiliki gunjangan pada psikisnya! Saya harap anda bisa menghiburnya"

Sunghoon pun hanya diam saat mendengar kan penjelasan sang Dokter dia merasakan tangan sang Dokter yang bertengger di bahunya "Tidak ada yang bisa mengetahui perasaan orang tua ketika kehilangan anaknya! Jadi Anda harus mengikhlaskan agar dapat menghibur istri Anda"

"Kalau begitu saya pamit undur diri" Dokter pun pergi bersama kedua perawat lainnya.

Sunghoon pun masuk kembali, Dia melihat Jake tetap tidak bergeming dengan terus melihat kosong, Sunghoon tersenyum dan mendekatinya

"Sayang..... Kau tahu aku sangat merindukan suaramu"

"Suara saat kau mengomel, suara saat kau tertawa, suara bayimu, rengekanmu, jadi aku ingin mendengar suaramu"

Sunghoon terua berusaha untuk membuat Jake berbicara padanya, Namun sang empu tetap tidak bergeming dan bibir keringnya tetap tertutup tanpa niat terbuka

"sebentar lagi kau harus minum obat, jadi kita kita makan dulu"

Ketika Sunghoon sedang menyiapkan makan tiba - tiba pintu terbuka dan memperlihatkan anaknya dengan seragamnya

"papah" Panggilnya

Sunghoon dapat melihat bahwa Jake tersenyum pada putranya dan merentangkan tangannya

Sunghoon pun tersenyum ketika melihat itu, walaupun ada sedikit rasa cemburu karena orang yang pertama mendapatkan senyum istrinya adalah Suh Yoon

Suh Yoon langsung duduk dan memeluk Jake dengan sangat erat

"Aku benar' tidak bisa tenang saat disekolah karena terus memikirkan papah"

"Dad seharusnya membiarkan aku tidak bersekolah tapi dia mengancamku dengan mengatakan bahwa papah akan membenciku jika tidak bersekolah"

Jake hanya tersenyum dibalik punggung Sang anak dan dapat Jake lihat Sunghoon tersenyum kearahnya namun sang emou langsung memalingkan wajahnya dan menyiapkan kembali makan dan obat Jake

"Apakah sangat sakit?"

Jake hanya mengangguk menanggapi sang anak

"dimana?"

BETRAYALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang