#8

940 29 0
                                    

Happy reading 💓

_______,,,_______

.
.
.
Flashback

Dukk

Jeno yang sedang tidur di tempat duduk nyanoun terbangun ketika mingyu memukul pelan kepala jeno.

"Mingyu ga boleh gitu, hari ini mingyu udah berkali-kali gangguin jeno" anak kecil yang baru naik kelas 4 itu mengingatkan temannya yang menggangu nya sejak tadi.

Sebenarnya mingyu itu orang nya jahil jadi suka main main tapi jeno ga suka sama mingyu karna mingyu kalau jahil dengan Jeno pakai kekerasan walaupun ga terlalu sakit.
.
.
"Hiks Daddy jeno gak mau sekolah lagi hiks
Jeno ga mau ketemu mingyu lagi, mingyu nyakitin jeno hiks Daddy sayang dengan jeno kan??" Jeno mengadu kepada sang ayah karna tadi saat pulang sekolah mingyu mengganggu jeno lagi dengan menyandungkan kaki jeno dengan kaki nya, jeno terjatuh dan menangis hingga mengadu kepada sang ayah.

Besoknya ayah jeno datang ke sekolah, mengadukan semua yang dibilang oleh anaknya.

Semenjak kedatangan ayah nya jeno kesekolah jeno tidak melihat mingyu lagi, saat jeno tanya ke guru guru hanya menjawab bahwa mingyu pindah ke luar kota. Jeno bahkan tidak tau bahwa mingyu di keluarkan dari sekolah karna orang tua mingyu yang tak mau anaknya menggangu orang lain dan hal itu membuat orang tua mingyu merasa malu dan mengusir mingyu dari rumah.

Mingyu tidak tau harus kemana anak yang baru menginjakkan kaki ke kelas 4 itu bingung mau kemana mingyu menangis di depan pagar rumah orangtuanya namun hari mulai gelap hujan pun turun dengan deras mingyu takut di luar sendirian jadi mingyu memutuskan untuk pergi ke halte yang berada di dekat rumahnya di pinggir jalan besar.

Mingyu menggigil kedinginan ia tak bisa tidur dari beberapa jam yang lalu sekarang sudah jam 2 pagi mingyu takut dihalte sangat sepi bahkan tak ada satupun orang yang lewat. Sampai matahari menunjukkan wujudnya mingyu sama sekali belum tidur bajunya basah kuyup badannya pucat bibirnya pucat seperti hantu. Mingyu sudah tidak telap menahan badannya yang sudah lemah dan berakhir pingsan di halte tersebut.
.
.
2 hari mingyu menutup mata hingga sekarang mingyu membuka matanya melihat kesekeliling yang terasa asing baginya hingga ia mengingat apa yang terjadi sebelumnya.

Sore itu juga mingyu di paksa pulang oleh pihak rumah sakit karna tak mampu membayar biaya rumah sakit sedangkan mingyu Masi merasa lemas.

Mingyu berjalan di atas trotoar berjalan tak tentu arah hingga ia sampai di depan panti asuhan. Mingyu kecil masuk ke dalam panti asuhan.

"Halo adek kamu ngapain kesini?, Dimana orang tua kamu?" Wanita yang sedang menggendong bayi itu bertanya kepada mingyu.

"orang tua mingyu mengeluarkan mingyu dari rumah, mingyu sedih, mingyu tidak ada rumah, apa mingyu bole tinggal di sini Tante?" Mingyu menatap kearah wanita tersebut

"Boleh sayang boleh, mulai sekarang kamu panggil Tante mama saja oke?" Wanita itu tersenyum kepada mingyu

"Okeyy mama" mingyu merasa senang karna mendapatkan rumah tempat ia berteduh.

Semenjak saat itu mingyu tinggal di panti asuhan hingga melupakan orangtuanya.

Flashback end
.
.
.
Mingyu kembali mengingat kejadian bertahun-tahun lalu mingyu sangat ingin menemui orangtuanya tapi mingyu saja tidak tau dimana orangtuanya bagaimana bentuk wajahnya. Mingyu menggelengkan kepalanya agar berhenti memikirkan hal itu.

Di sisi lain jeno tengah meringkuk di atas kasurnya menangis menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.

"Sakithhh hiks sakithh bubu jeno sakhitt hiks" jeno terisak-isak menahan sakit di dada dan di punggungnya akibat dari sang ayah karna melihat nilai ulangan jeno.

Mark masuk kedalam kamar jeno karna mendengar suara tangisan dari kamar jeno.

Krekk

Mark masuk melihat kearah kasur jeno terdapat gumpalan besar di sana Mark mendekat kearah kasur semakin Mark mendekat semakin terlihat selimut itu bergerak naik turun Mark tau sekarang jeno tengah menangis karna Mark mendengar jeno dihukum tadi.

Mark menarik sedikit selimut agar terlihat wajah jeno yang sudah sembab hidung merah dan mata merah.

"Di apain lagi Lo sama Daddy?" Tanya Mark

Jeno hanya menggeleng

PLAK

Mark menampar pipi mulus jeno. "Kalau di tanya tuh jawab bukan cuman ngangguk doang bisu lu?" Tanya Mark dengan emosi

"M-maaff bang jeno minta maaf jangan pukul jeno lagi" jeno memohon ke Mark agar tidak memukul nya lagi.

Mark takut kelepasan akhirnya Mark pergi keluar kemar jeno.
.
.
.
Keesokan harinya

Jaemin dan jeno sudah di sekolah hari ini mingyu tidak masuk entah kenapa tapi jeno merasa bersyukur setidaknya jeno bisa sekolah dengan tenang hari ini.

"Nono nanti pulang sekolah beli es krim di alfaagustus yuk" ajak jaemin

"Iyaa" jeno
.
.
.
Jeno sudah mengantarkan jaemin ke alfaagustus tapi tiba-tiba orang tua jaemin datang jemput jaemin jadi jeno pulang sendiri. Saat di jalan jeno melihat orang yang tidak asing tengah di pukuli orang orang besar.

Jeno tidak berani mendekat karna ia tak bisa melawan orang-orang besar itu jeno menunggu hingga orang orang besar itu pergi dan menghampiri mingyu.

Jeno membantu mingyu berdiri. "Makasih Jen" mingyu berdiri di bantu jeno.

"Iya sama-sama" jn

"Kenapa Lo bisa di sini?" Mg

"Cuman lewat mau pulang" jn

"Oh" mg

"Kenapa bisa?" Jn

"Uang kontrak gua belum di bayar udah nunggak 3 bulan" mg

"Orang tua Lo kemana?" Jn

"Gua ga tau semenjak gua keluar dari sekolah, orang tua gua ngusir gua, gua kabur dari panti" mg

"Maaf" jn

"Maaf Lo ga bisa ngebalikin gua ke orang tua gua" mg

"Gua bakal bantu cari orang tua Lo" jn

"Gak bakal bisa, percuma orang tua gua udah benci dengan gua" mg

"Udah gua mau pulang" mg

"Hati hati" jn

Jeno melihat punggung mingyu yang perlahan menjauh hingga tak terlihat sehelai rambut pun~~
.
.
.

_______,,,_______

Udh mager TP gw janji bakal tamatin ni cerita

VOTE YEEE

BABAY lopyu

TBC...


Jung jenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang