20. Leora Danzel

78 11 0
                                    

Hay teman-teman semua, terima kasih udah baca cerita ini yah. Disini aku mau tanya pendapat kalian, berhubung dengan cerita ini yang udah mau tamat. 

Untuk season dua, bakalan aku buat versi wattpad dan AU, menurut kalian gimana? Tolong kasih pendapatnya kalian dong. Terima kasih.

LEANDER

LEANDER - Chapter 20 | Leora Danzel

LEORA memandangi ruangan gelap ini, dengan pikiran yang dipenuhi oleh Danzel. Sekarang di memikirkan bagaimana caranya untuk bisa keluar dari tempat Reyhan. 

"Danzel gimana..." lirihnya. Dia tidak bisa membayangkan jika sesuatu terjadi pada Danzel karena dirinya. Maka dia tidak akan memaafkan dirinya sampai kapanpun.

"Ra" bisikan itu membuatnya melihat sekeliling, mencari suara bisikan yang dia dengar.

"Lo siapa.." tanya Leora ketika seorang cowok masuk ke dalam ruangan itu. Memang tidak terlihat ingin mencelekai Leora, namun gadis itu tetap saja harus waspada.

"Kenalannya nanti aja, gue bakalan bantu lo buat keluar dari sini" ucapnya dengan yakin. Untuk sekarang Leora akan percaya dengan orang ini, untuk bisa keluar dari ruangan ini terlebih dahulu.

"Kita bakalan ikut pintu belakang, pake jaket ini Ra" cowok itu memberikan sebuah jaket, karena udara malam cukup dingin. Memang tidak terasa bahwa sekarang sudah malam.

Leora memakai jaket itu dan mulai jalan perlahan mengikuti cowok itu, sebenarnya daritadi dia sudah berusaha untuk membuka pintu yang digunakan cowok ini untuk keluar, namun apa daya pintu itu terkunci, sedangkan dia tidak boleh membuat suara ribut dari dalam ruangan itu.

Tapi cowok didepannya ini memiliki kunci pintu ini? Bukan berarti, bahwa cowok itu kenal dengan Reyhan?

"Gausah mikir macem-macem" seolah-olah membaca pikirannya, suara itu cukup mengejutkan Leora.

Keduanya berjalan dengan mengendap-endap, sesekali melihat kebelakangan. Karena ini tempatnya agak suram, membuat Leora susah untuk bisa melihat dengan jelas keadaan tempat ini.

Tapi bisa Ia rasakan udara yang sedikit pengap, dan barang-barang yang berantakan, karena sedaritadi Ia berjalan selalu bertemu dengan barang-barang yang berserakan.

BRAK

"Sorryy" ucap Leora dengan pelan, ketika tidak sengaja menjatuhkan sebuah kotak kardus dari atas meja.

"SIAPA DISANA?" suara itu menggema di seluruh ruangan, membuat Leora memejamkan mata. Dirinya takut. Ia butuh Danzel.

"Shutt, Ra. Pegang tangan gue" mau tak mau, Leora memegang tangan cowok yang ada di depannya untuk bisa lebih mudah mendapatkan jalan keluar.

Melanjutkan langkah perlahan-lahan, dengan pasti sampai mereka sampai di sebuah pintu besi. Ketika pintu itu terbuka, udara malam dari luar langsung terasa. Membuat Leora menghela napas dengan lega.

"Gue Cakra. Gue bakalan anterin lo ke rumah sakit tempat Danzel" ucap Cakra, membuat Leora mengangguk. Dia masih tidak bisa berbicara dengan banyak, selain karena tenaganya yang sudah habis, luka-lukanya yang belum sepenuhnya kering itu membuatnya merasa perih.

CLAP CLAP

Suara tepuk tangan dari depan sana membuat Cakra dan Leora menghentikan langkah mereka menuju ke mobil Cakra. Bukan hanya ada Reyhan disini, namun cowok itu bersama dengan dua anak buahnya.

Jarak mereka yang tidak terlalu jauh, membuat Leora melihat dengan jelas wajah tidak ada belas kasih pada Reyhan. Cowok itu adalah masalah, dan mimpi buruk bagi Leora.

LEANDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang