"Woi Hyunsik, napa lo?" yang dipanggil nya hanya melamun. Dia sedang bertarung dipikirnya. "Woi Hyunsik! Entar di-" "khamjagiya! Astaga.." Hyunsik mengelus dada nya pelan. "Kenapa lagi sih? Gw lagi enak enaknya ngehalu malah dikagetin lo" Beomsoo malah menyentil kening Hyunsik. "Jan kebanyakan halu lo, digapai aja kaga bisa" Hyunsik memutarkan bola matanya. "Yaudah, kenapa? Tumben manggil gw?" Beomsoo menyeringai kecil. "Gak jadi ah, udah lupa" seketika Hyunsik mengambil botol minum nya. "Lo udah kagetin gw terus malah kaga jadi ngomong njir bet lo!" Beomsoo tertawa keras sambil berlari keluar kelas. "SINI LO!" Hyunsik mengejar Beomsoo yang sudah kabur dihadapan nya.
Terjadi lah kejar kejaran, Beomsoo berlari sambil tertawa keras melihat sahabat nya sedang marah besar. Sedangkan Hyunsik marah dan kesel bersatu, jika Hyunsik bisa mendapatkan Beomsoo, dia akan memukulnya memakai botol yang berada di tangannya sekarang. Murid murid yang di lorong hanya memperhatikan mereka berdua. Memang Beomsoo dan Hyunsik adalah sahabat yang suka bertengkar namun masih saling peduli satu sama lain. "Dapat gw!" Hyunsik membungkam mulut Beomsoo dengan kasar. "Hmp!!" saat ingin memukul kepala Beomsoo, seorang lelaki bersurai hitam-emas itu Menyenggol nya. "Woi Lex! Anjing bet lo!" Lex tertawa kecil. "Tuh Beomsoo kasian, lo gak kasian gitu ama sahabat lo?" Hyunsik menatap mata Serigala Lex dengan amarah. "Gak usah ikut campur lo!"
'Kringg'
"Ck, awas lo!" Hyunsik menarik tangan Beomsoo kembali ke kelas. "Paan sih kok lucu.." gumam Lex. Lex terdiam sebentar sebelum dia menyadari ucapannya. "Najis bet gw bilang Hyunsik lucu, ihh jijik jijik. Mending gw ama Gyumin aja dah" Lex kembali ke kelasnya.
Kelas dimulai dengan pelajaran matematika. Pelajaran yang tidak disukai oleh Hyunsik tapi disukai oleh Beomsoo. "Matematika gampang tau, cuman otak lo aja yang agak miring" ujar Beomsoo, dari kata katanya saja membuat Hyunsik kesal. "Terus? Kalau otak gw miring, kenapa tubuh gw gak miring?" balas Hyunsik kesal. Beomsoo kebingungan dengan ucapan Hyunsik. "Maksudnya?" Hyunsik memutarkan bola matanya kesal. "Au ah, males gw ama lo" Beomsoo semakin dibuat kebingungan oleh Hyunsik. Apa dia sedang pms? Atau moodnya aja yang lagi buruk? Beomsoo kembali mendengar pelajaran matematika, dia tidak mau ambil pusing.
Bel istirahat berbunyi kencang. Hyunsik dan Beomsoo pergi ke kantin, seperti biasa. Mereka hanya berdua saja. "Hyunsik, lo mau pesan apa?" Hyunsik melihat menu kantin, dia berpikir sejenak sebelum menjawab pertanyaan Beomsoo. "Aku cheese tteokbokki sama fanta aja, lagi gak mau makan banyak" Beomsoo mengangguk singkat dan langsung memesan pesanan mereka. "Lo duduk aja sono, entar gw kesana nyusul" ucap Beomsoo sesambil memesan pesanan mereka. "Ye, jan lama" Hyunsik pun berjalan kearah meja yang dekat dengan jendela, dia sengaja memilih duduk disitu agar dia bisa melihat pemandangan luar sekolah. "Eh Hyunsik Hyung!" seru lelaki bersurai cokelat kehitaman. "Davin? Mau makan disini juga?" Davin mengangguk semangat. "Yaudah, duduk aja. Aku juga lagi nunggu Beomsoo kesini" Davin pun duduk disebelah Hyunsik.
"Makanan datang!" Beomsoo menaruh piring berisi cheese tteokbokki dan fanta di depan Hyunsik. Mata Hyunsik sudah berbinar melihat makanan nya. "Gw makan ya" Hyunsik langsung saja memakan makanan nya, dia sudah tidak tahan melihat makanan seenak ini. "Ya ampun, langsung di lahap ama dia" Davin hanya terkekeh melihat Hyung nya begitu lucu. "Mungkin dia sudah lapar dari pagi, jadi Hyunsik Hyung makannya lahap" ujar Davin sedikit terkekeh. "Heh Davin! Lo gak liat tadi pagi dia udah makan kotak bekal gw!, ampe habis kaga ada sisanya. Untung gw bawa uang, kalau enggak udah kelaparan gw kek lagi puasa" celoteh Beomsoo panjang sambil menatap mata Davin dengan kesal. "Ya mana aku tahu" Beomsoo memasang muka julid nya. "Pen gw congkel mata lo" Hyunsik memukul kepala Beomsoo. "Kalimat gw di copy ama lo, kaga ijin lagi" Beomsoo mengeluarkan lidah nya. Sepertinya sedang lagi mengejek Hyunsik. "Untung sahabat, kalau kaga udah gw buang lo ke sungai Amazon"
Bel selesai istirahat berbunyi kencang. Hyunsik kembali ke kelasnya dengan santai. Bahkan dia tidak tahu bahwa Lex mengikuti nya dari belakang. "Gw harus kagetin dia" Lex menepuk pundak Hyunsik, refleks Hyunsik berkata kasar. "AISHH SHIBAL SHEKYA!" Lex hanya tertawa kencang mendengar Hyunsik berkata kasar. "Inu!" Hyunsik masuk kedalam kela dan menutup pintu kelasnya kasar. "Njir, gak ada lembut lembut nya nih orang"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate Becomes Love | LexHyun
RandomBenci bisa menjadi Cinta. itu lah yang dirasakan oleh Lex dan Hyunsik, mereka saling membenci satu sama lain karena mereka ingin di posisi 1 saat sekolah. bahkan lulus pun mereka juga ingin di posisi 1. tapi semesta mempertemukan mereka saat di kam...