7.Just one day

152 12 4
                                    

"LEX!" Beomsoo menghampiri Lex dan menampar nya dengan keras. "GARA GARA LO, LO BIKIN HYUNSIK GAK MASUK SELAMA 6 HARI GARA GARA MALU DAN MARAH MELIHAT EDITAN YANG LO BUAT! LO GAK TAU KALAU GW LIAT EDITAN LO HAH!?" Lex terdiam sambil memegang pipinya. Sakit banget.. Tapi mau gimana lagi. "G-gw gak bermaksud un-" Beomsoo sekali lagi menampar pipi Lex. "UNTUK APA HAH? UNTUK FITNAH HYUNSIK PACARAN SAMA DAVIN? IYA? GW TAU LO CEMBURU LEX! MAKANYA LO BUAT KERUSUHAN AGAR HYUNSIK BISA MEMPERHATIKAN LO KAN? KAGA ANJING! DIA MALAH SAKIT HATI!" Beomsoo terengah-engah sambil menatap Lex dengan tajam. "Jika lo buat Hyunsik sakit hati, gw gak tinggal diam!" Beomsoo menghentakkan kaki nya keluar dari kelas Lex. 'Maaf.. Maaf Hyunsik.. Gw terbawa rasa cemburu sampai lo sakit hati gara gara... Gw' Lex menyatukan tangannya dan  mengeratkan nya. "Maaf.." perlahan-lahan air matanya terjatuh di pipinya. "Lex... Lo sangat bodoh" ucapnya lirih.

"LEX! lO GILA, GILA! KENAPA LO HARUS MENGEDIT ITU HUH? GW... GW SAKIT HATI!! LO SANGAT KEJAM LEX" Hyunsik menendang meja nya dengan keras. "Aw.." Hyunsik terdiam sejenak. "Ck, berdarah" Hyunsik berjalan pelan pelan untuk mengambil hansaplast, kapas dan air.

Dia duduk pelan pelan. Mengambil kapas, dicelupkan ke air dan menaruh kapas di luka kakinya. "Shh... Astaga, sakit banget" ucapnya mengeringis kesakitan. Dia pun mentap-tap lukanya dengan kapas. "Lex kenapa seperti itu.." Hyunsik tidak habis pikir kalau Lex akan seperti itu. Dia kira ada seseorang yang iri kepada nya, tapi ternyata itu adalah Lex. "Ck.." dia pun membuka plastik hansaplast, dan menempelkan ke luka kakinya.

Dia berdiri dengan pelan-pelan. Saat menoleh kearah handphone nya, Hyunsik melihat ada pesan dari seseorang. "Siapa?" Hyunsik sedikit memajukan kepalanya untuk melihat nama yang mengirimkan pesan kepadanya. "Anjing" Hyunsik langsung mengambil handphone nya dan melemparkannya ke kasur empuknya. "Gw gak mau liat nama itu lagi" Hyunsik berjalan pelan pelan menuju ke luar pintu masuk. Hyunsik menghentakkan kaki nya ke anak tangga, suaranya sangat lah keras. Mungkin karena dia kesal? Atau sedih? Kita tidak tahu.

Tanpa sadar setitik air mata terjatuh dari kantong matanya. "Njing" Hyunsik mengusap matanya. "Sakit juga ternyata" ucap nya lirih layaknya seperti orang yang mau menangis. "Huftt" Hyunsik menepuk-nepuk dadanya. "Sabar.."

'Dunia emang jahat, maka kita harus bersabar menghadapi ujian ini. Aku yakin jika bersabar, Tuhan akan mengasih kebahagiaan yang tak tertandingi'

Terlihat seorang pria bersurai blonde yang sedang panik sambil menatap handphone nya. "Ayolah" dia terus menerus mengirim pesan kepada orang yang telah dia sakiti. Tetapi tidak balasan sama sekali. "Hyunsik-ah, tolong balas" dahi nya telah bercucuran keringat. Jari jarinya masih mengetik dan mengirim pesan. Sesekali Lex menelponnya tapi tetap sama saja, tidak ada jawaban. "Hyunsik-ah, gw minta maaf" saat ingin menelpon lagi, tetiba terdengar suara ketukan pintu di luar rumah. "Siapa?" Lex berjalan kearah pintunya.

"Wain?" Lex sedikit kaget tetiba saja Wain datang ke rumahnya tanpa sepengetahuan nya. "Kenapa lo kesini?" tanpa menjawab pertanyaan Lex, Wain langsung saja masuk ke dalam rumah. "Aish.. Wain jawab dulu pertanyaan gw" Wain pun menghela nafas dan menatap Lex dengan tajam. Mata Phoenix nya membara, seperti ingin mencengkeram Lex sekarang juga. "Gw pengen nanya, lo kan yang ngedit Hyunsik lagi berdua dengan Davin? Terus lo sebarin dengan caption 'Hyunsik ternyata pacaran sama Davin! Lihat lah mereka' iya kan?" jika Wain sudah serius seperti ini, Lex hanya bisa diam.

Sumpah! Wain serem kalau marah, seperti ingin memakan Lex hidup hidup. Jika aku di posisi Lex, aku tak akan sanggup melihat matanya.

"Aku.. Cuman cemburu karena lihat Hyunsik dekat dengan Davin.. Jadi aku mengedit.. Foto.. I-itu" ucap nya gugup. Dia menundukkan kepalanya. Memainkan jari jarinya dan menggigit bibir bawahnya. "Katanya lo gak suka sama Hyunsik, kok cemburu? Kalau orang cemburu itu tandanya dia suka" kata Wain membuat Lex skakmat. "Em.. Gw ga-" Wain menempel kan jadi telunjuk nya si bibir Lex. "Dan aku denger, kalau kamu panggil Hyunsik itu 'Hyunsik-ah' bukan kah 'ah' itu untuk orang yang lo suka? Seperti 'Gyumin-ah?" Lex terdiam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hate Becomes Love | LexHyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang