•Demam•

72 6 0
                                    

Pagi ini aku terserang flu dan juga demam padahal nanti malam akan ada pesta ulang tahun Skandar yang ke delapan belas. Dan dia akan menyelenggarakan sebuah pesta dirumahnya.

Aku tak mungkin bisa datang bila keadaanku semakin memburuk seperti ini. Seperti berbaring dikasur tanpa melakukan apapun.

Padahal aku sudah menyiapkan sebuah hadiah untuknya nanti, dan memberikannya secara langsung padanya.

"Demammu semakin tinggi sayang, kau yakin tak ingin pergi kerumah sakit?"

"No grandma, nanti juga sembuh. Aku hanya perlu istirahat saja"

"Baiklah kalau begitu, grandma akan meninggalkanmu disini"

"Grandma, tolong berikan hadiah ini pada Skandar dariku. Dan permintaan maaf karena tak bisa datang ke acara ulang tahunnya"

"Baiklah sayang, akan grandma sampaikan padanya. Sekarang istirahatlah"

Nenek kemudian pergi dengan membawa hadiahnya dan meninggalkanku sendiri, berbaring dengan hangat.

Waktu sepertinya berjalan cukup cepat, saat aku mendengar suara ketukan dipintu.

Pintu itu terbuka dan memperlihatkan Skandar yang tengah berdiri dipintu dengan semangkuk kue ditangannya.

Ia berjalan mendekat padaku, menyimpan kue tersebut dinakas dan kemudian duduk ditepi kasur sambil menatapku.

"Kau sudah meminum obatnya?"

Aku menggeleng "Tadi siang sudah, tapi sekarang belum"

"Sudah makan?"

"Aku baru saja bangun Skandar"

Skandar beranjak dan pergi entah kemana, namun tak lama ia datang kembali dengan semangkuk bubur hangat ditangannya.

"Sekarang makanlah, setelah itu minum obatmu. Aku tak suka melihatmu sakit seperti ini"

Aku mencoba untuk bangun dan duduk, walaupun masih sedikit pusing dan lesu.

"Kau bisa makan sendiri?"

Aku mengangguk dan mengambil mangkuk yang berisi bubur tersebut dari tangan Skandar.

Aku mulai memakannya dan sesekali melirik Skandar yang tengah memperhatikanku.

Ia meletakkan tangannya pada keningku. Perasaan apa ini astaga.

"Sepertinya demammu mulai turun"

Ia kembali menatapku dan tersenyum manis kearahku.

"Maaf karena tak hadir dipestamu Skandar, aku minta maaf" ucapku.

Ya ini pertama kalinya aku tak datang diacara pesta ulang tahunnya.

Skandar hanya terkekeh "Kesehatanmu jauh lebih penting dari pestaku Belle, kau harus sembuh"

Aku tersenyum padanya dan meletakan mangkuk yang sudah kosong dinakas dan segera meminum obatnya.

"Dan terima kasih atas hadiahnya Belle, aku menyukainya. Maaf aku hanya memberimu sepotong kue"

Aku tersenyum hangat padanya lagi "Tak apa, aku akan tetap menerimanya dengan senang hati"

Malam itu Skandar berada dirumahku, menghiburku dikala sakit dengan beberapa leluconnya.

Tanpa aku sadari perasaan itu tumbuh semakin dalam.

The Feel : Skandar KeynesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang