30.

32 0 0
                                    

Sesampainya dirumah, Aisyah langsung masuk ke dalam tak lupa membawa totebagnya menuju dapur.

"Assalamualaikum mah" Salam Aisyah saat sampai didapur dan melihat Naila yang tengah mencuci buah buahan.

"Waalaikumussalam sayang" Ucap Naila menjawab salam Aisyah lalu dibalas dengan Aisyah mencium tangan Naila.

"Mana cemilannya sayang? Bentar lagi tamunya dateng loh!? " Tanya Naila menanyakan kuenya

"Iya mah, ini cemilannya" Ucap Aisyah sambil menyerahkan totebag ke arah Naila. Naila menerimanya dan menaruhnya dimeja lalu membukanya.

"Ko ada dadar gulung juga sayang? " Tanya naila ketika melihat roti berwarna hijau dengan isian abon dan gula didalamnya.

"Iya mah, punya ais tadi kepengin pas liat dadar gulung itu jadi ais beli aja" Ucap Aisyah.

"Ohh gitu? " Ucap Naila dengan anggukan dan dibalas senyuman oleh Aisyah.

"Yaudah kamu bersih bersih dulu gih! " Ucap Naila lagi.

"Iya mah" Ucap Aisyah lalu pergi menuju kamarnya untuk membersihkan diri.

1 jam sudah berlalu, Aisyah kini tengah berada didapur sejak setengah jam yang lalu untuk membantu ibunya.

Aisyah kini memakai setelan gamis berwarna maron dengan kerudung hitam segi tiga  berukuran panjang.

Saat tengah memakan dadar gulung. Bunyi bel rumah berbunyi.  Sulastri segera membukakan pintu dan menyuruh tamu masuk dan duduk menunggu diruang tamu.

Setelah itu sulastri pergi ke dapur untuk memanggil Naila dan Aisyah.

"Siapa bu? " Tanya Naila.

"Engga tau nyonya, tapi pasti tamunya nyonya" Ucap Sulastri.

"Mama liat dulu" Ucap Naila lalu berdiri dari duduknya dan mengintip siapa yang datang.

Setelah mengetahui siapa yang datang, Naila tanpa kembali ke dapur langsung menghampiri tamu tersebut dan menyalami.

Tak lama Naila menghampiri Aisyah kembali untuk memanggil.

"Udah pergi mah? Tamunya? " Tanya Aisyah yang sedang asik mengunyah dadr gulung bersama Zera.

"Belum, mama mau manggil kamu sama papa suruh ke ruang tamu" Ucap Naila.

"Emang siapa yang dateng tante? " Tanya Zera mulai penasaran.

"Ada lah tamu agung" Jawab Naila.

"Mending sekarang kamu panggilkan om kamu untuk kedepan" Ucap Naila kepada Zera, lalu Zera mengangguk dan pergi memanggil Yusuf.

Aisyah kini sudah duduk di ruang tamu bersama Naila dan Aminah juga Vaerel.

"Langsung saja apa tujuan anda kesini? " Tanya Naila langsung to the point, walaupun Naila sudah tahu apa tujuan Vaerel datang ke sini.

"Jadi begini tante, maaf sebelumnya apabila kedatangan saya kesini mengganggu tante dan yang lain. Saya kesini ingin melamar putri tante untuk menjadi pendamping hidup saya" Jelas Vaerel dengan sedikit gugup ketika berbicara.

"Apakah anda yakin? " Tanya Naila.

"Sangat yakin tante" Ucap Vaerel meyakinkan.

Lalu Yusuf datang dan duduk disamping Aisyah.

"Kamu benar benar yakin dengan ucapanmu? " Tanya Yusuf mencoba meyakinkan kembali.

"Sangat yakin om" Ucap Vaerel dengan jantung yang sudah berdetak sangat cepat dan keringat dingin yang bercucuran di dahinya.

Jalan Hidupku (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang