4. bagai bintang yang bersinar dan pandanganmu

12 2 0
                                    

Malam yang gelap gulita yang hanya di hiasi oleh bintang-bintang kecil di langit dan satu bulan bercahaya teramat terang itu.

Rachel kini sedang duduk di kursi dekat jendela kamarnya dia menatap nanar langit yang indah itu bahkan bagi dia cantik teramat cantik. Rachel duduk disana sambil tersenyum sembari menatap langit nya dan dia menemukan satu objek bintang yang memikat matanya untuk teramat lama dipandang itu, sambil menatap langit dia pun teringat satu quetos dan ucapan dari seseorang begini...

"Aku memperhatikan mu secara diam-diam, mendoakan mu setiap hari lalu mencintai mu secara rahasia"

Dia tiba-tiba teringat quetos itu yang masih dengan menatap bintang itu, entah kenapa langsung teringat akan quetos itu, lalu dia juga teringat akan ucapan seseorang begini...

"Bila kamu mencintai dia tapi kamu tau dia mencintai orang lain biarkanlah, karna tugas mu hanya mencintai dia dan bukan dicintai. Namun, bila kamu yakin akan cintamu kejarlah dia di sepertiga malam mu jangan mengejar nya di daratan tapi kejarlah di langit mu, meskipun suatu hari nanti dia bukan jodohmu"

Ah iya, Rachel teringat akan ucapan itu dari teman nya yang sama seperti dia mencintai seseorang dalam diam nya.

Rachel pun menggelengkan kepalanya menghilangkan Fikri dari pikiran nya sekarang dia tak mau memikirkan Fikri ataupun yang lain, baginya dirinya lebih penting dan juga penciptanya untuk difikirkan.

"Aku mencintaimu, mengagumi mu, menyukai mu hanya karna pencipta mu. Aku mau seperti yang lain juga mengejar-ngejar mu dan memperlihatkan rasa suka ku sama kamu namun aku takut kalau pencipta ku dan pencipta mu cemburu" Rachel pun berucap seperti itu sambil sedikit tersenyum. Tersenyum bukan karena memikirkan Fikri namun dia tersenyum karena dia tidak tau kenapa dia menyukai cowok itu dan tiba-tiba dia mendoakan dan melangitkan nama itu lalu mempertarungkan nama itu di sepertiga malam nya.

Rachel masih tetap setia duduk di kursi itu tanpa berpindah meskipun kini ia tau sudah hampir jam 12 dia masih setia memandangi bintang tersebut.

"Allah sangat baik sangat tau isi hati manusianya sampai-sampai manusia nya sudah ditakdirkan sendiri-sendiri secara berpasangan namun terkadang mereka memilih pasangan yang bukan ditakdirkan Allah dikemudian kelak, tapi aku bersyukur aku berharap begini terus aku tetap dalam jalan ku karena Allah tanpa melibatkan siapapun, aku hanya mendoakan semua orang termasuk dia dalam doaku" ucapnya. Lama-kelamaan Rachel pun kini pergi ketempat tidur nya untuk merajut mimpinya dan dia pun membaringkan badan nya lalu pergi ke alam mimpinya.

Jam menunjukkan pukul 02.00 Rachel pun terbangun dengan sendiri nya lalu ia pun bersiap-siap solat tahajud. Rachel pun melakukan solat tahajud seperti biasanya dan dia pun duduk sejenak untuk mencurahkan hal yang ia alami selama seharian kepada penciptanya.

"Ya Allah aku tau ini semua jalanmu untuk ku jauh dari laki-laki yang bukan mahram ku namun, kenapa engkau menitipkan rasa suka ini kepada ku kenapa engkau membuatku suka dan kagum kepada salah satu ciptaan mu ya Allah"

"Aku mohon hapus rasa ini dari hatiku hapus dia dari pikiran ku hapus semua tentang nya ya Allah, aku bukan gamau namun aku takut dengan rasa ini membuatmu cemburu akan diriku yang menyukai hambamu"

"Setiap hari aku selalu menceritakan tentang nya kepada mu aku tau itu membuat penciptaku cemburu tentang ceritaku namun apalah daya buat diriku yang hamba biasa yang hanya bisa menceritakan semuanya kepada mu tentang semuanya hanya kepadamu"

Setelah doa panjang lebar nya Rachel pun menyudahi nya dan melakukan solat witir untuk menutup solat nya. Setelah selesai dia pun membaca Alquran seperti biasa dan sambil menunggu subuh, saat subuh tiba pun Rachel melaksanakan solat subuhnya lalu belajar sebentar dan bersiap-siap untuk pergi ke sekolah nya.

Kini Rachel pun mengendarai motor matic nya untuk pergi kesekolah lalu setelah sampai pun dia memarkirkan motornya di paling ujung karna pagi kini dia berangkat lebih awal atau bahkan duluan. Rachel pun menaiki tingkat demi tingkat untuk pergi ke kelasnya dan langsung masuk ke dalam kelasnya, kelas yang masih sepi, hening, damai, dan diam yang disukai Rachel. Rachel pun memilih membersihkan kelasnya daripada dia tidak ngapa-ngapain, dia membersihkan kelasnya dari menyapu, menghapus papan, menata meja dan kursi dan lain lain juga.

Satu persatu teman-temannya datang lalu duduk di kursi nya masing-masing melanjutkan mengobrol mereka menggibah atau yang lain, kebiasaan kaum wanita kalau ketemu pasti langsung mengobrol.

Saat menata mejanya Rachel pun tak sengaja kena serpihan kaca yang ada di loker nya karna pecahan kaca milik Friska kemaren lupa dia buang. Darah pun menetes dilantai, darah merah pekat itu menetes terus menerus.

"Chel" panggil Friska yang langsung tertuju ke tangan rachel yang berdarah.

"Shhh sakit fris, darah nya serem, takut" ucap Rachel yang mengadu kepada Friska sambil menunjukkan darahnya. Rachel bukan menye-menye namun dia phobia dengan darah bahkan setetes darah pun dia takut. Mutya dan juga Zela yang melihat Friska beserta Rachel pun langsung menghampiri kedua cewek tersebut, dan perlakuan itu tak luput dari pandangan Fikri dan kawan-kawannya.

"Tya sakit Tya darah nya seram takut Tya" adunya kepada Mutya dan matanya hampir saja menangis karna takut nya kepada darah. Sementara itu Zela pun mencari kotak obat di ruangan UKS sekolah nya lalu mutya memeluk Rachel agar tidak menangis dan juga Friska yang mencoba menghentikan darah itu dari tangan Rachel.

"Udah achel merem aja kalau takut" ucap Mutya dengan dewasa nya sambil memeluk Rachel.

"Chel maafin yah gue lupa buang kaca nya kemaren maafin yah" ucap Friska kepada Rachel.

"Obatin dulu ini" ucap Zela memberikan kotak obat nya dan langsung diambil Friska untuk mengobati luka kecil milik Rachel. Setelah selesai akhirnya tangan Rachel pun tidak mengeluarkan darah lagi dan dia sudah seperti semula seakan-akan tidak terjadi apa-apa beserta tidak terjadi atau lupa akan tangan nya yang kena serpihan kaca itu.

~•~

Hai reader's part kali ini segini saja yahhh author nya lagi tugas jadi ga sempat buatt panjang tapi jangan lupa vote n komen reader's.

Love You In PrayerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang