sastra 4

3 2 0
                                    

hai gais? I'm back
ee sorry gais, part yang bakalan saya publis ini agak sedikit aneh dan kurang nyambung.

Sebelumnya maaf ya, saya kemarin tidak upd part ke 4, sebenarnya sudah ada part ke 4-5 namun, cerita itu tidak ke up dikarenakan aplikasinya eror atau memang hp saya yang kena riset.

Dan, saya tidak akan mengecewakan kalian semua!! Mari kita lanjutkan part yang terhapus ini!.

Sastra...

Di sebuah ruangan yang gelap, hanya ada penerangan dari sebuah cahaya bulan yang remang. Duduk seorang laki-laki yang sedang menonton sesuatu.

Di layar komputer yang begit banyak, terdapat sosok Johan yang sedang tertidur pulas. Laki-laki itu tersenyum saat melihat pergerakan dari Johan.

"Kamu begitu lucu, heh. Mengapa kamu begitu kejam?" Tanya laki-laki itu yang masih menatap layar komputernya.

"Aish, kau ini benar benar menggemaskan." Imbuh laki-laki tersebut.
.
.
.
Di kamar Johan, terlihat Johan yang tengah tertidur setelah melakukan aksinya.

Flashback.

Setelah Johan pulang dari sekolah, Johan memarkirkan motornya pada sebuah parkiran.

Dia berjalan menuju Alfamart untuk membeli beberapa makanan. Dia akan menuju ke perpustakaan nasional.

Johan berfikir, jika dia membeli makanan di kantin, dia akan sangat terlambat untuk pulang kerumahnya, lantaran lantai kantin sendiri tepat berada di lantai 24.

Setelah membeli beberapa makanan juga minum, Johan berjalan menuju ke gedung perpustakaan.

Johan masuk, lalu menaiki lift tak lupa ia menekan angka 21, yaitu ruangan yang seperti surga buku.

"Baiklah, sudah sampai, ini dia!" Batin Johan antusias.

"ee, mengapa saya bingung untuk memilih buku-buku ini?" Tanya Johan pada dirinya sendiri.

"Saya rasa, saya akan memilih buku ini, nampaknya isi di dalamnya sangat menarik." Batin Johan lagi.

Setelah beberapa jam Johan membaca buku, tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam, yang artinya Johan sudah menghabiskan waktu yang tidak sedikit hanya untuk membaca buku.

Di jalan yang lumayan ramai, karena jam pulang kerja. Johan melihat seseorang yang begitu familiar. Johan berniat untuk berhenti, namun ia urungkan sebelum...

"Johan!" Teriak gadis itu memanggil namanya.

Mau tak mau Johan harus berhenti.

"Apa?" Jawab Johan.

"Gue nebeng dong hehe" cengir gadis itu.

"Motor Lo?" Tanya Johan.

"Ck! Motor gue lagi di bengkel, ayah gue ga bisa jemput gue, dan gue ga bawa uang saku apalagi dompet." Jawab gadis itu disertai alasanya.

"Ck, ceroboh." Jawab Johan.

"Nebeng dong hehe, gue capek banget ini" jawab gadis itu.

"Naik" jawab Johan.

Rumah gadis itu dengan perpustakaan tidak terlalu jauh, hanya membutuhkan waktu 20 menit untuk sampai.

"Rumah Lo, ji?" Tanya Johan.

"Iyalah rumah sape lagi" jawab gadis itu menyahuti. Benar, gadis itu adalah Jihan. Jihan Fahira.

"Anyway, thnks ya Jo atas tumpanganya, Lo ga mau masuk dulu?" Tawar Jihan.

Joji-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang