Part 4

5.1K 203 0
                                        

●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●

Sudah 1 bulan sejak permintaan Lynggar tidak dipenuhi oleh kedua orang tuanya dia menjadi anak yang pendiam kala berada dirumah, bahkan sekarang dia sering pulang malam dan jarang ada dirumah.

Karena hal itu Ayah dan anak ini sering sekali adu mulut dan pada akhirnya Lynggar benar-benar menjauh dari kedua orang tuanya, ayah beserta bundanya merasa sangat sedih ketika mereka tidak dapat memenuhi permintaan putranya.

Setiap malam Lynggar pergi ke arena balap motor bersama teman-teman barunya, sejak seminggu yang lalu Lynggar berani ikut balapan liar karena hadiah yang sangat menjanjikan.

Dia meminjam motor teman sekolahnya untuk balapan liar hadiah yang dia dapatkan akan dibagi dua antara dirinya dan pemilik motor, malam ini Lynggar sudah berjanji dengan teman-temannya untuk balapan lagi karena ada penatang baru yang ikut bergabung diarena balap.

Lynggar dkk sampai di arena balapan, baru sampai di arena balap dia mendapatkan penatang dengan imbalan motor jika Lynggar bisa mengalahkan dia.

Lynggar yang mendengar hal itu pun jadi bersemangat, bertekat untuk memenangkan balap malam ini. Karena ini kesempatan nya untuk punya motor sendiri walau hasil balapan.

" Juan boleh gue pinjam motor lo buat balapan malam ini? "

Juan pun melempar kunci motornya kesayangan nya kepada Lynggar, dan berpesan jangan sampai lecet motor kesayangan nya. Linggar pun mengganggukan kepalanya dan mengucapkan terima kasih ke Juan.

Galih yang melihat Lynggar akan balapan agak sedikit was-was, entah kenapa dia merasakan firasat buruk tentang teman barunya itu. Seolah malam ini akan ada peristiwa yang mengerikan di arena balapan, Galih pun mencoba mengabaikan perasaan nya dan berdoa untuk Lynggar.

" Semoga Lynggar baik-baik saja dan menang."  batin Galih.

Brum-!

Brum-!

Brum-!

Motor Lynggar dan lawannya sudah siap digaris start, didepan sudah ada cewek cantik yang membawa kain kecil menjadi tanda dimulainya pertandingan.

" Kalian sudah siap? " Tanya gadis cantik itu.

Lynggar dan lawan mainnya menganggukkan kepalanya, pertanda mereka sudah siap untuk balapan malam ini dan akhirnya balapan pun dimulai.

Hitungan dimulai dari 3, 2, 1 kain yang dipegang wanita itu pun dilempar keatas, Lynggar yang melihat itu langsung saja tancap gas melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.

Awalnya pertandingan masih baik-baik saja hingga putaran kedua pas ditikungan dari arah samping kiri terdapat mobil box yang melaju kencang hingga menghantam motor Lynggar.

Lynggar pun terpental jauh hingga kepalanya membentur aspal jalanan, dan malam pun menjadi mencekam. Lawan balapan Lynggar yang melihat tabrakan itu pun panik, dan pada akhirnya menghubungi mobil ambulance.

Teman-teman Lynggar yang menyaksikan itu semua terlihat syok Galih dkk berlari menghampiri tubuh Lynggar yang tergeletak dijalan, dia membuka helm yang dipakai Lynggar terlihatlah darah yang mengalir deras di kepalanya.

Galih mematung ditempat melihat kondisi temannya itu, hingga buliran air mata jatuh ketika melihat Lynggar berlumuran darah didepan matanya langsung.

●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●

Sudah satu minggu Lynggar dirawat di rumah sakit dan dia di nyatakan koma oleh dokter, Galih, Dio dkk setiap pulang sekolah selalu menyempatkan untuk menjenguknya.

Karena kejadian itu orang tua Juan marah besar dan meminta ganti rugi kepada orang tua Lynggar karena motor anaknya sudah rusak parah.

Mau tidak mau mereka harus mengganti motor tersebut, ayah Lynggar akhirnya menjual rumah satu-satunya milik mereka, untuk mengganti motor yang rusak dan membayar biaya rumah sakit.

Kini orang tua Lynggar memilih tinggal dikontrakan yang terdekat dengan rumah sakit, agar memudahkan mereka untuk bolak balik menjaga anaknya.

Jiwa Lynggar yang menyaksikan orang tuanya menderita karena ulahnya hanya bisa menangis dan menyesali perbuatan nya itu.

Dia belum sempat meminta maaf kepada ayah dan bundanya, karena sudah mendiami mereka selama sebulan dan berlaku kasar hanya karena tidak dibelikan motor untuk pergi kesekolah.

Dalam hati Lynggar berjanji jika diberikan kesempatan hidup kembali dia akan menjadi anak yang manis dan baik seperti dulu lagi, dia tidak akan iri akan harta benda yang dimiliki orang lain.

" Ayah bunda maafkan Lynggar ya-"

Dengan berderai air mata Lynggar mengucapkan maaf kepada kedua orang tuanya, walau dia tau kalau suaranya tidak akan bisa didengar oleh mereka.

Setidaknya dia sudah meminta maaf sebelum jiwanya berkelana.

Setelah meminta maaf jiwa Lynggar bekelana tidak tentu arah kadang ia hanya termenung ditempat terjadinya kecelakaan, terkadang juga dia menghampiri teman-temannya yang berada disekolahan.

Lynggar benar-benar menyesali keadaannya, kini hanya mampu menatap kedua orang tuanya dan teman-temannya dalam penyesalan yang tiada akhir.

Nasi sudah menjadi bubur dia tidak bisa mengembalikan keadaan yang sudah terjadi padanya.

Sekarang hanya ada jiwa Lynggar yang tidak tentu arah, bahkan akhirat pun seolah tidak menerima kehadirannya hingga dia berada diantara hidup dan mati karena raganya masih bernafas tetapi jiwanya berkelana.

●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●

●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











Kalau cerita ini menarik buat kalian pecinta BL, Jangan lupa VOTE ya ❤️

MENGULANG [BL] 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang