• PROLOG •

837 180 189
                                    


Janji di Bawah Langit Senja~

Mentari senja menyapa langit panti asuhan dengan selimut jingga dan ungu yang memikat. Angin sepoi-sepoi membelai daun-daun yang menari-nari gembira. Di tengah taman yang teduh, dua anak kecil asyik bermain petak umpet.

"Aku menemukanmu!" seru Rafka, anak laki-laki bermata cokelat dan rambut yang sedikit berantakan. Tawa riangnya terbawa angin sepoi-sepoi, mengiringi langkahnya yang lincah mendekati Aletta, seorang gadis kecil dengan rambut lurus yang panjang dan senyum yang manis.

"Huu, kamu curang!" protes Aletta, matanya berbinar-binar saat Rafka mencengkeram tangannya dengan gemas.

Rafka tertawa dan mengacak-acak rambut Aletta dengan gembira. "Ayo main lagi!" ajaknya.

Mereka melanjutkan permainan hingga langit mulai menghitam dan bintang-bintang berkelap-kelip di langit malam.

"Raf, aku ingin meminta sesuatu padamu," kata Aletta dengan suara yang lembut, tatapannya menghadap ke langit senja yang semakin gelap.

"Apa itu, Ta?" tanya Rafka, matanya ikut menatap langit senja.

"Janji padaku, bahwa kita akan selalu bersama, tidak terlepas dari apa pun yang terjadi," ucap Aletta dengan suara yang bergetar.

Rafka menatap Aletta dengan tatapan yang penuh arti. Ia merasa bahagia mendengar kata-kata Aletta. Ia merasa terikat dengan Aletta sejak pertama kali mereka bertemu di panti asuhan.

"Aku janji, Aletta" kata Rafka dengan suara yang tegas.

Aletta tersenyum dan memeluk Rafka erat-erat. Ia merasa bahagia memiliki sahabat seperti Rafka. Ia merasa terlindungi dan dicintai oleh Rafka.

Mereka menatap langit senja yang mulai meredup. Mereka berjanji untuk selalu bersama, tidak terlepas dari apa pun yang terjadi.

Namun, takdir memiliki rencana lain...

🌄🌄🌄🌄

Janji di Bawah Langit Senja (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang