Perempuan dengan kain Jarik membelit tubuhnya yang sehabis mandi kini bersiap menenangkan kebaya rumah an ,Lini merupakan perempuan yang tinggal di desaRumah nya yang hanya dibangun dari papan kayu,dan lantai beralaskan tanah di yang melindungi nya dari panas dan hujan
Kini dirinya tengah hamil besar,sempat membuat warga heboh karena dia sebatang kara dan,belum menikah
Namun Lini menutupi semuanya dari pertanyaan para warga mengenai kejelasan bayi yang tengah dia kandungan
Pasalnya ayah dari bayi nya adalah salah satu dosen yang saat itu tengah berkunjung untuk melihat kondisi mahasiswa yang sedang melakukan KKN
Setelah perpisahan nya itu dengan sang dosen,Lini merasakan dirinya hamil karena sudah berhubungan dengan sang Dosen tersebut
David namanya,dia sendiri sebenarnya sudah memiliki istri sejak dua tahun lalu,dia hidup di rumah sederhana nya
David sebenarnya ingin berkunjung ke desa,rindu dengan Lini dia juga merasakan bahwa lini sepertinya tengah mengandung buah hati nya
Namun belum ada waktu untuk melakukan perjalanan kesana,atau mungkin David sendiri lupa mengenai Lini
****
Kandungan Lini menurut dukun bayi setempat sudah berusia sekitar delapan bulan,satu bulan lagi dia akan menggendong bayi kecil anak dari David
Trimester ketiga ini sungguh luar biasa bagi Lini,apalagi bulan mendekat kelahiran kandungan nya sering merasakan kontraksi palsu
Malam hari saat dirinya akan tidur,justru sang jabang bayi bergerak tanpa henti, pinggang nya pegal kaki nya pun sudah membengkak
Bulan ketujuh lini sudah membeli beberapa pakaian ke kota,dari hasil dia berjualan singkong hasil pertaniannya
Kini dia sudah menyimpan uang kisaran dua ratus ribu untuk memberi amplop saat nanti bayi nya lahir pada dukun bayi yang membantu nya
Malam kali ini,saat lini baru memejamkan mata sang jabang bayi bergerak terlalu aktif
***
Satu bulan berlalu, nyatanya David justru pindah rumah ke Singapura bersama sang istri,hari hari Lini digunakannya untuk bekerja sampai jam tiba soreSelepas pulang ke rumah, pikirannya tertuju pada ayah dari bayi nya apakah David tidak akan pernah kembali ke desa
Akankah,anak nya nanti tidak memiliki ayah pertanyaan pertanyaan itu yang setiap hari muncul di benak Lini
"Enghh auuhh" Link melenguh saat perutnya terasa mulas kali ini
Kain Jarik yang menutupi perut buncitnya dia usap perlahan menenangkan jabang bayi didalam sana
"aduh kok mules yaa emmmhhh" Lini berdiri dari duduknya
Dia bersiap memanggil dukun bayi untuk membantu nya melahirkan, sepertinya dia sudah mulai masuk pembukaan
Lini berjalan tertatih menuju rumah dukun bayi,Beberapa kali dia berhenti karena dihantam rasa kontraksi
"Engh,huft huft Ahhh" bulir keringat sudah mulai membasahi wajah ayu nya
saat sudah berada di rumah dukun bayi,Lini langsung mengetuk pintu
tok tok tok
"mbok,tolong mbok aku mau melahirkan enmmhh " Ujar lini
"Ya ampun nduk,ayo cepet keburu bayimu mbojol disini " ujar si mbok saat sudah melihat kondisi Lini yang kesakitan
"Aduhhh,mules mbok mmmmhhh" Lini berhenti berjalan saat kontraksi nya lebih menyakitkan lagi
Byurr
"Nduk,ayo ketuban mu sudah pecah bayimu harus cepet dilahirkan "
"engh iya mbok "
Sesampainya dirumah,bukaan Lini sudah sempurna hanya tinggal menunggu kontraksi kembali datang dan dia harus mengejan kuat untuk melahirkan bayi diluar pernikahan nya bersama David
Selama proses persalinan Lini berulang kali mengucap nama David disetiap sakitnya berharap dimasa persalinan nya ini David berada di sisi nya
"ENGGGGGHHHHH AHHH PANAS MBOKK" kepala bayinya kini sudah lolos
"Terus ngeden lagi Lin"
"ENGGGGGHHHHH AHHH HUFT ENGGGGGHHHHH "
Bayi laki laki yang kini tengah menangis, memiliki wajah sama persis seperti David ayah nya
Lini mengucap syukur berkali-kali bayinya sudah lahir,namun di hari kedepannya semoga David mengakui bahwa ini adalah anak nya