David dan lini adalah sepasang kekasih yang kini telah melakukan pernikahan siri secara diam diam
dikarenakan ayah lini tidak menyetujui hubungan sang anak dengan David yang notabenenya tidak setara secara finansial
Namun Lini yang sudah terlanjur cinta dan justru kini tengah mengandung anak dari David memutuskan untuk kabur dari rumah dan hidup bersama David
David sendiri sebenarnya pengangguran, kehidupannya sehari hari berfoya-foya dari uang hasil meminta pada Lini
Namun kini karena Lini sudah tidak tinggal lagi bersama sang ayah akhirnya David memutuskan untuk membuka usaha di pasar,secara David hanya mengenyam pendidikan sampai sekolah dasar itupun modal yang di dapat berasal dari tabungan milik lini
Berbeda dengan Lini yang sebenarnya memiliki gelar sarjana, kehidupan mereka dijalin dengan baik
David yang bekerja keras, sedangkan lini mengurus rumah dan menjaga kandungan nya
Kini sudah memasuki usia delapan bulan,David sendiri sudah mulai kewalahan mempersiapkan kelahiran sang bayi
***
Malam hari ini,Lini maupun David tengah duduk di ruang tengah, posisi lini yang kini menyender pada sofa sedangkan perutnya diusap halus oleh sang suami"Abang,besok adek ijin keluar yaa "
"memangnya ada apa dek ? "
"Adek mau beliin,baby baju bang,dia belum punya baju buat nanti kan bulan depan adek udah HPL "
"Iyaa,nanti Abang kasih uang nya yaa,adek hati hati besok maaf Abang ngga bisa nganter "
"Iyaa Abang ngga pp "
"ehh baby nya nendang kenceng banget dek " ujar David
"Iyaa dia seneng kayaknya bang "
***
Keesokan paginya Lini berbelanja kebutuhan sang bayi mulai dari baju hingga pempes untuk nanti saat bayi nya lahir
Namun naas nya dia tertangkap oleh anak buah sang ayah yang sedari lini kubur terus mencari nya
Singkat cerita lini kini sudah berada di rumah kedua orang tuanya,David sendiri pun sudah mengetahui bahwa lini dibawa oleh mertuanya
Berulang kali David datang untuk menemui lini berakhir diusir dan dipukuli oleh bodyguard di halaman rumah mertua nya itu
Sedangkan Lini hanya bisa menangis setiap hari nya dia rindu sang suami,lini juga kehilangan nafsu makan semenjak tinggal di sini
Sang ibu sudah berusaha membujuk sang anak agar mau makan namun Lini menolak
Setiap malam dirinya menangis tidak bisa tidur juga karena sang bayi terus menendang seolah memberitahu bahwa dia rindu sang ayah
Pagi ini terhitung minggu ketiga lini berada di rumah orang tuanya,sejak pagi hingga sore tadi pula David sudah memohon agar dipertemuan dengan lini
Namun naas David hanya bisa pulang seorang diri,di kamar Lini sejak semalam tidak makan hanya minum susu hamil pun hanya setengah gelas yang dibawakan ibu nya
malam hari ini,lini duduk si tepi ranjang mengusahakan perut nya yang kini terasa kram namun lebih sakit dibandingkan hari hari sebelumnya
"emmmhhh" Lini mengusap kasar perutnya yang kini sepertinya memasuki fase kontraksi
"Abang saaakiiit hiks" lini kambali merindukan sang suami
tok tok tok
"Lini mama masuk ya sayang " ujar sang Ibu
Lini langsung menghapus air mata nya dan bersikap seolah tidak terjadi apa apa
"Iya "
Sang Ibu pun masuk " ayo keluar ayah mau bicara sama kamu mengenai David "
"iya nanti aku menyusul" ujar lini
sang ibu pun hanya mengangguk dan keluar dari kamar sang anak,tak lama Lini bangkit untuk turun menemui sang ayah
Namun saat berada di anak tangg perutnya kembali terasa kencang,Lini berpegang kuat agar dirinya tidak jatuh setelah dirasa cukup dirinya kembali turun menemui ayah nya yang berada di ruang keluarga
"Duduk Lin" ujar sang ayah
Sebetulnya sang ayah masih kesal dengan lini yang kabur dan memutuskan untuk menikah dengan David memilih untuk hidup susah
Lini duduk sedangkan sang ayah dan ibu nya duduk di bangku didepan nya
"Ayah sudah memikirkan hal ini, nanti setelah ada anak kamu lahir ayah akan mengurus persidangan cerai kamu dengan anak melarat itu"
Lini mendengar hal itu tentu tersulut emosi nya "AYAH APA APA AN SI !"
"turunkan nada bicara kamu lini! " ujar sang ayah
"NGGA LINI NGGA MAU CERAI DARI ABANG "
"Kamu mau hidup susah terus dengan laki laki miskin seperti David hah !"
"Ayah ngga tau kehidupan aku lebih bahagia hidup dengan David dibanding disini yang bergelimang harta tapi aku ngga bahagia ! "
"keputusan ayah sudah bulat" Ujar sang ayah, ibu lini pun hanya diam tak bisa melawan keputusan sang suami mau membela sang anak pun dia tidak punya kuasa
"NGGA LINI NGGA MAU AARRRGH "
Perut Lini kembali kontraksi kali ini lebih hebat,bahkan sang ayah dan ibu menghampiri nya dengan wajah panik
"Sak-itt " Lini mencekam erat tangan sang ibu
"Sabar sayang kita kerumah sakit sekarang yaa "
Sang ayah pun siap menggendong lini untuk dibawa ke mobil
Sepanjang perjalanan Lini tak henti menangis dan memanggil nama David,saat tiba dirumah sakit ternyata lini sudah memasuki bukaan enam
Lini memohon pada sang ayah agar memberitahu David bahwa dirinya akan melahirkan,sang ayah akhirnya tidak tega diberi kabarnya lah sang menantu agar segera ke rumah sakit
Ayah ibu lini menunggu didepan sesaat setelah David tiba
"Abang,hiks saaaakii-t"
David tidak mengucapkan apa apa saat pertemuan pertama mereka setelah tiga minggu tidak berjumpa namun kecupan rindu dia layangan kan di kening sang istri
"Abang rindu,kamu yang kuat sebentar lagi jagong kita akan lahir yaa sayang ''
Link hanya mengangguk dan tersenyum walaupun air mata tidak berhenti menetes, bahagia rasanya saat seperti ini David akhirnya menyaksikan perjuangannya lini melahirkan
Tak lama Lini dinyatakan sudah siap untuk melahirkan saat bukaan nya sudah genap sepuluh dan air ketubannya pun sudah pecah
"Eeeeernnnggghhhhh " Lini mengejan untuk mengeluarkan kepala sang anak
Peluhnya sudah bercucuran dimana mana, David yang berada di sisi nya pun terus mengucapkan kata cinta dan semangat untuk sang istri
"huft huft ennnghhh " kepala bayi nya sudah muncul sepenuhnya
"sak-itt Enggh hhhhh ahhh " lini mengejan untuk terlahir sebelum suara lantang tangis terdengar di telinga
"Abang sayang kamu, terimakasih banyak sayang"
Lini hanya menangis,semoga setelah ini sang ayah merestui hubungan nya dengan David
Ayah nya harus tau bahwa anak nya ini hidup bahagia dan dicintai dengan begitu tulus