Part 1

58 2 0
                                    

Musim gugur.

Ketika dedaunan berubah menjadi kemerahan dan berjatuhan satu persatu. Udara panas yang perlahan menjadi dingin, menandakan bahwa musim dingin akan datang.

"Sampai jumpa di sekolah, Nanao-kun."

"Sampai jumpa." Nanao melambaikan tangan pada murid-murid perempuan yang pulang bersamanya.

Nanao yang menyukai hal-hal lucu dan manis memang mudah akrab dengan anak perempuan. Hari ini mereka baru saja mengunjungi sebuah toko yang baru buka di dekat stasiun. Namun karena ada kegiatan klub mendadak, Nanao harus segera kembali ke sekolah. Meski merepotkan tapi dia menyukainya.

"Aaa, Kacchan pasti akan marah nanti," gumamnya mulai berlari pelan. Ketika melewati jembatan kecil di dekat sekolah, angin musim gugur bertiup dengan kencang--menerbangkan topi merah kesayangan Nanao. "Gawat. Tidak lagi." Sejenak Nanao teringat masa kamp pelatihannya dulu.

Topi itu sudah terbang ke arah sungai, tapi tiba-tiba angin berhembus kencang lagi dan membawa topinya terbang ke sisi lain. "Yang benar saja," ucap Nanao heran.

Mengikuti arah topi merah itu terbang ke seberang jembatan,  di sana berdiri seseorang  yang menatap ke arahnya. Orang itu berhasil menangkap topinya. Nanao bergeming sesaat dan beberapa detik kemudian manik matanya membulat.

"HAH!" teriak Nanao sambil menunjuk orang itu.

Senyum orang itu mengembang bersamaan dia memakai topi merah Nanao. "Ups. Hampir saja ya."

***

"Eh, di mana Kisaragi-kun?" tanya Yuuna karena Kaito datang sendirian.

"Jangan bilang kalian bertengkar lagi?" sela Ryouhei khawatir. Dirinya jadi teringat pertengkaran mereka berdua setelah turnamen waktu itu.

"Kami tidak bertengkar! Dia pergi bersama penggemarnya," jelas Kaito sedikit kesal.

Dari arah pintu  Seiya dan Minato datang bersamaan. Minato melihat semua anggota klub sudah datang kecuali 1 orang.

"Nanao tidak ada. Kaito, apa kalian bertengkar lagi?" tanya Minato.

"Kenapa kau juga. Memangnya kami harus selalu bersama begitu. Dan kenapa kami harus bertengkar?!" Kaito kali ini benar-benar marah.

"Baguslah kalau begitu. Minato, ayo kita bersiap." Seiya menarik Minato untuk berganti hakama, meninggalkan Kaito yang masih menahan kekesalannya.

Waktu berlalu dan Nanao tak kunjung datang. Kaito mengirim pesan, tapi pesannya bahkan tak dibaca. Dia mulai berdecak kesal. Dia ingat Nanao bilang akan segera kembali dan hanya pergi sebentar. Tapi tidak mengatakan akan pergi ke mana.

"Maaf karena meminta kalian berkumpul mendadak seperti ini. Sebenarnya aku ingin membahas--"

Brak! Pintu ruang latihan terbuka, tapi tak ada orang di sana. Lama mereka menatap ke arah pintu dan tiba-tiba...

"Merha!" ucap Nanao dan orang di belakangnya bersamaan.

"Uwah!" Kaito berteriak terkejut.

Semua orang ikut terkejut, tapi bukan karena ucapan Nanao barusan, melainkan seseorang yang datang bersamanya.

"Misaki-san!" panggil mereka semua bersamaan.

Senyum Misaki mengembang. "Kalian kelihatannya baik-baik saja ya."

***

Pada akhirnya Klub Kyuudo Kazemai berhasil di sabotase oleh Hanaoka Misaki. Sejak kedatangan Misaki semua jadi lupa tujuan mereka berkumpul hari ini. Yuuna, Noa dan Seo tak henti-hentinya melepas kerinduan mereka. Mereka begitu bersemangat menceritakan pertandingan pertama mereka. Walau mendapatkan juara ke-3 tapi mereka terlihat begitu senang.

"Ren-san mengirimkan rekaman pertandingan kalian lo. Kalian terlihat hebat. Kerja bagus kalian bertiga."

Mata Yuuna berkaca-kaca. "Anu, terima kasih saran Misaki-san waktu itu."

"Syukurlah kalau itu membantu kalian."

"Misaki-san, kapan kau kembali kemari?" Seiya mendekat.

"Tadi pagi. Maaf ya Seiya, aku jadi mengganggu latihan kalian. Maaf karena meminjam Nanao sebentar tadi."

"Tidak apa-apa. Sebenarnya hari ini kami tidak ada latihan. Tapi karena aku ingin membahas sesuatu jadinya aku meminta mereka berkumpul secara mendadak."

"Ah, karena itu aku tidak melihat Masaki-kun atau Tommy-sensei."

"Misaki-san, kenapa hari itu kau pergi tiba-tiba? Bahkan tanpa berpamitan dengan kami," ucap Ryouhei dengan wajah sedih. Para murid putri juga menanyakan hal yang sama padanya.

Hari itu Misaki memang hanya kebetulan bertemu Ren dan ingin melihat bagaimana Masaki mengajar. Tapi dia jadi keterusan. Keesokan paginya dia harus pergi karena ada urusan lain. Jadi pagi-pagi sekali dia meninggalkan Kuil Yata tanpa berpamitan. Memang singkat, tapi hari itu dia benar-benar merasa senang. 

"Maaf, karena ada urusan mendadak jadinya aku harus segera pergi."

"Misaki-san, apa kau sedang sibuk?" Minato menatap dengan manik mata hijaunya.

"Hmm, sebenarnya aku sedang ada urusan di rumah sakit dekat sini."

"Heh? Apa kau baik-baik saja?" Ryouhei selalu mudah khawatir.

"Apa terjadi sesuatu?" Sorot mata Minato semakin membuatnya tidak bisa mengalihkan pandangan.

Misaki tersenyum simpul. "Tenang saja. Hanya pemeriksaan rutin. Ada apa Minato-kun?"

Minato tersentak. Tatapan Misaki seolah sudah menunggunya untuk bertanya. "Itu..."

Ring... Ring... Ring... "Oh, maaf, sepertinya aku harus segera pergi." Misaki berdiri dan berjalan menuju pintu. "Sekali lagi maaf karena mengganggu waktu latihan kalian. Lalu Minato," panggil Misaki sebelum pergi. Minato yang sedikit kecewa itu termangu di tempat. "Sampai jumpa besok."

Sosok Misaki benar-benar menghilang dari hadapan mereka. Namun kalimat terakhirnya membuat suasana berubah.

"Dia bilang sampai jumpa besok, Minato. Syukurlah," ucap Seiya.

"Hmm."

Bukan hanya Minato yang senang dengan hal itu, tapi semuanya. Sebenarnya sejak malam itu Minato selalu ingin melihat panahan Misaki. Dia tahu hanya dari gerakan Ashibumi  yang dilakukan Misaki waktu itu kalau dia adalah seorang pemanah yang hebat. Setelah selesai kamp pelatihan Minato mencoba mencari video pertandingan Misaki. Dan itu diluar bayangannya. Aku juga ingin belajar banyak dari Misaki-san, batin Minato.

***

"Besok... itu..." Minato bergeming di tempat.

Tommy-sensei, Masaki dan Misaki berdiri di hadapan anggota Klub Kyuudou Kazemai.

"Jadi begitu, mulai hari ini dan selama seminggu, Misa-chan akan menjadi pelatih kalian bersama Masaki-kun."

"Hanaoka Misaki. Yoroshiku nee."

"HAH?!" teriak semua orang.





Tsurune: Kazemai Koukou Kyuudoubu - Suara Yang Menghubungkan Hari Esok [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang