Part 3

19 1 0
                                    

"Oh, selamat datang Eisuke," sambut Shigeyuki ketika Eisuke membuka pintu ruang perawatannya.Pandangan Eisuke lantas beralih pada seorang wanita yang duduk di sebelah ranjang pamannya itu.

"Selamat siang," ucap Misaki.

"Eisuke perkenalkan, dia Hanaoka Misaki. Kami pernah bertemu di turnamen kyuudo dulu sekali."

"Nikaidou Eisuke desu."

"Hanaoka-san, dia keponakanku. Dia juga bermain kyuudo di SMA Tsujimine."

"Aku juga melihatnya di internet. Hebat sekali kalian bisa ke tingkat nasional. Dan juga, gaya busur miring Nikaidou-kun itu menurutku sangat hebat," puji Misaki.

Eisuke terdiam. Sesaat dia teringat Minato yang sering mengatakan hal itu.

"Hanaoka-san itu aneh ya."

"Eisuke," Shigeyuki meninggikan suaranya.

Meski Eisuke mengatakan hal itu pada Misaki yang baru ditemuinya hari ini, tapi Misaki hanya balas tersenyum. Melihat tatapan itu Eisuke memalingkan wajahnya--mencoba tidak peduli.

Tiba-tiba seorang perawat masuk. "Nikaidou-san, waktunya pemeriksaan."

"Ah, hai'."

Merasa sudah cukup, Misaki berdiri dan berpamitan. "Kalau begitu hari ini cukup sampai di sini saja. Besok saya akan datang lagi."

"Terima kasih telah mampir. Eisuke, antarkan Hanaoka-san."

Dengan wajah enggan Eisuke beranjak dari tempat duduknya.

Setelah keluar dari ruang perawatan, Misaki terdiam sesaat di depan pintu. Eisuke yang awalnya berjalan duluan kini menengok ke belakang.

"Nee, Nikaido-kun, bisa kita bicara sebentar?"

***

Pohon di sekitar rumah sakit mulai berganti warna. Eisuke yang menatap langit musim gugur termangu di bawah pohon. Di kepalanya sekarang sedang memikirkan banyak hal.

"Musim dingin kah..." Hela napasnya.

"Ini," Misaki memberikan sebotol teh yang dibelinya dari mesin penjual minuman.

Saat menerima minuman itu Nikaido melihat bekas luka di tangan Misaki. "Arigatou." Misaki tersenyum. "Lalu, apa yang ingin kau bicarakan?"

Misaki tidak menyangka pemuda ini akan langsung ke intinya.

"Aku sudah dengar banyak hal tentangmu. Tentang bagaimana kau mengajari semua anggota klubmu, atau tentang gaya kenaikan miringmu itu."

"Apakah paman menceritakannya?"

"Tidak. Aku baru bertemu lagi dengan Nikaidou-san hari ini setelah hampir 7 tahun berlalu. Tapi, pamanmu bercerita kalau kau tidak mau mendapat bimbingan dari orang lain. Kenapa?"

"Karena hanya pamanku yang bisa membimbingku."

Misaki menyipitkan matanya. "Benarkah? Apa karena hanya pamanmu yang bisa mengajari gaya kyuudo-mu itu? Atau karena kau takut kehilangan gaya kyuudo-mu itu?"

Eisuke menatap tajam. "Sebenarnya apa yang kau inginkan?"

"Masaki-kun bilang kau adalah pemanah yang hebat. Minato juga bilang begitu."

"Ah, jadi begitu. Kazemai ya."

"Pamanmu bilang dia akan menjadi pelatih kalian. Tapi..." Misaki tak melanjutkan kalimatnya.

Tiba-tiba Nikaidou berdiri dan membungkukkan badannya. "Terima kasih telah mengunjungi pamanku. Kalau begitu, sampai jumpa." Lalunya meninggalkan Misaki.

Tsurune: Kazemai Koukou Kyuudoubu - Suara Yang Menghubungkan Hari Esok [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang