Life after she's gone away

83 7 0
                                    

Just information!!
cerita ini diambil dari kisah nyata!

"so when i die, which i must do could it shine down here with you?"
-Last song of Elsreyna-

"Walaupun raga mu tak lagi bersama kami tetapi, seluruh kenangan yang telah kau ukir akan selalu melekat diingatan kami."

-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•

Kepergiannya meninggalkan berjuta-juta kenangan bagi kami. Tentu saja, sangat tak mudah bagi kami untuk menerima bahwa pada kenyataannya, ia sudah pergi terlebih dahulu.

Walaupun berat, tetapi kami harus tetap mencoba ikhlas. Sedikit, demi sedikit.

“Jii ke kantin yukk!!”

“Aull, piket dulu!!”

“Hav, kamu tau lagu ini ga?”

“ayo bayar uang kas, yang punya hutang tuh BAYAR!!”

“IH KAMU TUH NYEBELIN BANGET SIIHH”

“ayo makan-makan”

“aaa aku belum siap setoran”

“temenin aku ke WC”

“AAAAAA ADA KUCINGGG”

Kini, semua kalimat-kalimat itu hanya dapat kami dengar dalam ingatan.

Tak ada lagi yang akan kesal jika kelas kotor? Tak ada juga yang akan mengajari matematika selain Bella?

Sekarang, semuanya sudah berubah. Sudah tak seperti kemarin, rasanya sulit sekali untuk bisa terbiasa dengan keadaan yang seperti ini.

2 hari telah berlalu, malam ini adalah malam ketiga.

Jiya dan teman-temannya diundang ke rumah duka untuk membaca surah Al-Mulk.

*flashback

“sore ini kita latihan dulu ya untuk nanti malam, biar kalian kompak bacanya”, kata ustadz Bani. Kami hanya mengangguk mengiyakan arahan dari ustadz.

Akhirnya malam pun tiba, udara sangat sejuk dan tamu yang hadir di sana cukup banyak..

“zah, nanti kami baca nya di mana?” tanya Jiya kepada salah satu ustadzah yang duduk di dekat pintu, “ga tau nak, mungkin di depan”.

Satu persatu dari kami, tiba di rumah Elsreyna. Tanpa berlama-lama, kami langsung diarahkan untuk menuju teras, dan mulai membaca surah Al-Mulk bersama-sama.

“Qul aro-aitum in ashbaha maaa-ukum ghouron fa may ya-tiikum bimaaa-im ma’iin, Shadaqallahul adzim.. Alhamdulillah, semuanya berjalan dengan lancar.

Selanjutnya adalah pembacaan surah Yasin, dan seluruhnya mulai membaca surah Yasin dengan tulus.

Baru saja memulai, air mata Jiya sudah tak terbendung lagi. Jiya sangat ingin menangis kala itu, ia teringat akan Elsreyna yang biasanya selalu berada di sebelah Jiya.

Elsreyna Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang