Ketika Draco mendapatkan surat dari Josefine Hollow tentang kehamilan Lily, ia merasakan kebahagiaan yang luar biasa.
Jadi ia segera menuju ke Malfoy manor dan meninggalkan pekerjaannya di kementerian untuk menemui istrinya itu.
Kakinya yang sejak tadi tak berhenti melangkah dengan semangat tiba-tiba berhenti ketika ia melihat genangan darah tak jauh dari ruangan kerjanya.
Jantung Draco terasa ditusuk oleh ribuan jarum saat ia melihat pemandangan itu, dan ditambah lagi karena Lily yang tak ada dimana-mana.
Ia akhirnya sampai di kamar tidurnya dan Lily, mengharapkan istrinya itu ada didalam sana, menunggu kedatangannya.
Namun alih-alih menemukan Lily dikamar tidur mereka, ia malah menemukan Hermione disana, yang terlihat seperti sesuatu telah mengguncangnya.
"Mione? Apa yang kau lakukan disini? Kau- Lily bisa melihatmu disini, kau gila ya?" Omel Draco sambil menatap Hermione yang duduk di depan perapian di sebrang ranjangnya.
"Apa yang terjadi? Aku baru saja memasuki manor dan menemukan genangan darah di dekat ruang kerjaku, dimana Lily?" Tanya Draco membuat Hermione meliriknya sinis.
"Bagaimana kau bisa berasumsi kalau darah itu milik Lily dan bukan punyaku?" Draco menatapnya tak percaya, kemudian mengelus rahangnya frustasi.
"Hermione, aku tak punya waktu untuk berdebat sekarang, aku dapat kabar kalau dia sedang hamil jadi—"
"Jadi kau menyalahkan aku atas keadaan Lily?" Bentak Hermione, dadanya naik turun karena nafasnya tak beraturan, seperti ia akan menangis lagi.
"Menyalahkan kamu? Apa yang kau bicarakan- ah, sudahlah, dimana Lily?" Tanya Draco.
Hermione berdiri, berjalan menuju Draco dan menaruh kedua tangannya di dada Draco selagi menatapnya dengan tatapan memohon.
"Aku tak mengerti... Kenapa kau masih bersamanya, ku kira kau mencintaiku?" Isak Hermione.
"Jawab aku Hermione, dimana istriku?" Ucap Draco dengan pelan, ia menatap Hermione dengan hati-hati.
Hermione tersenyum masam, matanya kembali memerah karena berusaha menahan air mata yang kembali terjun ke pipinya.
"Kau kelelahan ya? Pasti perjalananmu tadi melelahkan..."
Draco punya banyak pertanyaan, tapi Hermione sepertinya menghindarinya. Dia terus memintanya untuk tinggal bersamanya.
Namun ia begitu bingung dan khawatir pada Lily sehingga dia tidak bisa berkonsentrasi pada apa yang Hermione katakan.
"Hermione, beritahu aku di mana Lily berada," tanya Draco, ia mulai merasa frustasi.
Hermione menatap Draco, dan matanya dipenuhi kesedihan. "Aku tak bermaksud, tadi aku bertemu dengannya disini dan kami berargumen lalu dia tiba-tiba berdarah—"
"Apa yang telah terjadi? Apa yang kau perbuat?" Draco memegang pundak Hermione, mengguncang perempuan dihadapannya itu.
Jantung Draco mulai berdetak lebih cepat, dan dia merasa seperti akan pingsan. "Kau apakan dia Mione!?"
Draco merasa perutnya seperti baru saja ditinju, dia tidak bisa mempercayai telinganya.
"Aku tak melakukan apa-apa, kamu harus percaya padaku," kata Hermione, mencoba menghiburnya. "Kau percaya padaku kan?"
Tatapan Draco kembali pada Hermione yang menatapnya dengan putus asa, matanya berkaca-kaca. Dia tidak tahan lagi untuk dekat dengan Hermione, ia perlu melihat Lily.
"Aku akan ke St. Mungo sekarang," kata Draco, akhirnya menemukan energi untuk bergerak. "Aku perlu menemui Lily."
"Tidak! Draco, ku mohon, tinggallah bersamaku—"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐑𝐀𝐈𝐓𝐎𝐑⸻𝐝. 𝐦𝐚𝐥𝐟𝐨𝐲
Fanfiction[ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ] 𝗪𝗵𝗮𝘁 𝗶𝗳, he's in love with both of them? ....There is no "what if", he 𝗶𝘀 in love with them both. · · ─────── ·𖥸· ─────── · · ❝There are 3 of us in this relationship.❞ ❝A bit crowded isn't it?❞ ... ᴅʀᴀᴄᴏ ᴍᴀʟꜰᴏʏ x ꜰᴇᴍ!ᴏᴄ