Lily berdiri di samping makam Cedric, tenggelam dalam pikirannya. Dia hampir tidak memperhatikan pengunjung lain saat mereka mampir untuk memberikan penghormatan.
Baru setelah dia mendengar suara yang dikenalnya, dia mendongak dan melihat Hermione berdiri agak jauh, tatapannya menyiratkan rasa bersalah.
"Lily," kata Hermione lembut, dan Lily mengangkat alisnya. Dia tidak lagi menyukai Hermione, terutama setelah dia mengetahui hubungannya dengan Draco.
"Hermione," kata Lily, suaranya dingin tapi tidak kasar.
Lily menoleh ke arah Henry karena mendengar langkah kakinya yang berjalan mendekatinya, tapi Lily mengisyaratkan untuk Henry tetap di sana.
Henry yang telah mengeluarkan tongkat sihirnya pun menuruti kemauan Lily, namun tetap siaga dengan tongkat sihirnya sambil menatap pergerakan Hermione.
"Apa yang membawamu kemari?"
Hermione menatap sepatunya, wajahnya memerah karena malu. "Aku- aku ingin minta maaf," katanya, suaranya nyaris berbisik. "Untuk... untuk semuanya."
Lily mengerutkan kening. "Apa maksudmu?"
Hermione mendongak, matanya bertemu langsung dengan mata Lily. "Atas peranku dalam pernikahanmu yang gagal," katanya, suaranya bergetar.
"I should've known better. Aku seharusnya menghentikannya sebelum menjadi terlalu jauh."
Lily terdiam, matanya tertuju pada kuburan di depannya. "Ya, seharusnya begitu," katanya, suaranya nyaris berbisik. "Tapi seharusnya aku juga menghentikan hubungan itu setelah aku mengetahui tentang kalian."
Hermione menghela nafasnya, "aku benar-benar minta maaf Lily-" ucapannya terpotong oleh Lily.
"Tak perlu, apa yang terjadi... Itu adalah kesalahan kita semua, kau tak perlu meminta maaf untuk itu."
Hermione sepertinya ingin mengatakan lebih banyak, tapi dia ragu-ragu, lalu akhirnya menggelengkan kepalanya.
"Kalau begitu, bisakah kamu memaafkanku atas kejadian yang menimpa bayimu?" tanyanya lembut. "Itu salahku, aku tahu itu."
Lily terdiam beberapa saat. "Tidak ada yang perlu dimaafkan," katanya, matanya masih tertuju pada nama Cedric yang terukir di batu.
"Aku lega bayi itu tak lahir." Lily menoleh ke Hermione yang menatapnya dengan kening mengkerut.
"Setelah melihat bagaimana sisi sebenarnya para Malfoy..." Ucapnya pelan, "aku tak bisa membiarkan anakku lahir di keluarga seperti itu."
Hermione hanya terdiam sambil menatap Lily yang juga menatapnya.
"Kau akan kembali padanya?" Tanya Lily.
"Pada Draco?" Hermione berdecak, "he wants nothing to do with me." Ucap Hermione membuat sebuah senyuman tipis muncul di wajah Lily.
"Itu terdengar melegakan. Kau bisa menebus kesalahanmu dengan menjadi lebih baik bersama orang lain." Lily berkata sambil memainkan jari-jarinya.
Hermione terdiam mendengarnya, tapi kemudian ia tersenyum pada Lily. "Terimakasih." Bisiknya, Hermione dapat merasakan air mata haru mulai bergenang di matanya.
Dengan itu, Lily berbalik dan berjalan pergi, meninggalkan Hermione berdiri sendirian di kuburan itu selagi pikirannya hilang di masa lalu.
Ketika Hermione menoleh, ia melihat Lily yang di rangkul pinggangnya oleh Henry yang tersenyum pada Lily.
Mata keduanya bertemu sejenak, sebelum Henry menundukkan kepalanya sebagai salam pada Hermione dan berjalan pergi dengan Lily.
Hermione berjalan ke arah kuburan Cedric, ia menatap kalung Lily yang tadi diletakkan oleh pemiliknya di atas beberapa lembar perkamen dengan tulisan tangan Cedric.
"Dia akan bahagia dengan pria itu...kan?" Suara seorang pria terdengar oleh Hermione, saat ia mendongak, ia melihat wajah familiar di hadapannya, melayang di atas batu nisan Cedric.
Arwah Cedric bentuknya hampir transparan. Cahaya matahari yang tertutupi oleh embun menyinari wajahnya, menimbulkan bayangan kecil di wajahnya.
Sorot matanya lembut seperti yang semua orang kenali, tapi ada sedikit kesedihan di dalamnya. Dia mengenakan jubah aurornya yang ia kenakan dimalam ia meninggal.
Hermione menoleh ke arah dimana Cedric menatap, yaitu Henry dan Lily yang sudah tak lagi terlihat di tempat mereka tadi berada.
Ketika Hermione menoleh kembali ke Cedric, ia bisa melihat belas kasihan di mata pria itu. Seolah-olah dia mencoba memberitahunya bahwa semuanya akan baik-baik saja.
"Of course, Ced. I promise you, she will be happy with him." Ucap Hermione membuat Cedric perlahan tersenyum sebelum sosoknya menghilang bersama dengan kabut yang tertiup angin.
Hermione memandang kabut yang menyelimuti sekitarnya dan merasakan rasa damai menyelimuti dirinya.
Kemudian ia pun berbalik dan berjalan menuju ke gerbang keluar dari tempat pemakaman tersebut, siap untuk memulai hidup barunya di Australia bersama dengan kedua orangtuanya.
TAMAT! WHOOOOOOOOOOO *kembang api menghiasi hpku, duar, duar, duar*
yeeyy, akhirnya ending juga wah book ini, setelah 3 tahun lebih kalau di total dengan jumlah waktu aku menghilang dari akun ini •́ ‿ ,•̀
sebenernya di ending versi awal dri book ini, kalau kalian masih inget, si Hermione kan nge obliviate Draco & Lily kan ya? wkakakakakakaka, ngaco emg ya anak smp kalo nulis wattpad.
ya, semoga yang dulu baca versi awal book ini satisfied dgn perubahan yang ada ya, aku senang sekali akhirnya book ini tamat (^3^♪
terimakasiii tiga ribu kali, buat kalian yang masih membaca, kalian da best sumpah, aku terharu karna masih ada yang menunggu kelanjutan cerita abal-abal ini lop u ol banyak-banyak (◕દ◕)
udah ya, ini jam 12:40, besok aku sekolah, harus tidoor kode keras untuk diperpanjang liburannya!
mohon maaf lahir dan batin ya guysss, semoga kita semua selalu sehat dan di berkati Tuhannn ♡♡♡♡♡
- xoxo, El
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐑𝐀𝐈𝐓𝐎𝐑⸻𝐝. 𝐦𝐚𝐥𝐟𝐨𝐲
Fanfiction[ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ] 𝗪𝗵𝗮𝘁 𝗶𝗳, he's in love with both of them? ....There is no "what if", he 𝗶𝘀 in love with them both. · · ─────── ·𖥸· ─────── · · ❝There are 3 of us in this relationship.❞ ❝A bit crowded isn't it?❞ ... ᴅʀᴀᴄᴏ ᴍᴀʟꜰᴏʏ x ꜰᴇᴍ!ᴏᴄ