BAB 15

12 3 0
                                    

“Jadilah pion yang baik, Shin Liu”

“Mengabdilah padaku, pujalah aku, sembahlah aku”

“Akan kuberikan kekuatan dunia padamu”

“Akan Kubuat kau menjadi yang terkuat”

____________________________________
BAB 15
Menjadi Seorang Jendral


Aku memandangi matahari yang baru saja terbit, menyambut pagi dengan perasaan senang. Bagaimana bisa aku tidak senang, setelah mendapatkan keuntungan yang sangat banyak.

Aku bangkit dari kursi, lalu menoleh kearah meja, sejenak memandangi giok yang diberikan Kaisar itu.

Walaupun ini sebuah barang bagus, tapi tetap saja ada kekurangannya. Pasukan dalam giok ini, pasti terhubung dengan kaisar itu. Apakah dia ingin menyelidiki tentang diriku?

Aku akan memurnikan buah Yin 9 Warna dahulu. Dengan ini, aku dapat menggunakan inti kekuatan pedang 7 Mata Surgawi milik ku dengan lebih banyak.
Sebelumnya aku tidak dapat menggunakan inti dari pedang itu, karena kekuatan ku yang masih sangat rendah, bahkan menggunakan 1% saja tidak bisa.

Aku mulai memurnikan buah Yin 9 Warna. Setelah 3 jam memurnikan, semua energi buah itu sudah ku serap sepenuhnya.

“Hahaha”

“HAHAHAHA!”

“Kekuatan ini.......”

“Kekuatan yang mengamuk didalam diriku.”

“Rasa ini....terasa nikmat”

“Liu, apakah kau sudah bangun?”

“Hm? Ada apa?”

*Ceklek (suara seseorang membuka pintu)

“Apa kau...telah menerobos?”

Sejenak aku diam dan merasakan.
“Sepertinya, aku merasakan kekuatan yang lebih hebat dari sebelumnya.”

“Kau bisa melihat apa tahapku sekarang?”

“Kau telah menerobos tahap Ahli Bela Diri tingkat tiga”

Apa? Hanya tingkat tiga? Bukankah ini terlalu rendah?
Apa ada yang salah pada saat aku memurnikan buahnya? Seharusnya aku dapat menerobos lebih tinggi lagi.

“Kupikir aku telah berada ditahap yang lebih tinggi”

“Ini terlalu rendah”

“Kau salah, setelah menerobos tahap baru, langsung berada pada tingkat tiga, hanya sedikit orang yang bisa melakukan itu.”

“Tetap saja, itu sangat rendah”

“Kau ini, terlalu terburu-buru untuk menjadi kuat.”

“Jangan sampai kau melangkah pada jurang yang dalam.”

“Jangan mengajariku, aku telah hidup sangat lama.”

“Jurang yang dalam? Omong kosong.”

“Huh”

“Lalu, kapan kau akan pergi untuk pelatihan?”

“Benar juga, aku melupakan hal itu.”

Setelah aku diangkat menjadi jendral, aku diberikan pelatihan khusus, dan akan dikirim ke dalam pasukan garis depan.

“Aku akan pergi sekarang.”

“Apakah kau tidak bersiap-siap dahulu?”

“Tidak perlu”

Aku menciptakan formasi teleport, dan pergi ke ibukota dengan cepat. Karena terlalu menarik perhatian, aku memakai jubah untuk menutupi wajahku. Berjalan perlahan menuju tempat pelatihan.
Tidak lama kemudian aku sampai, aku memandangi gerbang besar berwarna emas dengan motif pedang dan tameng.

“Orang yang tidak ada berkepentingan dilarang masuk!”

Wow, penjaga gerbang ini memiliki kekuatan yang lumayan juga, sepertinya Dinasti ini penuh dengan orang yang lumayan kuat.
Aku membuka jubah yang menutupinya wajahku. Dan kembali melihat mereka.

“K-Kau!? Maafkan kami!”

“Silakan masuk”

Dia membuka gerbang itu dengan sebuah sihir dan mempersilahkan aku masuk. Tempat ini dipenuhi aura yang sangat kuat. Dan salah satu aura itu sedang menuju kearahku.

“JADI KAU BOCAH JENDRAL BARU ITU!?”

Dia menyerangku dengan mendadak menggunakan tinjunya, membuat tanah disekitar menjadi hancur.

“Hebat juga kau bocah bisa menghindari seranganku!”

“Bocah?”

“Kenapa!? Kau tidak terima dipanggil bocah!?”

“Majulah sini, bertarunglah denganku!”

“Oi Arath, hentikan itu!”

“Jangan menganggu anak baru!!”

“Hah!? Menggangu!? Aku hanya ingin menyapanya!”

Menyapa? Dengan kekerasan? Cukup gila orang berbadan besar ini.

“Maafkan dia, dia memang suka menyerang orang tanpa alasan”

“Aku Ann Biming, kau bisa memanggilku Ann”

“Dan orang berbadan besar ini Bingwen Arath”

“Hm, kalau tidak salah...namamu.....”

“Hmmm......”

“Shin Liu”

“Ah ya, Shin Liu. Maaf aku buruk dalam mengingat.”

“HAHAHA! NAMA YANG BAGUS!”

Orang berbadan besar itu mendekati ku dan merangkul diriku. “Aku menantikan pertarungan kita lho! HAHAHA!”

“Maaf, aku tidak tahu harus kemana sekarang.”

“Ah ya, itulah mengapa kami ada disini.”

“Tolong ikut aku”

Aku mengikuti mereka berdua sambil berbincang-bincang sedikit.

“Aku tak menyangka akan ada jendral baru, terlebih lagi usianya sangat muda.”

Muda? Jmm, ya, aku masih sangat muda!!

“Aku penasaran dengan Pertarunganmu, pasti sangat hebat”

“Um, tidak juga, aku hanya beruntung bisa memenangkannya.”

“Hahaha, tidak mau sombong ya”

“Baiklah, kita sudah sampai.”

“Disini? Apa yang akan pergi kemana?”

“Menemui Pimpinan.”

Menemui pimpinan? Disini? Apakah akan ada teleport? Aku hanya melihat ukiran formasi dibawah sini.

Tidak lama kemudian, formasi ini aktif dan membawa kami ke sebuah tempat dengan cepat.

“Tunggu, formasi tadi....”

“Kau menyadarinya? Hebat!”

“Itu adalah formasi untuk menuju dunia buatan.”

“Yang artinya, saat ini kita berada didunia buatan manusia.”

Dunia buatan manusia!? Mustahil! Seberapa kuat orang itu!? Bahkan saat dalam masa terkuat ku, aku tidak dapat menciptakan dunia buatan.

“Sepertinya pimpinan adalah seseorang yang sangat kuat"

“Hm! Hm! Kau benar, dia memang sangat kuat.”

Bahkan orang berbadan besar ini mengakuinya? Aku penasaran orang seperti apa dia.
Hingga aku sampai pada sebuah rumah yang sangat sederhana, dengan halaman yang ditanami bunga-bunga berwarna ungu dan biru, diiringi dengan suara air terjun. Tapi, ada satu suara yang bersatu dengan sekitar rumah itu. Seakan suara itu memang berasal dari alam itu sendiri.

“Ini.... Suara kecapi?”

Kami memasuki rumah tersebut. Rumah ini sangat sunyi, membuat hati seseorang yang memasuki rumah ini akan menjadi sangat tenang.
Hingga aku sampai didepan sebuah ruangan. Dua orang itu memberi hormat pada seseorang yang berada dibalik pintu.

“Kami telah membawanya, pimpinan.”

“Suruh dia masuk, dan kalian tunggu diluar”

“Baik.”

“Kau masuklah, pimpinan telah menunggumu.”

“Tolong yang sopan padanya”

Setelah meninggalkan aku, dua orang itu pun pergi keluar.

“Apa yang kau tunggu, masuklah. Aku ingin melihat seorang pahlawan.”

“Ah, baik.”

Akupun masuk ruangan itu.
Dan.... Aku melihat seseorang, walaupun hanya punggungnya yang kulihat, tapi aku sangat yakin, dia orang yang sangat kuat.

Rambut yang panjang berwarna putih terurai dan terhembus angin, dengan kecapi indah yang sedang ia mainkan. Suara yang sangat lembut.

“Hormat pada pimpinan!”

“Hm, suaramu sangat bersemangat, memang seseorang yang memiliki jiwa kepemimpinan muda.”

Ia menoleh kesamping, dan melihat kearahku, aku tak mengerti. Mata ia.... Ditutupi kain?

“Senang bertemu denganmu. Shin Liu.”

“Atau... Harus ku sebut makhluk abadi?”

A-apa!?

~Bersambung

Bangkit Bersama DendamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang