BAB 2

51 7 0
                                    

Kehidupan yang sangat tidak diinginkan orang-orang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kehidupan yang sangat tidak diinginkan orang-orang.

“Ini tidak mungkin”

“TIDAK MUNGKIN!”

Bagaimana bisa aku seceroboh ini”

“BERHENTI KAU!”

Apakah aku akan tertangkap? Aku tidak mempercayai ini, mereka semakin dekat denganku!
Tidak, aku tidak boleh tertangkap. Jika aku tertangkap, usaha yang kulakukan selama ini akan menjadi sia-sia.

Aku terus berlari tanpa tujuan, menyusuri hutan yang tidak pernah aku tapaki, pohon-pohon ini seakan memberitahuku untuk terus berlari kedalam hutan, aku tidak bisa melihat apa-apa, aku berlari dengan mata tertutup, berharap akan ada keajaiban yang menolong ku.
Keajaiban?
Tidak, tidak akan pernah ada keajaiban, aku bukan seorang gadis yang beruntung, sial.

“BERHENTI, JIKA TIDAK KAU AKAN KUBUNUH!!”

Setelah mendengar perkataan dari prajurit itu, aku terjatuh karena tersandung sebuah batu, aku mengalami perdarahan pada kakiku. Bagaimana bisa aku melakukan kecerobohan ini dua kali dalam satu hari. Kakiku terus mengeluarkan darah, rumput hingga batu itu berubah menjadi warna merah gelap. Tidak ada harapan lagi, tidak ada. Aku akan mati disini.
...........
Keajaiban......
Tidak ada yang namanya keajaiban.

Namun ketika aku mulai menyerah, tiba-tiba tanah bergetar, aku melindungi kepalaku dengan posisi tiduran di rumput itu, tidak lama setelah getaran itu selesai, aku mulai membuka mataku. Aku tidak percaya dengan apa yang kulihat, kenapa prajurit itu cepat sekali berdiri dihadapan ku?? Bukankah aku dengan prajurit itu memiliki jarak yang cukup jauh?
Tidak, itu bukan seorang prajurit, ia memakai baju yang berbeda dengan para prajurit itu, rambut panjang dia berwarna hitam keunguan, dengan mata yang berwarna merah, kulihat dia cukup tampan. Tidak, memangnya dia siapa??? Kenapa aku merasa hutan ini memang sedang mengarahkanku kepada pria ini.

“HEY, APAKAH KAU BAIK-BAIK SAJA!?”

Pria itu sama sekali tidak menjawab pertanyaan ku. Pria itu membuka matanya lalu menatap kearahku, dia mencoba untuk lebih fokus menatap ku, seperti mata yang buram sedang memfokuskan kepada suatu objek.

“APAKAH KAU BISA MENDENGARKU!?”

Dia masih saja tidak menjawab perkataanku. Jujur saja aku sedikit takut dengan orang ini.

“APAKAH KAU TERLUKA!?”

“GADIS SIALAN, JANGAN LARI KAU!!”

Sial, mereka hampir menyusulku, aku harus pergi sekarang.
Akupun mencoba untuk bangkit dan mulai berlari. Tidak lama kemudian, aku pun terjatuh kembali, kakiku mati rasa, darahku sudah banyak yang keluar.

“Sepertinya kau yang terluka.”

Itu adalah perkataan pertama yang dikeluarkan pria itu. Setelah dia mengatakan itu, dia menghampiri ku, dia membaca sebuah mantra dan menyembuhkan kakiku. Aku tidak percaya ternyata dia seorang medis.

Bangkit Bersama DendamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang