BAB 18

7 3 0
                                    

Bagaimana pendapatmu jika semua ini hanyalah sebuah dongeng?

Maksudku, bagaimana jika kita sebenarnya hidup dalam sebuah dongeng.

Semua perbuatan, perkataan, dan kehidupan kita telah diatur oleh seseorang yang menulis dongeng itu.

Dan bahkan, aku berbicara seperti ini, juga telah diatur oleh seseorang.

__________________________________
BAB 18
TAKDIR BARU



“Kenapa bisa ada anak kecil disini?”

“Apa kau tersesat?”

“Dan lagi, apa kau yang mengalahkan monster itu?”

“Menjauhlah tuan putri. Bisa saja dia adalah monster yang sedang menyamar menjadi manusia.”

“Hah!? Apa maksudmu!?”

“Jangan mencoba menipu kami! Tidak mungkin bagi anak kecil untuk mengalahkan seekor monster kuat itu.”

“Jika aku seekor monster, untuk apa aku membunuh sesamaku?”

“Huh, jangan berlagak bodoh!”

“BAHKAN MANUSIA JUGA SALING BUNUH MEMBUNUH UNTUK MENCAPAI APA YANG DIINGINKANNYA!”

Orang ini....... Dia terlihat seperti manusia yang telah melewati banyak sejarah.
“Lalu, jika aku benar seekor monster. Apa yang akan kau lakukan padaku?”

“Huh! Kau akan tau setelah berbicara dengan tombakku!”

“Kau pikir dengan tombak tuamu itu bisa mengalahkanku?”

“Tentu saja, tombak tua ini akan memberitahumu kekejaman yang sesungguhnya.”

“Oiya? Kau sangat yakin dengan kemampuanmu? Sampai kau beranggapan bisa mengalahkanku.”

Dia pun melesat dengan cepat kearah ku, dengan tombak yang bersiap untuk menusuk diriku.
Tidak lama. Pergerakan dia terhenti, aku merapalkan sihir pengikat padanya, membuat ia tidak dapat bergerak.

“Sial! Kenapa badanku tidak bisa bergerak!?”

Aku mendekatkan perlahan-lahan. Hingga sampai didepan pria itu. “Kenapa? Bukankah kau sangat yakin dapat membunuhku dengan kemampuanmu itu?”

“SIALAN!”

“Apa yang telah kau lakukan padaku!?”

“Aku telah memblokir pergerakanmu, sekarang kau sama saja telah berada di genggamanku.”

“Dan ngomong-ngomong, aku dapat membunuhmu sekarang jika aku mau.”

“Tuan! Tolong maafkan dia!”

“Hah!?”

“Atas nama putri Alesha, tolong maafkan dia.”

“Apa maksudmu? Kau pikir aku akan lembut walaupun kau menggunakan kata putri untuk mengancamku?”

“Aku tidak sedang mengancam-mu, aku benar-benar meminta tolong padamu untuk memaafkannya.”

“Pengawalku ceroboh, aku akan membalas budi padamu jika kau melepaskannya.”

Dia sedikit menundukkan kepalanya padaku, berharap aku mengampuni nyawa pria ini.

“TOLONG JANGAN MENUNDUKKAN KEPALAMU PADA MONSTER KOTOR ITU, TUAN PUTRI!!”

“Membalas budi?”

“Tentu saja, aku adalah seorang putri yang tahu membalas budi”

Mungkin saja aku bisa menggunakan dia sebagai kendaraanku disini. (Arti kendaraan pada kalimat disini adalah, menjadi pemandu, atau seseorang yang dapat membantunya pada tempat yang asing)

“Aku mengharapkan balas budi yang setimpal darimu.”

“Tentu saja.”

Aku melepaskan sihirku. Membuka pengikat pada pria ini. Dia pun bangkit dan mencoba untuk membersihkan debu-debu dari pakaiannya.

“Kau beruntung kali ini, bocah”

Hah!? Apakah dia mengorbankan otaknya untuk badannya yang kekar itu!? Bodoh!

“Sekali lagi. Perkenalkan, aku adalah Alesha, putri dari kerajaan Tanah Utara.”

“Jika boleh, bisa kutahu siapa namamu?”

“Kau bisa memanggilku Shin Liu. Aku adalah orang yang dapat membunuh pengawalmu dengan mudah.”

Jangan sampai lengah. Walaupun ia terlihat baik, tetap saja, rubah yang lucu akan menggigit manusia pada akhirnya.

“Hm, apakah anda berkenan untuk datang ke tempat kami

“Oh, apakah kalian berpikir untuk membunuhku dikandang kalian?”

“HAH!? TUAN PUTRI TELAH BERUSAHA BAIK PADAMU, DASAT BINATANG HINA YANG TIDAK TAHU DIRI!!”

“Apa katamu!? Binatang hina!?”

“Sadarilah posisimu, aku dapat membunuh kalian semua dengan cepat jika aku mau!”
Aku mengeluarkan aura membunuh yang bertujuan untuk menakuti mereka. Aku bukanlah orang yang dapat kalian rendahkan!

“Kau, bisakah kau diam? Jika kau berbicara lagi, aku benar-benar akan menghukum dirimu!”

“T-Tapi ia bersikap sangat angkuh padamu. Anda adalah seorang putri! Apakah anda terima diperlakukan seperti itu!?”

“Kubilang diam, apa kau tidak paham?”

“T-Tapi...”

“Agatha, jangan sampai Kubuat kau tidak dapat berbicara lagi.”

“B-baik, maafkan saya.”

“Tidak, seperti yang saya bilang sebelumnya, saya akan membalas budi.”

“Baiklah, aku akan pergi denganmu, kuharap kau tidak menggali lubang kuburanmu sendiri.”

“Tapi sebelumnya, apakah aku boleh mengambil mayat monster yang kau bunuh itu?”

“Aku membutuhkannya.”

“Monster? Tidak masalah, aku tidak membutuhkannya.”

“Baik, terimakasih atas kebaikan anda.”

“Kalian berdua, bawa mayat monster itu.”

Aku berjalan mengikuti mereka dari belakang. Melewati gurun yang tandus, dan langit-langit yang sangat menakutkan. Tapi bukan berarti aku takut.
Dua orang yang berbadan kekar itu menggotong monster ular yang kubunuh sebelumnya. Aku tidak tahu untuk apa mereka menginginkannya, aku tidak terlalu peduli juga.

Hingga aku sampai pada sebuah kerajaan, yang dikelilingi oleh rumah-rumah yang sangat banyak, dan rumah-rumah itu dikelilingi juga oleh sebuah sungai yang sangat besar.
Aku tak menyangka ada lokasi yang subur ditempat ini.

“Ini adalah tempat kami, Kerajaan Igrissia.”

Banyak prajurit yang datang menjemput perempuan ini, sepertinya benar kalau ia seorang putri.
Aku pun masuk kedalam kota itu, pemandangan yang sangat menakjubkan, orang-orang melakukan jual-beli. Suara candaan orang-orang, tawa anak-anak yang sedang bermain.
“Negeri kalian cukup makmur.”

“Hm, tentu saja, kami adalah kerajaan yang bertuan pada rakyat. Tidak mungkin bagi kami untuk menyengsarakan mereka.”

“Inti dari kemakmuran adalah mereka.”

“Pemikiran yang hebat.”
“Tak kusangka kau akan berbicara seperti itu.”

Dia tertawa kecil padaku, ia mulai memperkenalkan negerinya padaku sambil berjalan menuju ke istana.
Dan pada akhirnya, kami pun sampai didepan gerbang yang sangat besar. Tidak lama kemudian gerbang itupun terbuka, dan disambut oleh beberapa prajurit-prajurit elite yang berdiri tegap di samping karpet merah.

“TUAN PUTRI TELAH TIBA!!”

“SILAKAN MENGHADAP KE RAJA!”

“Anak memberi hormat pada ayahanda.”

“Semoga anda terus panjang umur.”

“Oho, anakku telah pulang.”

“Apakah perburuanmu lancar?”

“Tentu saja, kami telah membawa apa yang anda inginkan.”

Ah, sepertinya orang itu raja disini. Haruskah aku memberi hormat padanya juga?

“Memberi hormat pada raja?”

“?”

“Siapa dia?”

“Dia adalah anak yang telah membantu anakmu untuk mendapatkan apa yang kau inginkan.”

“Dan juga seseorang yang telah mengampuni nyawa pengawalku.”

“Mengampuni? Apakah dia ingin membunuh kalian sebelumnya?”

“YA BENAR, ANAK ITU INGIN MEMBUNUH KAMI SEBELUMNYA, BAHKAN IA JUGA INGIN MEMBUNUH TUAN PUTRI!!”

“AGATHA, BUKANKAH AKU SUDAH MENYURUHMU DIAM!?”

“APA!? MEMBUNUH PUTRIKU!?”

Sialan, ini akan merepotkan. Seharusnya tadi kubunuh saja orang itu.

“APA KAU BERNIAT MENYINGGUNGKU!?”

“BERANINYA KAU INGIN MEMBUNUH ANAKKU!!”

“A-AYAH, DENGARKAN AKU DULU, INI SALAH PAHAM!!”

Semua prajurit elite itu menodongkan tombak emasnya padaku, bahkan tiba-tiba sebuah formasi pembunuh muncul dilangit.

“TANGKAP ORANG ITU, DAN EKSEKUSI DIA DIHADAPAN ORANG-ORANG!!”

“AYAH, TOLONG HENTIKAN!”

“Kalian.... TERLALU MEREMEHKANKU!!”

Sebuah gelombang besar muncul membuat para prajurit elite itu mental jauh dari tempatnya.

“Ada dua hal yang tak boleh kau lakukan didunia ini.”

“Pertama kau tidak boleh menentang tuhan.”

“Kedua, KAU TIDAK BOLEH MENYINGGUNG DIRIKU!!”

“BERANINYA KAU MEMBUAT KEKACAUAN DIDALAM ISTANA!?”

“KALIANLAH YANG MEMULAI DULUAN!!”

“DATANGLAH KALIAN, DAN BUNUH PEMBERONTAK INI!!”

Seseorang datang dari langit, membuat tanah bergetar dan retak. Terlihat seseorang berbadan kekar, dengan memegang sebuah tombak naga. Dengan auranya yang sangat menekan.

“Oh, kulihat kau bocah yang membuat masalah?”

“Sepertinya aku harus mendidikmu!”

Ia bersiap dengan tombaknya, dan melesat cepat kearahku. Dalam sekejap mata, ia sudah berada di hadapanku. Dengan cepat aku menghindari serangannya.
Walaupun aku sudah menghindari serangannya, aku tetap terkena sedikit serangannya yang membuat beberapa bagian tubuhku robek.
Huh, sepertinya ini akan sulit.

“Kau cukup hebat bisa menghindari seranganku.”

“Jika kau tidak bermasalah, aku akan mengambil dirimu untuk kulatih.”

“Tapi sayangnya, TAKDIR BERKATA LAIN!!” Ia melesat lagi dengan cepat kearahku, memukul tubuhku dengan bagian bawah tombaknya. Karena tidak cepat menghindar, aku terpental dan jatuh.

“Kenapa? Bukankah kau tadi sangat angkuh?”

“Akhf, sialan!” aku mengeluarkan cukup banyak darah dari mulutku. Jika ini terus berlanjut, aku akan mati ditangannya. Aku mencoba bangkit dan memberi perlawanan padanya.

“BAGUS, ITU BARU YANG KUSUKA!!”

“SIALAN!”

“TEKNIK IMMORTAL!”

“GERUNGAN NAGA API!!”
Sebuah api muncul dan melahap pria berbadan kekar itu. Namun, hanya dengan mengebaskan tombaknya, api itu hilang dalam seketika.

“Tak perlu kaget seperti itu, Walau hanya sedikit, seranganmu tadi telah melukai tanganku.”

Sialan! “Teknik Immortal!”
“Tombak ilahi!”

“WAHAHA, SERANGANMU BENAR-BENAR SANGAT HEBAT, TAPI APA ITU CUKUP UNTUK MENGALAHKAN KU!?”

“Teknik Immortal!”

“Guntur Cahaya!”
Dia terus menghindari semua seranganku.

“Kalau begitu, coba hindari ini!”

“Teknik Immortal!”

“Formasi Burung Api Putih!”

Sebuah formasi besar muncul dilangit, yang siap meluncur serangan kapanpun ku-mau.
Masih belum!

“Teknik Immortal!”

“Embun Senja Kaisar!”
Aku membuat badai yang memenuhi istana ini, membuat pandangannya menjadi terbatas.

“Teknik Immortal!”

“Formasi Penggali Darah!”
Sebuah formasi muncul disekitar orang itu, mengeluarkan sesuatu yang mengikat dirinya.

“Tunggu.... Formasi ini menyerap energiku!?”

“Haha, kau baru menyadarinya!?”

Aku menyerap energinya untuk formasi burung api putihku, semakin banyak energi yang kuberikan, semakin besar pula daya serangannya.

“SEKARANG, BURUNG API PUTIH!!”

Sebuah api besar yang berwarna putih menyembur dari formasi besar dilangit yang kubuat sebelumnya, melahap seisi istana.

Hosh, hosh, hosh
“Apakah ini berhasil?”

Sebuah tombak muncul dan terbang menyerang diriku, aku dengan cepat menghindar, namun aku terluka pada bagian pipiku.

“Oi oi, yang benar saja.”

Pria kuat itu keluar dari kobaran api, dengan pakaian yang terbakar, beberapa luka juga timbul pada tubuhnya.

“Hebat, aku mengakui kau, bocah tengik!”

“Kutarik ucapanku, kau berhak untuk angkuh dengan kemampuan mu itu.”

“TAPI BUKAN UNTUK PADAKU!!”

Ia melesat cepat kearahku, kali ini berbeda, ia menggunakan tangan kosong untuk menyerang ku, aku menghindari serangannya, namun beberapa kali juga terkena pukulannya. Ia tidak memberikan ku waktu untuk melawan balik, tidak ada celah sama sekali!
Kalau begini terus, aku akan kalah!

Tch, apakah aku harus menggunakan itu?
Sudahlah!
Tidak ada salahnya untuk mencoba!

Aku mencoba untuk menghindari serangannya, dan terbang persis diatasnya. 
Sekarang waktunya!!
“Teknik Immortal!”

“RUANG HAMPA!”
Dan akhirnya aku.......

Aku........

A........

......
......
......

Aku membuka mataku. Mataku buram, yang bisa kuliah hanyalah sel-sel besi yang mengurung diriku.
Apa aku dipenjara? Badanku lemas, aku tidak memiliki tenaga sama sekali. Bahkan aku tidak kuat untuk terus membuka mataku.

“Jadi nama kau Shin Liu?”

Siapa? Siapa disana?

“Seorang bocah tengik yang kemampuannya diakui oleh seorang Marshal.”

“S-siapa?”

“Aku adalah Yunsha, Pangeran kerajaan Igrissia.”

“Aku memiliki penawaran baik untukmu.”

“Jadilah bidakku, akan ku pastikan nyawamu selamat.”

~Bersambung

Bangkit Bersama DendamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang