BAB 13
Raga Bayangan Iblis!
____________________________________
Setelah aku pergi dari kota, semua pasukan pun dengan cepat dikirim ke perbatasan. Diperkirakan akan memakan waktu 1 hari.
Perjalanan cukup lancar, hanya saja sepertinya beberapa orang cemas pada dirinya masing-masing. Yaaa bagaimana tidak, mereka akan berperang melawan iblis, padahal mereka belum berlatih maksimal sebelumnya.
Setelah sekian lama, saat petang hari, kami pun tiba di perbatasan. Namun karena insiden sebelumnya, titik pertahanan perbatasan mundur beberapa kilo dari tempat sebelumnya karena serangan iblis.
Keadaan disini sangat kacau, banyak tenda medis yang didirikan, banyak orang yang digotong menggunakan tandu, mereka menerima luka yang sangat banyak. Mungkin beberapa dari mereka sudah tidak terselamatkan. Jika dibandingkan dengan jumlah yang seharusnya, kini pasukan diperbatasan hanya sekitar 5/10 dari sebelumnya.
“Ini terlalu mengerikan, bagaimana bisa iblis sekejam ini?” ucap Hanxi dengan gelisah.
“Kau bodoh ya, iblis tetaplah iblis, mereka memiliki hati, namun seperti tidak memiliki hati”
“Pada dasarnya, mereka itu tidak mempunyai hati nurani”
“Maka dari itu, iblis-iblis kotor ini, harus kita libas hingga habis” jika ingin memotong rumput, jangan sampai melupakan akarnya. Aku akan membantai mereka semua hingga habis.
Setelah itu, kami dibagi menjadi beberapa kelompok, dari 3.000 pasukan yang baru saja datang, dibagi menjadi 7 kelompok. Setiap kelompok bergabung pada setiap komandan.
Aku berada dibawah pimpinan komandan kedua, hampir seluruh komandan terluka akibat serangan iblis, termasuk komandan 2 ini.
Kami diperintahkan untuk membantu tenaga medis untuk menangani para korban. Aku ditempatkan disalah satu tenda medis, aku dan Hanxi terpisah, dia berada di bawah pimpinan komandan 3.
“Maaf, bisa tolong ambilkan beberapa bahan obat itu?” salah satu tenaga medis menyuruhku untuk mengambilnya, tidak ada alasanku untuk menolaknya. Jadi aku pun mengambilnya.
Tidak lama kemudian, salah satu anggota kelompok ku yang ditempatkan sama denganku masuk tenda. Aku menoleh dan sempat terdiam sejenak. Rambut coklat yang begitu indah, bukankah dia ibu dari anak yang berbicara aneh padaku? Anak aneh yang mengataiku mati saat di depan kantor rekrutmen.
“Bukankah kau yang pada saat itu?”
“Hmm?” dia melihat kearah ku, dan memandangi diriku.
“Ah, ya, aku yang pada saat itu. Maaf, sepertinya anak itu telah membuatmu kesal” dia membungkuk sopan kepadaku bertujuan meminta maaf
“Tidak masalah, sudah kubilang aku tidak mempermasalahkannya, kau tidak perlu membungkuk begitu.”
“Haha, tuan begitu murah hati, gadis ini begitu tersanjung”
Gadis? Siapa maksud dia? Apakah dirinya?
“Ah maaf sepertinya kau salah paham”
“Salah paham?” apakah aku menunjukkan ekspresi yang membingungkan?
“Anak itu, bukanlah anakku.”
Sial, benar saja, dia menebak pikiran ku
“Bukan anakmu? Lalu siapa? Adikmu?”
“Hmm, sepertinya bukan juga”
“Apa? Lalu? Kalian memiliki wajah yang mirip.”
“Tapi sepertinya bisa dibilang adikku? Hmm, apa diriku?” dia menempelkan tangan didagu, seolah-olah sedang berpikiran keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangkit Bersama Dendam
FantasiApa yang akan kau rasakan ketika kau dihianati oleh seseorang yang sangat kau percaya? Shin Liu, seorang Immortal yang dihianati sahabatnya sendiri saat mereka baru saja mencapai tahap tertinggi. Saat itu juga, ia dikurung oleh temannya ditempat pad...