•
•
•
"Bangun, Ell. Ini udah pagi," ucap pria tersebut sembari membuka jendela kamar Ellia.
Ellia membuka matanya perlahan. "Samuel? Kapan pulang?"
Samuel tersenyum dan duduk di sebelah Ellia. "Tadi malam jam 1."
Samuel merapikan rambut Ellia yang menutupi wajahnya. "Anak cewek jangan bangun siang. Sana mandi, hari ini kita masuk kerja."
Ellia menguap. "Harus banget sepagi ini?"
"Pagi dari mana, Ell? Ini udah jam 7," ucap Daniel yang tiba-tiba menghampiri mereka.
"Sana mandi," pinta Daniel sambil membawakan susu hangat untuk Ellia.
"Gw simpen di sini ya susunya, setelah mandi jangan lupa diminum," sambungnya sambil berjalan keluar kamar.
Samuel berdiri. "Tuh, lihat, udah dibikinin susu sama Daniel. Sana mandi, setelah itu kita makan bersama di bawah."
Ellia mengangguk. "Iya, gw mandi."
Samuel meninggalkan Ellia sendirian di kamarnya. Ellia turun dari kasurnya meskipun rasa malasnya sangat besar.
"Hahhh, kerja, kerja, kerja. Duit mah tetap aja gak ada," oceh Ellia yang berada di kamar mandi.
Setelah sekitar 20 menit, Ellia turun dari kamarnya menuju ruang makan. Di sana, mereka sudah berkumpul dan sedang menunggu Ellia.
"Buset, cakep banget neng," puji Arga yang melihat Ellia menghampiri mereka.
"Gila, cewek gw cakepnya gak ada lawan," gombal Ian.
Tiba-tiba semua pandangan tertuju pada Ian.
Ian merasa heran. "Lah, lu semua kenapa? Ada yang salah? El, lu kan emang bener ya cewe gw."
Angkasa menunjuk wajah Ian. "Ngomong gitu, gw timpuk."
Ellia duduk bersama mereka. "Apasih, pagi-pagi udah ribut."
Ellia tercengang kagum, melihat masakan yang sudah tertata rapi di meja. "Waww! Siapa yang masak ini semua?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ELLIA
Teen FictionEllia dan Langit, dua sahabat sejak kecil, tumbuh bersama dalam keakraban yang tak terpisahkan. Namun, takdir memisahkan mereka saat keluarga Langit harus pindah ke Korea Selatan. Meskipun jarak memisahkan mereka, cinta mereka tetap kuat melalui hub...