Pov.
Dunia sudah berakhir, perang terus terjadi tiada henti selama bertahun-tahun, aku bertarung dengan luka yang cukup berat, darah yang menetes dari kepalaku hingga ujung kaki, beberapa tulangku yang patah, disana ku berjalan tiada rasa sakit yang kupikirkan saat ini hanya menghabisi siapapun yang berani menghalangiku. Kutebas semua lawanku di lapangan tanpa ada rasa ragu.
Diantara kedua belah pihak sama-sama kehilangan banyak sekali prajurit dan aku berdiri tegak diantaranya, ku melihat ada sosok yang mengerikan menunggu ku disana, saat aku melangkah kearahnya sosok itu menghilang begitu saja, karena kakiku sudah tak sanggup melangkah. Akhirnya aku pun tumbang sembari memegang erat pedangku, kuberusaha berdiri tapi itu sia-sia lalu ada salah satu dari pihak musuh menemukanku dan berniat membunuhku. Kulihat senyumnya menyeringai kearahku saat kulirik betapa shock nya diriku jika musuh itu sangat familiar.
Ia seorang wanita yang mengenakan seragam sama dengan pasukan Algastar, kukira itu adalah lawan ternyata ada musuh dibalik selimut, dengan tawanya yang puas Dia menodongkan senjatanya padaku. Aku hanya terdiam dan tak bisa melakukan apapun karena orang yang ada dihadapanku saat ini adalah salah satu temanku yang berharga, lalu dia mengatakan sesuatu dan seketika semuanya menjadi gelap.
Saat ini...
Kuterbangun di kamar hotel di pagi terik, dengan suara kicauan burung, lagi-lagi aku memimpikan apa yang terjadi 8 tahun lalu, hingga aku kehilangan semua tim ku, namun aku tidak terlalu ingat pelaku tragedi itu terjadi termasuk sosok mengerikan yang saat itu ada dihadapanku.
Aku lantas bertanya pada diriku sendiri, " Mimpi itu lagi ? kenapa selalu terbayang-bayang rasanya seperti terkutuk tapi aku tidak ingat banyak hal semuanya menjadi gelap seketika entah apa yang kulakukan saat sadar semuanya sudah menjadi mayat di depan mataku"
Aku pun bangkit dari ranjang dan bergegas mandi, ku melihat diriku di cermin sebentar, ku melihat wanita berambut panjang bercampur merah dibagian bawah, berkulit putih dengan keringat dingin, tinggi, dan mengenakan pakaian dalam saja, rambutnya begitu berantakan tanpa ekspresi. Ternyata seburuk itu diriku sekali lagi ku menghela nafas dan melanjutkan pergi ke Kamar mandi.
Beberapa menit setelah mandi aku bersiap berangkat, lalu Handphone ku berbunyi. Tanpa ragu kuangkat.
"Hallo disini Liana Lasvia, Ada apa Tuan menelepon saya jika tidak ada keperluan silahkan tutup saja.'Ucapku dengan nada sinis.
"Tu-tunggu dulu jangan seenaknya Anda menutup teleponnya! Ini langsung perintah dari atasan !."
Ku menghela nafas ketika sehabis mendengar itu.
"Kolonel ?," Tanya Ku.
"Kolonel meminta anda kembali ke Algastar Distrik 8 segera, karena beliau ingin anda memimpin di cabang lokasi itu !," Mintanya kepadaku.
"Memimpin ?, emang sedang mabuk apa si Kolonel menyuruh saya untuk kembali ke cabang itu setelah 8 tahun lamanya, jangan bercanda lagipula anda menelepon saya tanpa konfirmasi siapa anda, bukankah itu tidak sopan." Ucapku dengan kesal.
"Ma-maaf Nona Lasvia atas kelancangan saya !, nama Saya adalah Mats Fosberg penanggung jawab properti cabang Distrik 08 dengan wakil saya bernama Robert Valen yang akan mengurus permasalahan kerusakan termasuk perbaikan jika saya tidak ada, tentu ada pernah mendegar nama saya ?." Jelas Mats.
Kubalas dengan terus terang.
"Hmmmn Mats Fosberg tak banyak diriku tahu tentang dirimu, tapi kubaru saja dengar banyak lulusan penanggung properti dari akademik, jadi anda anak baru ?," Tanyaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Algastar : The Sin's Of Black wings Volume 1 (Remake)
FantasiIngatan mereka dipenuhi bayang-bayang masa lalu, dan luka yang mereka bawa seakan semakin lama semakin mendalam, di balik tirai kegelapan yang menyelimuti seluruh bumi. Keluarga-keluarga dibunuh karena alasan yang tidak dapat dijelaskan, dan kematia...