0

279 51 9
                                    

Jika ada yang bertanya, 'apa hal yang paling kalian sesali dalam hidup?', kalian akan menjawab apa? Apa sesuatu yang konyol seperti melakukan banyak hal bodoh demi mengejar makhluk bernama 'pria'? Atau, hal menyebalkan seperti tidak datang ke pernikahan mantan pacar yang toxic untuk menghancurkan pestanya? Atau hal yang menyedihkan? Seperti menolak keinginan orang tua yang akhirnya meninggal tanpa mendapatkan apa yang mereka inginkan?

Manusia memang punya banyak sekali penyesalan dalam hidupnya. Dan, tentu saja akhirnya sama.

Menyedihkan.

Jika kalian menanyakan pertanyaan itu pada Cassandra Liana Putri Alexandrine Danova alias Rara, maka jawaban gadis itu sangat sederhana.

Rara...

Menyesali semua hal yang terjadi dalam hidupnya.

Hei! Kenapa kalian malah fokus pada nama lengkap Rara? Nama lengkap gadis itu memang begitu. Panjangnya melebihi daftar nama pejabat yang melakukan korupsi. Jangan heran begitu! Soalnya mendiang ibu Rara dulunya suka membaca wattpad. Alhasil, nama putri semata wayangnya ya begitu.

Sangat panjang. Tapi, nama panggilannya sama sekali tidak ada hubungannya dengan nama lengkap.

Kembali pada penyesalan Rara.

Hal pertama yang Rara sesali adalah...

Dirinya tidak mendatangi wanita murahan yang disukai oleh sang ayah. Harusnya saat Rara berumur 15 tahun lalu, dia pergi ke rumah pelacur sialan itu. Dengan membawa bunga. Tapi, beserta potnya juga. Lantas, melempar bunga beserta potnya ke kepala wanita sialan itu. Dengan begitu, mungkin ayah dan ibunya tidak akan bercerai. Urusan masuk penjara sih gampang. Tinggal menyuap saja, kan?

Kalau ayah dan ibunya tidak bercerai, ibunya mungkin saja masih hidup. Dan, tidak menghabiskan waktunya di rumah sakit jiwa sampai akhir hayatnya.

Benar.

26 tahun.

Waktu yang sudah dia habiskan di bumi. Harusnya hanya diisi oleh tawa saja. Bukannya dengan air mata, obat penurun darah tinggi, salonpas, balsem, dan tabungan berisi uang Rp 20.000.

Sialan!

Rara pikir hidupnya sudah menderita. Rupanya Rara salah. Hidupnya tidak hanya menderita. Tapi, sangat menderita.

Bisa-bisanya Rara mati dengan alasan yang sangat konyol.

Salah meminum isi botol.

Rara memiliki kebiasaan. Menaruh cairan pembersih lantai ataupun sabun cuci ke dalam botol bekas minuman.

Karena merasa lelah setelah bekerja sebagai sales di salah satu toko elektronik, Rara mengambil botol minuman yang ada di atas mejanya. Tanpa menyadari jika yang dia pegang adalah botol berisi cairan pencuci piring. Botol yang seharusnya berada di dekat wastafel itu bisa ada di atas meja karena baru selesai diisi ulang.

Rara yang kebetulan pilek saat itu tidak bisa mencium bau sabun cuci piring yang sangat cair karena memang dicampur dengan air itu. Maklum. Biar hemat.

Mana Rara langsung menuang isinya ke bagian terdalam dari mulutnya lagi. Alhasil, isi botol itu langsung masuk ke tenggorokan Rara tanpa sempat menyentuh lidahnya.

Yah, kalian sudah tahu apa yang terjadi selanjutnya.

Benar sekali!

Rara mati...

Kesialan Rara tidak hanya berakhir di sana.

Jiwanya masuk ke dalam tubuh seorang nyonya bangsawan muda dengan rambut hijau dan mata biru. Wanita berusia 26 tahun yang masih tetap gadis meski sudah menikah itu adalah Valuencia Alu Alana alias Lulu.

Lulu merupakan ibu tiri dari gadis kecil bernama Talitha Ash Cultive. Sebenarnya dibandingkan ibu tiri, lebih tepat kalau menyebut Lulu sebagai bibi dari Tita, nama panggilan akrab Talitha.

Tita sendiri merupakan pemeran kedua wanita dari novel berjudul ^The Story of Emperor and His Little Lady^. Itu adalah novel yang Rara tulis ketika memiliki waktu luang. Sebuah novel yang tidak pernah terpublikasi di manapun karena penulisnya yang merasa tidak percaya diri dengan karyanya.

Tita adalah keponakan dari suami Lulu, Duke Cedric Lui Cultive. Ayah Tita, kakak dari Cedric terlahir dengan kutukan dalam dirinya. Kutukan itu membuat Alex, nama sang kakak, menjadi kesakitan setiap malam. Kutukan itu bisa merebut nyawa Alex kapan saja.

Dan, penawar dari kutukan itu adalah darah. Karena rasa sakit yang luar biasa, Alex sering pergi keluar kamar untuk membunuh orang lain. Agar rasa sakitnya dapat menghilang untuk sementara waktu.

Alex sadar jika dirinya berbahaya bagi orang-orang di sekitarnya.

Jadi, Alex memutuskan untuk kabur dari kastil Cultive ketika usianya baru 10 tahun. Alasannya sederhana. Dia ingin menghabiskan waktunya yang tidak lama dengan tenang. Tanpa harus menghadapi kehidupan bangsawan yang menyesakkan. Namun, alasan utamanya tentu saja agar adik semata wayang yang sangat dia cintai itu tidak mengetahui kematiannya.

Alex sengaja meninggalkan surat yang berisi permohonan terakhir yang sangat sederhana.

Permohonan agar sang adik tidak mencarinya.

Orang tua Alex? Pasangan Duke dan Duchess Cultive meninggal ketika Alex berusia 7 tahun. Mereka meninggal karena kapal yang mereka tunggangi tenggelam. Kapal itu harusnya membawa mereka pergi ke negara seberang yang katanya memiliki ahli sihir terhebat. Duke dan Duchess Cultive pergi dengan harapan agar mereka dapat menemukan seseorang yang bisa mematahkan kutukan putra pertama mereka.

Tapi, harapan itu tidak pernah terwujud.

Alih-alih ahli sihir, yang datang justru adalah bangkai kapal. Jenazah Duke dan Duchess tidak pernah ditemukan.

Alex memulai hidup baru di sebuah desa terpencil. Dengan uang yang dia bawa, Alex bisa menghidupi dirinya sendiri. Setelah usianya cukup dewasa, Alex bekerja sebagai petani. Lalu, menikah dengan salah satu warga desa yang dia cintai. 

Setelah sang putri lahir, Alex meninggal karena pemberontakan yang dilakukan oleh para bangsawan kubu kanan. Sebutan bagi mereka yang menentang kaisar. Padahal, Alex sudah memutuskan pergi sejauh itu demi menghindar dari kehidupan bangsawan yang penuh akan tipu muslihat. Tapi, mereka malah datang sendiri untuk menjemput Alex.

Sebelum tewas, Alex meminta sang istri untuk kabur membawa sang anak.

Alex dan istrinya tewas.

Tapi, ada bagian dari diri mereka yang masih hidup.

Sang putri.

Talitha Ash Cultive. 

Gadis kecil yang menghabiskan waktu di panti asuhan sampai berusia 5 tahun dan ditemukan oleh sang paman. Gadis kecil yang ternyata memiliki kutukan seperti sang ayah. Gadis kecil yang sangat dibenci oleh bibinya. Gadis kecil yang akan membunuh sang bibi dan terbunuh demi melindungi pria yang mencintai gadis lain. 

"Hidup ini memang seperti sampah," kata Rara ketika mendapati jika dirinya menjadi Valencia Alu Alana alias Lulu.

Bibi dari Tita. Juga istri dari Cedric Lui Cultive, sang duke yang berhati dingin.

I'm The Second Female Lead MomWhere stories live. Discover now