¤ 05 ¤

226 21 0
                                    

Happy reading

.

.

¤ ¤ ¤

"Sayanggg~"

"Hei kecilkan suara mu, bagaimana kalau nanti ada yang mendengar?"

"Terus kenapa? Kenapa kamu sangat ingin menyembunyikan hubungan kita? Apa kamu malu dengan ku?"

"Bukan begitu sayang, aku hanya belum siap saja dan aku nyaman dengan seperti ini, kamu bisa ngertiin aku kan?"

"Hhh... baiklah, apapun untuk mu sayang"

"Ih menjauh dari ku, badan mu bau keringat", lelaki itu mendorong menjauh kekasih nya yang menduselkan kepala nya ke leher nya

"Gamau", ucap sang kekasih semakin mendekatkan diri nya

"Ck. Ah, bagaimana perkembangan mu sama anak itu?"

"Kenapa kamu mengungkit hal itu sekarang?", lelaki lain nya yang tadi menciumi leher kekasih nya itu, mendongak dan menatap kekasih nya tidak suka

"Aku hanya bertanya saja", ia mengelus wajah kekasih nya yang kelihatan tidak senang itu, "Kamu tidak mendatangi nya hari ini?"

"Apa aku harus bersama nya terus? Kamu tidak cemburu aku dekat dengan dia?"

"Kenapa aku harus cemburu? Aku percaya sama kamu, aku tau kalau di hati mu cuman ada aku"

"Hm, nanti saja. Aku juga ingin menghabiskan waktu dengan mu sayang ku"

"Ihh tapi kamu tidak akan berhasil kalau seperti ini"

"Iya iya sayang aku akan mendatangi nya nanti, tapi biarkan aku memeluk mu dulu, aku ingin menambah energi ku dulu"

"Aigoo sayang ku ini sangat manja, aku akan menunggu hasil nya sayang"

¤ ¤ ¤

Sejak hari dimana jungwon menghabiskan waktu nya bolos bersama jay, kehidupan sekolah nya kembali seperti sebelum jay datang ke kehidupan nya. Mereka kembali mengabaikan jungwon seakan diri nya tidak ada, dan akan menyadari nya kembali ketika jay datang

Sangat mengherankan. Sikap mereka yang berubah terlalu mendadak ini jujur membuat jungwon bingung dan penasaran apa yang sebenarnya terjadi. Tapi jungwon dengan cepat membuang pikiran itu, selama tidak menyusahkan diri nya, mari jangan dipikirkan

Sudah satu minggu ini jay terus menerus mendatangi jungwon saat jam istirahat. Tidak banyak yang ia lakukan, biasa jay hanya menyantap makan nya sembari bermain game, dengan sedikit-sedikit mengajak jungwon berbasa-basi

Apakah jay masih menyuapi jungwon? Ya, sesekali. Bahkan terkadang jungwon akan dengan sendiri nya membuka mulut nya ketika jay tidak menyuapi nya

Sebenarnya jungwon benar-benar bingung, ia mengira awal nya diri nya dijadikan bahan taruhan untuk mendapatkan hati nya. Tapi dilihat dari jay yang tidak banyak usaha ini malah terkesan seperti tidak memiliki teman bermain, tapi itu juga tidak mungkin. Atau ia memang sudah menyerah

Setiap hari jay datang, kecuali hari ini. Ya, jay hari ini tidak ada mendatangi jungwon sama sekali dan sekarang sudah jam pelajaran terakhir

Saat jam istirahat tadi, jungwon tanpa sadar melirik-lirik ke arah pintu seakan menunggu apakah jay akan datang lagi atau tidak. Dan jungwon kemudian akan merutuki diri nya ketika ia melakukan hal itu

Tapi jay tak kunjung datang. Sudahlah tidak usah dipedulikan

Hari ini adalah jadwal jungwon menerima kelas tambahan yang mengharuskan diri nya, seorang diri, bertemu dengan salah satu guru. Jungwon akan menerima kelas tambahan nya satu kali, di hari terakhir sekolah setiap minggu nya. Jungwon diberi kebebasan untuk memilih materi mana yang ingin ia pelajari

Last Gift || JaywonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang