DoL. 8

39 9 0
                                    

Di detik itu juga kini ia telah mengingat dan mengetahui siapa sebenarnya identitas manusia dengan wajah yg sama persis dengannya itu, dan dimana ia pernah melihatnya sebelumnya.

"Manusia yg sangat mirip denganku. Aku melihatnya pertamakali waktu setahun yg lalu saat tidak sengaja menemukan eomma yg sedang menangis sambil memandangi foto seseorang di layar laptopnya. Kini aku ingat. Dia adalah.. anak manusianya eomma. Kim Jaemin." ucap Na Jaemin di dalam otak komputernya, sambil berdiam diri menatap ke arahnya.

Hingga tak lama kemudian terdengar suara teriakan dari seorang wanita. Saat Jaemin menengok ke arah kiri rupanya itu Irene dan Minho yg berlari keluar dari kerumunan orang-orang.

"Jaemin-ah! Ini eomma, ini eomma Jaemin-ah. Buka matamu.. Jaemin-ah bertahanlah. Eomma di sini Jaemin-ah, eomma tidak akan meninggalkanmu lagi. Jaemin-ah bertahanlah, eomma mohon.." lirih Irene sambil menangis lari menghampiri dan memeluk tubuh Kim Jaemin yg terkulai lemas di tanah.

Na Jaemin baru saja hendak berjalan mendekati mamanya, namun Minho yg baru tiba disampingnya mencegahnya, "Memeluknya saat menangis adalah aturannya." ujar Jaemin.

"Jangan sekarang, kita harus pergi dari sini." balas Minho menarik lengan Jaemin ke arah mobilnya sambil mewaspadai keadaan sekitar berharap tidak ada orang sekitar yg menyadari kalau keduanya memiliki wajah yg sama. Selama Minho menariknya, pandangan Jaemin tak lepas sedikitpun dari mamanya yg sedang memeluk erat Kim Jaemin sambil memanggil-manggil namanya dalam tangis dan sesekali menepuk-nepuk pipinya pelan berusaha menyadarkannya.

Sebelum masuk ke dalam mobil, sekilas Jaemin kembali melihat pria bertopi hitam yg sebelumnya, tengah berdiri di antara kerumunan ikut menatap ke arah Kim Jaemin dengan tajam, sebelum perlahan pergi dari sana tanpa melihat ke arahnya. Kemudian Minho memutuskan agar mereka berdua pulang lebih dulu, meninggalkan Irene yg masih menunggu ambulan datang untuk menyelamatkan anak kandungnya.

Di tengah perjalanan pulang yg sangat hening itu, Jaemin mulai berbicara ke arah Minho, "Buket bunganya tidak sempat aku berikan ke eomma."

"Tidak apa-apa. Masih bisa lain waktu."

Jaemin menengok ke arahnya lalu mulai memberitahukan hal lain, "Waktu di sana, ada seseorang yg mengikutiku. Dia membawa pistol di jaketnya. Aku berhasil menghindar dari pengawasannya. Tapi kemudian aku melihatnya lagi di antara orang-orang yg melihat Kim Jaemin terluka, dia menatap tajam pada Kim Jaemin dan tidak melihat ke arah ku sama sekali sampai dia pergi. Sekarang ku pikir, sepertinya incaran dia yg sebenarnya itu adalah Kim Jaemin."

"Apa? Serius?" kaget Minho.

Kemudian Jaemin melihat ke arah layar monitor kecil yg biasanya menunjukan navigasi GPS di mobil itu, sedetik kemudian layar yg tengah mati itu menyala dan menampilkan sebuah video yg direkam oleh lensa matanya. Video itu menunjukan kejadian waktu pria bertopi hitam itu mengikutinya, hasil scan pistol di dalam jaketnya, dan waktu pria itu menatap tajam ke arah Kim Jaemin yg terluka.

Minho memperhatikan tayangan video itu dalam diam, kemudian tanpa mengatakan apapun ia mulai mempercepat laju mobilnya.

Minho memperhatikan tayangan video itu dalam diam, kemudian tanpa mengatakan apapun ia mulai mempercepat laju mobilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dance of Longing 𖨂 Jaemren【𝐎𝐍 𝐇𝐎𝐋𝐃】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang