Udah pagi aja nih. Atsumu buka matanya dengan males. Hah, masuk kerja lagi.
Padahal kehamilan doi udah masuk trimester kedua. Udah jalan 5 bulan. Perutnya yang mulanya kempes kaya ban bocor sekarang udah mulai blendung kaya balon upin ipin.
Gerak pun udah mulai capek. Disuruh ke ruang rawat pasien dia capek, ke kantin capek, beol pun dia juga capek.
Capek ngedennya.
Tapi kenapa Atsumu masih betah kerja? Siapa lagi kalo bukan suruhan baginda ocede alias Sakusa. Kata dokter kandungan itu, bergerak saat hamil dianjurkan supaya pas lahir bayinya gak mageran.
Kalo bisa pas Atsumu lahiran bayinya yang inisiatif keluar sendiri.
Atsumu udah siap dengan baju kerjanya, kemeja warna baby blue dengan lambang klinik di saku kanan serta celana bahan hitam dengan karet melar di pinggangnya.
"Kamu udah siap sayang? Yuk kita jalan ke klinik. Biar kamu makin semangat dan sehat wal afiat"
YANG BENER AJA LU KRIWIIIIILLLL
.
.
.
Suasana Klinik Bersalin Bunda tampak berbeda. Memang belum jam operasionalnya tapi Ruang Tunggu sudah dihadiri oleh semua dokter dan perawat Klinik Bersalin Bunda.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sudah hadir semua?"
Ujar Sakusa sambil melihat seluruh kawan sejawatnya satu-satu.
"Sudah dok!"
Jawab seluruh orang disana menjawab dengan semangat.
Supaya cepet.
"Baik, terima kasih atas kehadirannya. Hari ini kita kedatangan kawan baru. Dia pindahan dari RS kota. Silahkan masuk"
Dari lorong luar masuk sosok lelaki mungil berambut coklat dan kuning dengan senyum cerah.
"Selamat pagi semua, perkenalkan saya Bachira Meguru, saya bekerja sebagai dokter kejiwaan di klinik ini. Senang berkenalan dengan kalian. Semoga kita bisa menjadi teman yang akrab!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
