Bagian 1

2.5K 87 0
                                    

"Di dunia ini tidak ada satu insan manusia yang terlahir dengan sempurna. Termasuk aku. Aku yakin dari segala kekurangan yang aku punya, Allah telah memberikan kelebihan padaku. Allah tau apa yang terbaik bagiku." ~Maulana Bayu~

********************

Alunan suara adzan menggema di telinga. Suara yang sangat merdu itu mampu membuat pemuda tampan yang tengah tertidur lelap mulai terbangun. Matanya mengerjap mencoba menetralkan pandangan matanya yang sedikit buram. Kedua tangannya merentang dan tubuhnya menggeliat kecil. Meregangkan otot-otot tubuhnya yang kaku.

Tubuhnya terasa pegal dan linu. Tak lain karena ia tidur hanya beralas kasur tipis di atas lantai. Dengan selimut tipis yang menutupi hampir seluruh tubuhnya. Meskipun tubuhnya terasa sedikit sakit, itu tak menghalangi niatnya untuk melaksanakan kewajibannya sebagai umat Allah.

Setelah membaca do'a bangun tidur, ia segera bangkit dari tempat tidurnya. Perlahan-lahan, pemuda yang kini masih berusia 16 tahun ini berjalan menuju kamar mandi yang berada di luar kamarnya. Lalu, mandi dan berlanjut berwudhu untuk menyucikan diri. Selesai membersihkan diri, ia memakai baju kokonya. Tentu, tanpa menunggu lama ia segera melaksanakan sholat subuh.

Setelah sholat, pemuda yang diketahui bernama Maulana Bayu segera mencurahkan segala isi hatinya kepada Yang Maha Kuasa. Putra bungsu dari pasangan suami istri, Hermansyah dan Diana Putri. Pengusaha kaya raya dengan perusahaan dimana-mana. Bahkan sang Ayah dinobatkan sebagai pengusaha terkaya no. 3 se-Asia Tenggara.

Yah, kalau memang Bayu memang anak dari pengusaha yang kaya, kenapa dia tidur di tempat yang bisa dikatakan tidak layak untuknya ?? Siapa yang tahu, Bayu yang berasal dari keluarga kaya raya tak pernah merasakan kehidupan yang selayaknya orang kaya pada umumnya. Buktinya, kamarnya hanya berukuran dua kali tiga meter. Tidur beralas kasur tipis. Nasibnya berbeda jauh dengan kakak kandungnya, Maulana Dimas Hermansyah yang bergelimang harta. Dia dimanjakan oleh kedua orangtuanya. Semua keinginannya dituruti, namanya juga anak kesayangan.

Jika kakaknya mendapatkan nama turunan Hermansyah, kenapa Bayu tidak ?? Bukankah mereka sama-sama anak kandung dari Hermansyah. Satu-satunya alasan, karena Bayu adalah anak yang tak pernah diinginkan di keluarga Hermansyah. Terlebih bagi Herman. Beliau tak pernah menginginkan Bayu, bahkan dulu semasa dikandungan sang istri, istrinya diberi obat penggugur kandungan. Namun, ternyata Allah memiliki rencana yang lebih indah. Bayu tetap bertahan dan kini bisa terlahir di dunia.

"segala puji hanya kepunyaan-Mu, ya Allah.. Segala apa yang terjadi di dunia ini tiada lain atas kehendak-Mu.. Bahkan sehelai daun tak akan gugur tanpa seizin-Mu.. Ya Allah, ya Tuhanku.. Hamba memang hanya manusia lemah yang hanya bisa meminta pertolongan kepada-Mu.. Ya Allah, hamba sangat menyayangi kedua orangtua hamba, meskipun mereka tak pernah menginginkan kehadiran hamba di sisi mereka.. Hamba tahu semua yang terjadi pada diri hamba adalah atas kehendak-Mu.. Lindungilah mereka, ya Allah.. Jagalah mereka dari segala mara bahaya yang mengintai mereka.." batin Bayu. Kedua tangannya menengadah ke atas. Air mata tampak telah membasahi pipinya yang tirus.

"meskipun hamba tak pernah diinginkan, izinkan hamba untuk hidup lebih lama. Hamba ingin membuktikan kepada mereka betapa besar rasa sayang hamba kepada mereka. Hamba juga masih ingin mengabdikan cinta dan kasih hamba untuk mereka. Sekalipun hamba tak pernah mampu bisa menjadi seperti kak Dimas, hamba masih ingin mengabdi kepada mereka. Tiada hal yang hamba inginkan selain melihat keluarga hamba bahagia. Meskipun harus mengorbankan kebahagiaan hamba. Hamba ikhlas, ya Allah. Kabulkan segala do'a hamba, ya Allah. Amiiiinn....." Bayu mengusapkan kedua tangannya ke wajah. Lalu, bangkit dan melipat sajadahnya.

CKLEKK... Pintu kamar Bayu terbuka. Muncul wanita paruh baya di ambang pintu. Wanita ini mengenakan pakaian daster panjang. Tak lupa jilbab yang menutupi rambutnya. Ketika melihat wanita itu, senyuman merekah indah di bibir Bayu.

The Most Beautiful Times In My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang