12

27 18 30
                                    

12

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

12. Maaf

Semesta yang adiwarna
Berbicara tanpa bersuara
Mendatangkan hujan dengan tiba-tiba
dan menciptakan bianglala setelahnya.




"Kak," ujar Rajendra yang beberapa hari ini memusuhinya karena telah menyakiti perasaan Alisha. "Sorry waktu itu gue bohong, gue terpaksa kak," ujarnya lagi.

Arka menoleh. "Ngapain minta maaf sama gue? Sama orang yang udah lo sakitin lah. Inget, ya, gue gak akan diam aja disaat lo lukain sahabat gue!" ujar Arka masih dengan kata-kata tidak bersahabat.

Laki-laki itu masih kesal dengan sikap Rajendra yang menurutnya tidak ada pendirian. Seharusnya Rajendra mengutamakan Alisha bukan gadis lain.

"Gue udah minta maaf sama Alisha, sekarang gue mau minta maaf sama lo, kak," ucap Rajendra memohon untuk Arka mau memaafkannya.

"Untuk kali ini gue maafin. Tapi klo lo ngelakuin hal bodoh lagi, gue gak akan segan-segan untuk habisi lo," bisik Arka di telinga Rajendra.

Arka berjalan berlawanan arah dengan Rajendra. Laki-laki itu menabrak bahunya dengan bahu Rajendra sengaja, hingga tubuh Rajendra sedikit terhuyung ke belakang.

Rajendra memaklumi sikap kakak kelasnya sekaligus sahabat dari sang kekasih. Ia sadar bahwa yang Rajendra lakukan adalah kesalahan. Ia akan berusaha untuk mengutamakan Alisha, namun jika masalahnya adalah tentang Rachel ia jadi ragu untuk mengutamakan Alisha atau Rachel.

Rajendra dilema.

๑♡♡๑

Alisha sedang berjalan di koridor sekolah. Gadis itu baru saja keluar dari toilet dan berjalan untuk menuju kelasnya. Langkahnya santai, sambil bersenandung kecil untuk menghibur diri sebentar dari pelajaran matematika yang masih berlangsung di kelas. Sepertinya kelas XII sedang jamkos Arka sengaja keluar kelas untuk menemui Alisha. Arka berlari dari arah tangga menghampiri Alisha yang baru saja keluar dari dalam toilet.

"Aissssss!!!!" teriak Arka.

Alisha tidak berhenti. Ia sudah tahu suara laki-laki yang memanggilnya itu siapa. Ia masih kesal dengan Arka, ia juga masih malas untuk bertemu dengan laki-laki itu. Arka sangat keterlaluan untuk kali ini, Arka sangat ikut campur urusan percintaannya. Itu yang membuat Alisha enggan untuk bertemu dengan Arka. Langkahnya dipercepat pandangannya tetap lurus ke depan tidak memperdulikan Arka yang terus memanggil dan mengejarnya.

"Ais! Kok dipanggil-panggil gak nyaut, sih? Lo masih marah sama gue?" tanya Arka curiga. Laki-laki itu berusaha untuk menyamakan langkahnya dengan gadis itu.

"Gue emang salah, tapi coba lo pikir. Kenapa gue ngelakuin itu ke dia, dia brengsek, Ais!" ujar Arka.

Langkah Alisha berhenti dan menoleh pada laki-laki itu, memberi peringatan lewat tatapan matanya. Tangannya terkepal erat. Ia muak dengan pembelaan Arka yang menurutnya keterlaluan. "Gue peringati sama lo, ya, kak. Lo gak pantas ikut campur masalah gue sama Rajendra, karena lo cuma sahabat gue,"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hukum & Takdir Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang