1

120 43 8
                                    

- Enjoy Reading -

°

°

°

Note :

(Eunha -> Una)
(Jungkook -> Kookie)

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

"Hei, selamat pagi"

Eunha mengedipkan sebelah matanya pada Jungkook yang baru saja ingin menaiki Vespa matic nya.

Rutinitas setiap pagi sebelum berangkat menuju sekolah yang Eunha lakukan adalah menyapa Jungkook dan meminta tumpangan.


Jungkook menaiki motor Vespa matic nya dan hendak menyalakan mesin karena 15 menit lagi bel akan berbunyi. Jika menggunakan motor, waktu yang diperlukan untuk sampai di sekolah sekitar 10 menit saja.

Hap

Eunha memegang lengan Jungkook sambil menyengir kuda. Jungkook menatap Eunha dengan pandangan datar. Selalu saja seperti itu.

"Biarkan aku ikut bersama dengan mu, ya ya ya" pinta Eunha dengan memelas.

Jungkook menatap mata Eunha selama beberapa detik, lalu menyingkirkan tangan Eunha dari lengan nya dan langsung saja menancap gas meninggalkan Eunha yang sudah memberengut kesal.

Eunha mengelus dadanya pelan sambil tersenyum, berusaha menguatkan dirinya walaupun ia kesal setengah mati.

Terlihat kakak laki-laki Eunha yang baru juga akan berangkat kuliah dengan menggunakan sepeda motor nya, Eunha langsung saja menghampiri kakak nya itu.

"Oppa, apa aku boleh menumpang? Aku sudah terlambat" cicit Eunha pelan.

Eunha menunduk sambil memilin ujung tali tas ransel nya. Rasanya Eunha sangat segan dengan kakak laki-laki nya karena mereka berdua tidak sedekat itu.

"Minggir, aku tidak peduli"

"Sana! Jangan halangi jalanku!" Bentak sang kakak.

"T-tapii.."

Dia sudah pergi.

Eunha menggigit bibir bawahnya. Eunha rasanya ingin menangis saja jika seperti ini.

Eunha melirik jam yang ada di pergelangan tangan nya. 5 menit lagi bel akan berbunyi. Sudah dipastikan Eunha pasti akan terlambat.

Eunha mulai berlari kencang untuk segera sampai di sekolah. Kenapa Eunha tidak naik kendaraan umum saja? Jawabannya karena akan terlalu lama jika menunggu.

15 menit berlalu..

Akhirnya Eunha tiba di sekolah dengan nafas tersengal-sengal. Peluh keringat membanjiri pelipis nya. Eunha menarik nafas nya dalam-dalam karena gerbang sekolah sudah ditutup.

"Aishh, aku sudah terlambat" keluh Eunha sembari menyeka keringat nya dengan telapak tangan nya.

"Tidak ada cara lain, daripada aku terkena hukuman.. lebih baik aku memanjat saja lewat tembok berlin belakang sekolah"

How to?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang