2

73 34 6
                                    

- Enjoy Reading -

°

°

°

"Ahh, hari yang melelahkan"

Eunha merebahkan tubuhnya di atas kasur empuknya lalu menatap langit-langit kamar tidur nya dengan satu tangan sebagai bantalan dan satu tangan lagi memeluk bantal guling.

Gadis itu bahkan belum mengganti seragam sekolah nya dan berencana ingin tidur sebentar sore ini.

Hoamm..

Perlahan, Eunha mulai memejamkan matanya dan ingin segera membuat skenario mimpi indah tentang dirinya dan Jungkook.

Baru beberapa detik saja Eunha memejamkan matanya, Eunha kembali membuka mata nya karena mendengar suara deru motor Vespa matic milik Jungkook.

Eunha bangkit dengan tergesa dan berjalan membuka jendela kamar nya yang memperlihatkan Jungkook yang baru saja sampai di rumah nya.

Rumah mereka berdua bersebelahan lebih tepatnya tetangga. Jungkook dan kedua orang tuanya sudah menempati rumah itu sejak 2 tahun lalu saat Jungkook dan Eunha baru memasuki sekolah menengah atas.

Dan sekarang Jungkook dan Eunha baru saja memasuki kelas 12 SMA.

"Lihatlah! Bagaimana bisa pemuda itu terus bertambah ketampanan nya?" ujar Eunha dengan tatapan kagum.

Eunha terus saja tersenyum. Pipi nya yang bulat, menambah kesan imut dan sangat lucu bagi siapapun yang melihatnya. Pasti akan gemas sendiri ingin mencubit pipi nya yang tembam itu.

Merasa diperhatikan, Jungkook melirik ke arah atas sebelah rumah nya. Terlihat Eunha berdiri di sana sambil melambaikan tangannya dan memberikan Jungkook flying kiss.

Jungkook tidak menanggapi dan hanya diam saja mengabaikan Eunha. Selesai memarkirkan motornya, Jungkook masuk ke dalam rumah nya yang terlihat sunyi sepi.

Dengan segera Eunha menutup kembali jendela kamar nya dengan senyuman manis nya yang tak pernah pudar.

Hanya dengan melihat Jungkook saja, perasaan Eunha menjadi sangat bersemangat. Bahkan Eunha sekarang sudah tidak lagi mengantuk.

"Lebih baik aku segera mandi, gerah sekali"

"Jungkook tidak akan mau mendekat, jika aku bau dan kucel seperti ini. Aku harus dandan sangat cantik, hihi" ucap Eunha dengan cekikikan.

Eunha mengambil handuk nya dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan berdandan sangat cantik untuk menemui Jungkook nanti.

°°°

Hari sudah malam dan Eunha baru saja selesai memasak Ramyeon untuk makan malam. Dirinya sudah sangat lapar.

Eunha mengambil sebuah mangkuk putih berukuran sedang dan menghidangkan nya di atas mangkuk tadi.

"Jungkook pasti belum makan" pikir Eunha.

"Lebih baik aku membawakan Ramyeon ini untuk nya"

Dengan berhati-hati, Eunha membawa semangkuk Ramyeon panas itu ke rumah Jungkook dengan menggunakan sebuah nampan berwarna merah muda.

"Jungkook pasti akan menyukai Ramyeon buatan ku ini, hihi" ucap Eunha sembari tersenyum manis.

Tok.. tokk..

Pintu rumah Jungkook terbuka. Eunha menyengir dan menunjukkan semangkuk Ramyeon nya khusus untuk diberikan pada Jungkook.

"Hei, lihat apa yang kubawa untukmu"

Jungkook tak mengindahkan ucapan Eunha dan kembali masuk ke dalam rumah nya meninggalkan Eunha di luar.

Eunha mengikuti Jungkook dari belakang dan meletakkan semangkuk Ramyeon itu di atas meja makan.

"Jungkook! Aku tahu kau lapar, makan Ramyeon ini"

"Spesial aku buatkan untuk dirimu"

Diam. Jungkook hanya diam. Entah kenapa pemuda itu sangat malas berinteraksi dengan Eunha. Sangat menggangu pikirnya.

Jungkook menghela nafasnya berat dan hendak berlalu dari sana. Tetapi Eunha menahan pergelangan tangan Jungkook.

"Ada apa? Jangan sungkan-sungkan, makan saja. Oh, aku mengerti.. apa kau malu jika sedang makan dilihat olehku?"

"Baiklah, aku akan pergi, kau makan saja! Jika kurang katakan saja padaku atau hubungi ponselku. Akan aku antar kan lagi ke rumah mu dengan senang hati. Atau kau bisa datang ke rumah ku, hihi" celoteh Eunha panjang lebar.

"Ini sangat enak" bisik Eunha pada telinga Jungkook.

Setelah mengatakan itu, Eunha memberikan senyuman manis terbaik nya dan berlalu dari hadapan Jungkook melangkah kembali menuju rumah nya.

Apa gadis itu benar-benar pergi? Jelas saja tidak. Eunha mengintip sedikit dari balik jendela depan rumah Jungkook.

Jungkook menatap semangkuk Ramyeon yang diberikan oleh Eunha selama beberapa detik sebelum akhirnya Jungkook mengambil nya.

Di sisi lain, Eunha yang melihat itu seketika matanya berbinar. Eunha sangat senang jika Jungkook mau memakan masakan nya.

Tetapi harapan nya sirna, dugaan nya ternyata salah. Justru Jungkook berjalan membawa semangkuk Ramyeon itu menuju tempat sampah.

Jungkook membuang semangkuk Ramyeon itu dan menuangkan nya ke dalam tempat sampah dan meletakkan kembali mangkuk itu di atas meja makan.

Biarlah, Eunha sendiri yang akan mengambil mangkuk itu. Jungkook tidak akan mau repot-repot mengembalikannya.

Melihat perbuatan Jungkook tadi, Eunha hanya tersenyum tipis. Eunha berjalan kembali pulang ke rumahnya.

Sesampainya di rumah, Eunha memakan sisa Ramyeon nya itu sambil melamun. Memikirkan kenapa Jungkook melakukan hal demikian.

"Mungkin saja Jungkook sedang tidak ingin atau tidak berselera memakan Ramyeon" pikir Eunha berusaha positif.

"Tidak apa-apa, Eunha!" ucap Eunha menyemangati diri.

Eunha melanjutkan acara makan nya yang tertunda dan melahap Ramyeon nya yang sudah mulai dingin.

"Tapi ini sangat enak, hiks"

Eunha makan sambil menangis dengan sesekali menyeka air matanya yang terus saja mengalir membanjiri wajahnya.

Apa Ramyeon itu rasanya sangat enak sampai-sampai Eunha menangis memakan nya? Atau karena hal lain?.

°°°

- Vee
30 Jan 2024

Vote & comment untuk lanjut cerita nya.
- Thank you -

How to?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang