3

67 30 4
                                    

- Enjoy Reading -

°

°

°

Pagi ini cuacanya terlihat sangat mendung, angin pun berhembus sangat kencang, membuat rambut pendek sebahu gadis itu berterbangan ditiup oleh angin. Sepertinya sebentar lagi akan turun hujan pagi ini.

"Uhh, udaranya sangat dingin"

Eunha mengusap-usap lengan nya sembari berjalan di koridor sekolah yang terlihat masih sangat sepi. Sepagi ini, Eunha sudah berangkat ke sekolah demi bisa mengerjakan PR nya karena bukunya tertinggal di kolong meja.

Ceklekk..

Terlihat dua orang gadis yang tak Eunha ketahui namanya itu, berada di dalam ruang kelas Eunha sedang membuka loker milik Jungkook dan meletakkan sesuatu di dalam loker tersebut.

"Apa yang kalian lakukan?" tanya Eunha dengan mengangkat sebelah alisnya.

Kedua gadis itu terlihat sangat terkejut dan membalikkan badannya segera, menatap Eunha yang sedang melipat kedua tangannya di dada.

Eunha berjalan mendekati kedua gadis itu lalu menatap keduanya bergantian. Kedua gadis itu benar-benar terlihat sangat terkejut dan gugup seperti habis tertangkap basah sedang mencuri.

Satu gadis dengan dandanan nya yang menor tersenyum kikuk pada Eunha "Hehe, bukan apa-apa"

"Permisi, Eonnie"

Kedua gadis tadi membungkuk sopan pada Eunha dan kembali ke kelas mereka. Eunha yang penasaran pun berjalan menuju loker milik Jungkook dan membuka nya.

"Sebuah surat?"

"Apa isinya?" monolog Eunha.

Eunha meneliti surat tersebut dan membuka pita berwarna merah yang mengikat sebuah surat yang bergulung itu.

Oppa Jungkook, bisakah nanti kita bertemu saat jam pelajaran pertama? Di belakang sekolah?

Aku ingin memberikan sesuatu..

Mimi cantik >•<

"Cih" Eunha berdecih sehabis membaca surat tersebut.

Lalu Eunha meremas surat itu kuat-kuat. Rasanya Eunha kesal sekali membaca surat itu, Eunha tidak akan membiarkan Jungkook membaca surat ini dan bertemu dengan gadis itu. Tidak akan Eunha biarkan.

Dengan tergesa dan terbakar perasaan marah, Eunha berjalan menuju tempat sampah yang letaknya di sebelah lemari loker tersebut.

Eunha mengangkat tangan nya dan hendak melemparkan surat itu ke dalam tempat sampah. Tapi tiba-tiba saja sebuah tangan kekar menahan pergelangan tangan Eunha.

"Jungkook.." ucap Eunha pelan.

Jungkook membuka paksa kepalan tangan Eunha. Dengan sekuat tenaga Eunha berusaha menahan tangan Jungkook.

Tapi tenaga Jungkook sangat kuat, Eunha tak dapat menahan nya. Jungkook pun mulai membaca surat itu lalu memasukkan nya ke dalam saku celananya.

"Jungkook!" panggil Eunha setengah berteriak.

"Aku tidak mengizinkan mu pergi menemui gadis itu!"

Jungkook seolah-olah menulikan telinga nya dan mengabaikan Eunha yang terus saja berbicara. Jungkook berjalan keluar kelas menuju kantin dengan Eunha yang terus  mengikuti Jungkook dari belakang.

How to?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang