3

248 36 4
                                    




________ Happy Reading ________
.
.
.
Enjoy Guys







DEG!
Bagai seribu pisau menusuk hati Shani, matanya kini mulai berair. Tak masalah jika ia di marahi, tak masalah jika ia dibentak tapi kata 'MURAHAN' apa pantas ia terima semnetara ia hanya melayani suaminya sendiri? Oh jelas, Shani mulai tak terima.

Oniel :  KAU
Shani :  YA, KAU BENAR! Aku memang murahan, saking murahannya aku tega memasukan obat kedalam minuman suamiku sendiri agar ia mau menyentuhku
Oniel terdiam ketika Shani memotong kalimatnya dan berkata dengan nada ngotot.
Shani :  Kau tahu Niell? sejak kita menikah, kau menjaga jarak denganku. Apa salahku padamu hahh? Kau menghindariku bahkan kau menahan diri untuk menyentuhku. Apa gunanya aku Oniel? Apa? Hikss, satu isakan lolos dari bibir Shani.
Ia sungguh sudah merasa berada dibatas pertahanan untuk meledakan diri.
Shani :  Kau memang mencukupi segala keperluan kita tapi kau tahu, aku selalu merasa kesepian karena kau jarang dirumah saking sibuknya kau menghindariku? Kau tahu aku butuh teman berbagi dan aku membutuhkanmu..hiks.. kau pikir apa fungsi seorang istri? Apa aku hanya jadi pajanganmu saja? atau aku hanya menjadi pembantumu saja tanpa aku tahu kau butuh sesuatu yang lebih dari itu? Tapi aku tak pernah tahu apa alasanmu berubah padaku karena kau yang selalu menghindar. Sekarang aku sudah tak tahan lagi, aku tahu aku hanyalah beban untukmu
Oniel : SHANI TAMARA!!!  panggil Oniel dengan nada tinggi
Shani :  KENAPA? Itu semua benar kan? Aku beban bagimu, karena aku. Kau harus banting tulang dan meninggalkan masa remajamu yang harusnya kau pakai untuk berteman, belajar tanpa harus membagi waktu dengan pekerjaan dan mengurusku. Baiklah, aku bisa mengurus diriku sendiri. Mulai saat ini kau tak perlu mengurusiku. Kau tak perlu peduli padaku.
Oniel :  KAU TAHU, AKU SELALU MERASA BERSALAH SHAN!!!

Oniel sudah benar-benar emosi mendengar curahan hati istrinya yang ada beberapa hal yang sangat tidak benar.
Shani :  Merasa bersalah katamu? Jika kau merasa bersalah, seharusnya kau membuatku nyaman hidup bersamamu bukan malah seperti ini. Jika begini terus, aku lelah Niel. Aku akan pergi dari sini

BLAM!!!





Pintu kamar tertutup seiring tubuh Oniel yang merosot ke sofa. Ia tak mengerti apa yang telah Shani putuskan.
Oniel : Apa kau ingin kita berpisah Shan?  sekelebat pikiran itu terlintas dan saat itu pula tubuhnya menegak.

CEKLEK!

Oniel membuka pintu kamarnya yang tak terkunci dan hal pertama yang ia lihat adalah tas-tas Shani yang sudah dipastikan berisi pakaian miliknya.

HIkss..hiks.

Oniel mengalihkan pandangannya dari tas Shani kearah kamar mandi yang berada di dalam kamar mereka ketika mendengar isakan kencang dari dalam.


Shani :  Sudah kucoba Dah..hiks..hiks..
Oniel perlahan mendekati pintu kamar mandi dan memasang pendengarannya baik-baik.
Shani :  Aku hanya ingin Oniel bahagia bersamaku hiks.. tapi sepertinya ia hanya akan terus merasa bersalah padaku hiks..hikss.. aku ingin aku hamil Dah, bukan ingin menjebaknya. Tapi kenapa sampai saat ini aku belum hamil juga? hikss..hiks.
Oniel mematung mendengar ucapan Istrinya ini.

Shani :  Aku ingin selalu bersamanya Dah, aku mencintainya hiks..Oniel adalah satu-satunya sumber penyemangat hidupku setelah aku diusir Papah ku. Aku tak masalah dengan orang tuaku selama ia menjagaku dan menyayangiku hiks..tapi..hiks..dia tak senang dengan apa yang aku lakukan Dah hiks..


Sungguh mata Oniel memanas sekarang, ia merasa jadi pria paling bodoh karena tak pernah menyadari dan tak pernah mau membuka pikiran dan hatinya untuk berbicara dari hati ke hati dengan Shani. Sungguh ia merasa jadi suami paling buruk sedunia sekarang.

Shani :  Aku hanya ingin terus bersamanya Dah, aku tak punya siapa-siapa lagi selain dia di sampingku. Kalaupun aku dan Oniel bercerai belum tentu bisa merubah kerasnya hati Papah hiks..hiks.. tapi jika memang dia tak mau bersamaku setidaknya jika aku memiliki anak aku akan mempunyai kekuatan lain walaupun tanpa dirinya hikss..



Oniel benar-benar tersentuh, sebegitu besarkah harapan Shani ingin bersamanya hingga ia benar-benar ingin memiliki pengikat yang kuat dengan adanya anak. Sungguh Oniel tak pernah berpikir sampai kesana.





Sungguh Oniel tak pernah berpikir sampai kesana.
Shani :  Aku akan pergi malam ini. Kurasa Oniel benar, aku ini Perempuan murahan yang dengan liciknya memasukan obat perangsang hanya untuk mendapatkan anak dan pengikat kuat hubungan kami. Aku hanyalah istri tak berguna karena tak pernah tahu kalau Oniel sebenarnya tak pernah menginginkan semua itu. Aku hanya pengemis Dah, hingga aku mengemis pada suamiku sendiri tanpa sepengetahuannya

DEG!

Bukan main sakitnya hati Oniel mendengar segala ucapan Shani. Oniel sungguh merasa menyesal sekarang dengan pikirannya yang selalu sempit akan Shanii, Oniel masihlah Pria yang mudah salah faham tentang Perempuan yang selama hampir satu tahun ini hidup dengannya.

Tanpa terasa, air matanya sudah bergerombol membentuk sungai kecil di kedua pipinya. Sungguh ia menyesal, benar-benar menyesal akan kebodohannya selama ini.

Shani :  Aku ingin Oniel bahagia. Jika bersamaku ia tak bahagia semoga ia bisa bahagia bersama yang lain. Walaupun sakit tapi aku harus mencoba menerima, memaafkan dan melepaskannya.

Setelah mengatakan itu, Shani mematikan sambungan teleponnya dengan Indah.
Ia menghapus kasar air matanya yang tiada hentinya mengalir dan memutar kenop pintu kamar mandi untuk segera pergi dari rumah meninggalkan Oniel selamanya.

Thank You Guys
.
.
Vote And Coment

Stay With Me Whatever HappensTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang