8

200 33 3
                                    

Happy Reading
.
.
.
Enjoy Guys






Diruang Tamu.







Dokter : Kau terlalu kaget sayang , terang sang dokter paruh baya pada Shani yang hanyabisa mengangguk kecil dengan wajah pucatnya.
Sementara Oniel masih terdiam menjaga Shani yang kini tertidur disofa ruang tamu rumah tersebut.

Ya, Shani yang meminta pada nenek untuk dibaringkan disofa saja, dan  nenekpun terpaksa menyetujuinya.

Dan ini yang Shani takutkan, melihat raut wajah 5 orang dihadapannya, yg kini tengah duduk di pinggir sofa dengan Boby, Melody, Marsha dan Zee yang berada di depan tempat Shani dibaringkan dalam diam.

Ia tahu Oniel begitu terkejut ketika mengetahui ada keluarganya disini, dan makin terkejut lagi bahwa rumah ini adalah rumah anggota keluarganya sendiri.

Dokter :  Tenanglah, jangan menakuti apapun sayang, nasihatnya.
Nenek : Dia kenapa?
Dokter : Oh dia hanya terlalu kaget hinggat tertekan tapi aku tak tahu penyebabnya apa  nenek mengangguk.
Dokter : Dia istrimu tuan Pratama ? Oniel mengangguk
Dokter : Bayinya tidak apa-apa hanya saja jangan bawa dia dalam perjalanan jauh dulu, sepertinya ada yang mengganggu pikirannya hingga ia jadi begini. Tapi pendarahannya sudah berhenti kok, Onie mengangguk.
Sementara Dokter diintrogasi sama Nenek.
Oniel merogoh sakunya karena sedari tadi ponselnya bergetar dan ternyata Ayah mertuanya yang menelpon dan ia bermaksud menelpon balik.

Oniel :  Halooo.. assalamualaikum, Pah?
Kinal :  Hehh, anak kurang ajar. Kau pergi kemana Hahh? Tak tahukah aku dan istriku tadi berkunjung ke apartemen barumu ingin menjenguk cucu dan anakku

Oniel agak menjauhkan telinganya ketika Kinal menyembur dengan nada yang cukup tinggi.
Oniel :  Maaf dad, aku pergi menjemput Shani setelah aku tahu dia tidak ada di apartemen, sekarang Papa sama Mamah dimana?  Kinal mendengus kasar.
Kinal :  Dirumah, kami baru sampai kau tahu perjalanan dengan kereta itu melelahkan untuk yang tak terbiasa sepertiku, jelasnya.
Oniel :  Kenapa gak pakai mobil saja Pah?  ucapnya setengah bercanda.

Kinal : Tanya pada Mamahmu mengapa mengajakku dengan kereta. Sudahlah ada apa? Oniel menghela nafas.
Oniel : Pah,  Apakah aku boleh menginap di rumah kalian hari ini? tanyanya hati-hati.
Kinal :  Memangnya ada apa? Kulihat apartemen minimu itu masih baik-baik saja,
Oniel terkekeh ia tahu Kinal hanya bercanda.
Kinal :  Katakan alasan yang benar-benar masuk akal baru aku mau.
Oniel : Aku butuh bantuan kalian Pah, Shani pendarahan sepertinya terlalu lelah ketika aku menemukannya jadi kupikir karena sekarang kami ada di daerah dekat rumah kalian makanya lebih baik aku menginap di rumah Papah saja, Gimana?
Kinal :  Hahhh..? Putriku pendarahan? Yaudah cepat bawa dia pulang kesini
Kinal langsung panic diseberang sana.
Oniel :  okee pah, Makasih sudah mau menampung kami
Kinal :  Hehh!!! Apa maksudmu dengan menampung hahh? Aku orang tuamu sudah sepantasnya kau mengunjungi kami Bodoh!  Oniel mengangguk.
Oniel :  Iya, Maaf Pah heheh.. aku dan Shani akan kesana.

PLIP

Oniel  memutus sambungan teleponnya dan masuk kembali ke ruang tamu
Oniel :  Mmm.. nek boleh aku minta handuk dan air hangat?
Tak perlu menunggu lama Oniel sudah mendapatkannya.


Dan betapa tercengangnya mereka melihat pemandangan dihadapannya, Boby, Melody, Marsha, Zee, Nenek dan Dokter melihat dengan mata kepalanya sendiri.

Seorang Oniel Atala Pratama tengah membersihkan jejak-jejak darah yang tadi mengalir dari bagian bawah sang istri hingga kakinya dengan lembut dan telaten.
Sungguh Melody dan Marsha ingin sekali menangis melihat putra dan kakanya yang begitu memperlakukan istrinya dengan hati-hati dan penuh kasih sayang.

Sementara Shani yang kini posisinya sudah terduduk dan merasakan sentuhan suaminya masih saja terus menangis.
Oniel : Jangan nangis Sayang, jangan menangis lagi Yaa? Aku tahu apa yang membebani pikiranmu, ucapnya sambil masih mengusapkan handuk basah ke kaki istrinya.
Shani : Ta..tapi Niell..
Oniel :  Sssttt.. sungguh aku tidak apa-apa, Please jangan pikirkan apapun yaa, aku gak mau kau dan bayi kita kenapa-kenapa.

Kini perasaan Shani mulai ringan, melihat suaminya tersenyum begitu lembut sambil mengusap air matanya.
Shani :  Aku Minta Maaf, Niell..  Oniel tersenyum.
Oniel : Permintaan maaf diterima, Tapi jangan menangis lagi yaa.

Ucap Oniel sambil mengelus pipi tembem lembut Shani, Sementara Shani mengangguk patuh.



Nenek :  Kenapa tidak menginap disini saja?
Saran nenek sambil membukakan pintu untuk Oniell yang tengah menggendong Shani bridal style
Oniel :  Makasih nek.. tapi aku sudah berjanji pada Ayah mertuaku untuk menginap di sana jadi sepertinya harus pulang sekarang " Nenek Pun mengangguk.
Oniel : Oh iya untuk sofanya, sebentar akan ku bersihkan setelah aku mendudukkan Shani di mobil, nenek menggeleng cepat
Nenek : Tidak perlu, kau tadi sudah membersihkannya jadi tinggal dicuci oleh maid kami saja. lagi pula aku tidak enak sepertinya istrimu seperti ini gara-gara aku, Mmm..aku jadi merasa bersalah.

Oniell yang melihat mata Nenek mulai berkaca-kaca segera menggeleng.
Oniell :  Tidak nek, Shani mungkin terkejut karena aku menjemputnya. Jadi ini bukan salah nenek
Setelah berbicara sebentar Nenek Pun menjadi tenang.
Oniel : " Ini nek Ambil,  anggap saja hadiah pernikahan untuk cucu anda. Dan juga sebagai ucapan terima kasihku karena sudah mau direpotkan oleh kami.  Pergi dulu nek,  permisi,
Tambah Oniel sambil memberikan sebungkus oleh-oleh dan paket yang terbungkus kado yang rapi kepada Nenek.

Nenek Pun menerimanya dengan senang hati. Hingga mobil yang ditumpangi Oniell dan Shani pergi menjauh dari halaman rumah tersebut.




Brrrummm.. Brruumm..

Terdengar suara mesin mobil terparkir dihalaman kediaman Kinal dan Veranda
Veranda :  Itu pasti mereka
Ucap Veranda sambil bangkit dari duduknya di ruang tamu barusan.
Veranda : Shani tertidur, Niell?
Tanyanya ketika melihat Oniel menggendong Shani.
Oniel mengangguk sambil berjalan masuk kedalam rumah lebih dalam.
Veranda  :  Langsung bawa saja ke lantai dua kau masih ingat kamar Shani kan? Oniel mengangguk lagi
Veranda :  Pakaian ganti sudah Mamah siapkan kau mandilah, nanti Mamah yg gantikan baju Shani, tambahnya lagi.
Oniel :  Ga Usah Mah,  biar aku saja yang menggantikan Shani pakaian, Veranda mengangguk.
Veranda :  Baiklah, Mamah siapkan makan malam untukmu dulu.
Oniel mengangguk setelah mengucapkan terimakasih pada sang ibu mertua.




Meja Makan!




Kinal :  Jadi, barusan kalian ada di rumah baru Zee dan Marsha ?
Oniel mengangguk sambil menyuapkan makanan kedalam mulutnya.
Sementara kinal duduk didepannya dan Veranda duduk disampingnya mereka hanya menemani Oniel makan malam karena sebenarnya ini sudah lewat waktu jam makan malam sementara Shani sudah terlelap.

Oniel :  Shani gak kenal Nenek Gaby karena ia baru pertama kali bertemu kemarin, walaupun aku temannya Zee, aku hanya sekali bertemu dengan Nenek Geby dan itu ketika aku masih kecil jadi mana aku ingat wajahnya, terangnya.
Kinal :  Dan mengenai rumah mereka? kinal bertanya lagi.
Oniel :  Aku tidak tahu menahu sama sekali karena itu rumah baru jadi wajar saja aku dan istriku terkejut, Kinal mengangguk.
Ia mengerti, selama ini keluarga Oniel tak sedikitpun menghubunginya, seolah segalanya sudah putus dan tak ada yang bisa menggugat keputusan mereka.

Bahkan Oniel tidak mengetahui Adiknya sendiri sudah menikah 3 bulan yang lalu. Sungguh Kinal merasa miris melihat keadaan anak dan menantunya ini.
Veranda :  Gapapa Niell, kau masih memiliki kami. Semoga kehadiran kami bisa meringankan beban di hatimu , Kinal mengangguki ucapan istrinya.
Oniel : Makasih Mah,  Pahh. Bagiku sudah bersyukur kalian ada untuk kami, ucapnya sambil menyudahi acara makannya karena sudah habis.
Kinal :  Aku jadi ingin melihat reaksimu dan mereka ketika bertemu

Oniel mengangkat bahunya, namun dari sudut manapun Kinal sudah tahu bahwa menantunya ini hanya berpura-pura menutupi segalanya padahal dimanik matanya tersimpan berjuta kesedihan dan kerinduan akan keluarganya.
Oniell :  Mereka hanya diam, dan aku melakukan hal yang sama. Aku tak mau menambah beban Bunda dan Adikku karena kemarahan Ayah. jadi aku bersikap seolah tak kenal mereka saja
Kinal :  Walaupun itu menyakitkanq tambahnya cepat.

Stay With Me Whatever HappensTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang